Sukses

Joe Biden Menang Pilpres AS Bisa Perbaiki Tatanan Ekonomi Dunia

Dengan terpilihnya Joe Biden maka memberikan harapan besar akan mengubah kebijakan demi perkembangan ekonomi dunia.

Liputan6.com, Jakarta - Kemenangan Joe Biden di Pemilihan Presiden Amerika Serikat (AS) 2020 memberikan dampak positif bagi ekonomi dan sektor keuangan global. Joe Biden mampu mengalahkan kandidat petahana Donald Trump. 

Analis Asia Valbury Futures Lukman Leong menjelaskan, kepemimpinan Donald Trump  banyak melahirkan kebijakan yang merugikan banyak negara termasuk Indonesia. Salah satu kebijakan tersebut adalah perang dagang dengan China. 

Dengan terpilihnya Joe Biden maka memberikan harapan besar akan mengubah kebijakan demi perkembangan ekonomi dunia. 

"Akan sangat bagus. Kita tahu di bawah Trump kebijakan ekonomi AS sangat merugikan seluruh dunia. Jadi ini (Biden) lebih adanya sentimen positif atau harapan baru bagi ekonomi dan keuangan global juga Indonesia," jelas ketika dihubungi Merdeka.com, Minggu (8/11/2020).

Lukman Leong melanjutkan, di bawah kepemimpinan Joe Biden diyakini AS akan meninggalkan kebijakan terkait proteksionisme ekonomi yang sering digaungkan oleh mantan presiden Trump. Alhasil akan menciptakan harapan baru agar terwujudnya situasi perdagangan global yang lebih kondusif.

"Jadi, akan perlahan ada perbaikan kondisi ekonomi. Salah satunya karena optimisme baru sangat kuat," imbuh dia.

Kendati demikian, Lukman memastikan siapapun presiden AS termasuk juga Joe Biden yang terpilih tidak akan memberikan dampak signifikan terhadap ekonomi Indonesia. "Karena nilai kerja sama ekonomi kita dengan AS juga bukan yang terbesar," tegasnya.

Oleh karena itu, dia meminta Pemerintah Indonesia untuk tetap fokus dalam penanganan pandemi Covid-19 di dalam negeri yang telah meluluhlantakkan ekonomi domestik. Sehingga dapat mempercepat proses pemulihan ekonomi nasional.

Reporter: Sulaeman

Sumber: Merdeka.com

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 3 halaman

Pesan Joe Biden Setelah Menang Pemilu Amerika Serikat 2020

Sebelumnya, Mantan Wakil Presiden Amerika Serikat Joe Biden dinyatakan terpilih sebagai presiden AS ke-46. Biden dinyatakan menang setelah unggul di Pennsylvania. 

Joe Biden menyambut kemenangannya di Twitter. Ia mengaku merasa terhormat karena dipercaya rakyat AS. 

"Amerika, saya merasa terhormat karena Anda telah memilih saya untuk memimpin negara besar kita. Pekerjaan di depan kita akan sangat sulit, tetapi saya menjanjikanmu ini: Saya akan menjadi presiden bagi seluruh rakyat Amerika, baik kamu memilih saya atau tidak."

"Saya akan menjaga kepercayaan yang Anda berikan ke saya," ujar Joe Biden via Twitter, Sabtu (7/11/2020).

Joe Biden kini merupakan presiden terpilih yang tertua sepanjang sejarah AS. Ia telah berada di dunia politik hampir selama setengah abad. 

Kubu Donald Trump masih belum mengaku kalah. Langkah hukum kini sudah diambil untuk mengadakan hitung ulang dan audit surat suara.

3 dari 3 halaman

Presiden Amerika Ke-46

Joe Biden mengalahkan Presiden Donald Trump dalam Pilpres AS untuk menjadi presiden Amerika Serikat ke-46 pada Sabtu 7 November 2020 waktu setempat, memposisikan dirinya untuk memimpin negara yang dicengkeram oleh pandemi bersejarah dan pertemuan kekacauan ekonomi dan sosial.

Kemenangannya terjadi setelah lebih dari tiga hari ketidakpastian ketika para pejabat pemilihan memilah-milah lonjakan suara yang menunda pemrosesan beberapa surat suara. Biden melewati 270 suara Electoral College dengan kemenangan di Pennsylvania, kantor berita the Associated Press melaporkan, dikutip pada Sabtu (7/11/2020).

Mesin pencari Google yang menampilkan hasil proyeksi AP menampilkan bahwa Biden mengantungi 284 electoral votes, melewati ambang batas 270 untuk memenangi Pilpres AS.

Joe Biden (77) tidak mempertaruhkan pencalonannya pada ideologi politik yang berbeda, tetapi pada penggalangan koalisi pemilih yang luas di sekitar gagasan bahwa Trump merupakan ancaman eksistensial bagi demokrasi Amerika.

Strategi tersebut terbukti efektif, menghasilkan kemenangan penting di negara bagian Michigan dan Wisconsin serta Pennsylvania, yang pernah menjadi benteng Demokrat yang telah beralih ke Trump pada tahun 2016.

Mantan wakil presiden AS itu juga berada di jalur untuk memenangkan suara populer nasional (popular vote) dengan lebih dari 4 juta, selisih yang bisa bertambah karena surat suara terus dihitung.