Sukses

Joe Biden Memang Pilpres AS, Rupiah Bakal Perkasa?

Moody’s Analytics memproyeksikan ekonomi Amerika akan tumbuh lebih tinggi dengan terpilihnya Joe Biden sebagai presiden Amerika Serikat.

Liputan6.com, Jakarta - Pertarungan sengit perebutan kursi presiden Amerika Serikat telah berakhir. Joe Biden yang mewakili Partai Demokrat mampu mengalahkan Donald Trump dari Partai Republik.

Kemenangan ini tentunya juga akan berdampak terhadap perubahan peta perekonomian dunia. Salah satu topik utama yang menjadi sorotan dengan terpilihnya Biden adalah terkait perang dagang dengan China yang telah berjalan beberapa tahun terakhir selama pemerintahan Trump.

Perang dagang ini secara tidak langsung menekan kinerja ekspor dan impor dunia, termasuk perekonomian Indonesia. Dalam hal ini, Biden sendiri diproyeksikan beberapa pengamat akan mengurangi tensi hubungan dagang dengan China.

Dari sisi ekonomi, Joe Biden, dalam manifesto kebijakan ekonominya akan melakukan kebijakan baru seperti menaikkan berbagai macam pajak termasuk pajak korporasi yang diprediksi akan naik sebesar 15 persen.

Terkait belanja negara sendiri, Biden berjanji akan memberikan stimulus fiskal yang jauh lebih besar yakni sekitar USD 2,5 triliun selama periode 2021 – 2024. Seperti diketahui bahwa perekonomian Amerika merupakan 30 persen dari perekonomian dunia. Maka ketika Amerika melakukan stimulus besar maka dampaknya akan besar bagi seluruh dunia, termasuk Indonesia.

Laporan terbaru Lembaga riset Moody’s Analytics juga memproyeksikan ekonomi Amerika akan tumbuh lebih tinggi dengan terpilihnya Joe Biden sebagai presiden Amerika Serikat, yakni naik 4,2 persen pada periode 2020–2024.

Managing Partner Grant Thornton Indonesia Johanna Gani menjelaskan, kemenangan Biden akan menurunkan tensi perang dagang antara Amerika dan China yang dapat mendorong nilai komoditas global secara umum dan menjaga pasar keuangan global tetap stabil. Tentunya kedua hal tersebut akan menguntungkan ekspor dan nilai tukar Indonesia.

Namun di sisi lain, turunnya tensi perang dagang di era Biden yang diperkirakan akan mengatasi sengketa perdagangan dengan China melalui organisasi perdagangan dunia (WTO), dapat mengurangi rencana investor di China untuk memindahkan pabriknya ke negara lain. 

Padahal sebelumnya pemerintah Indonesia cukup fokus untuk mendapatkan keuntungan ini, sehingga bukan tidak mungkin muncul risiko terhambatnya arus aliran investasi asing langsung (FDI).

“Kemenangan Joe Biden diharapkan dapat membawa sentimen positif bagi perekonomian Indonesia dengan perubahan kebijakan ekonomi yang akan diambil Amerika Serikat dalam empat tahun ke depan yang berbeda dari pemerintahan saat ini.” tutur dia, dalam keterangan tertulis, Senin (9/11/2020).

“Ketidakpastian ekonomi akibat perang dagang dan pandemi sepanjang tahun 2020 diharapkan dapat segera pulih dan hubungan dagang Indonesia – Amerika Serikat tetap akan stabil dan bergerak lebih positif.” pungkas Johanna.

Saksikan video pilihan berikut ini:

2 dari 2 halaman

Joe Biden Menang, Jokowi Ingin Kerja Sama Ekonomi Indonesia- AS Diperkuat

Presiden Joko Widodo atau Jokowi memberikan ucapan selamat kepada Joe Biden yang terpilih sebagai Presiden Amerika Serikat (AS). Ucapan selamat tersebut disampaikan dalam akun instagram terverifikasi @jokowi.

"My warmest congratulations @JoeBiden and @KamalaHarris on your historic election. The huge turn out is a reflection of the hope placed on democracy," tulis Jokowi, Minggu (8/11/2020).

Jokowi berharap Joe Biden dapat meningkatkan dan memperkuat kerja sama bilateral antara Indonesia dengan AS. Terutama di bidang ekonomi, demokrasi, dan multilateral.

"Look forward to work closely with you in strengthening Indonesia-US strategic partnership and pushing forward our cooperation on economy, democracy and multilateralism for the benefit of our two people and beyond," tutupnya.