Sukses

Seirama dengan Bursa Asia, IHSG Dibuka Melonjak ke 5.383,17

Di awal perdagangan ini, IHSG berada di posisi tertinggi pada level 5.595,50. Sedangkan terendah 5.368,06.

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di zona hijau pada pembukaan perdagangan di awal pekan ini. Gerak IHSG pada hari ini seirama dengan bursa Asia. 

Pada prapembukaan perdagangan Senin (9/11/2020), IHSG menguat 36,89 poin atau 0,84 persen ke level 5.383,17. Pada pembukaan perdagangan pukul 09.00 WIB, IHSG masih tetap menguat dengan naik 51,02 poin atau 1,02 persen ke level 5.390,24.

Sementara indeks saham LQ45 juga menguat 1,56 persen ke posisi 847,36. Seluruh indeks acuan berada di zona hijau.

Di awal perdagangan ini, IHSG berada di posisi tertinggi pada level 5.595,50. Sedangkan terendah 5.368,06.

Sebanyak 216 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Kemudian 39 saham melemah dan 133 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan saham cukup ramai yaitu 33.919 kali dengan volume perdagangan 551,4 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 590,5 miliar.

Tercatat, investor asing beli saham di pasar regular mencapai Rp 40 miliar. Sedangkan nilai tukar rupiah berada di 14.282 per dolar AS.

Dari 10 sektor pembentuk IHSG, hanya ada satu sektor yang melemah yaitu aneka industri yang turun 0,23 persen.

Sektor yang menguat dipimpin oleh sektor infrastruktur yang melonjak 1,70 persen. Kemudian disusul sektor keuangan yang menguat 1,42 persen dan sektor pertambangan menguat0,90 persen.

Saham-saham yang menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau antara lain CANI naik 9,52 persen ke Rp 115 per lembar saham. Kemudian CSMI naik 9,26 persen ke Rp 590 per saham dan STAR naik 9,17 persen ke Rp 119 per saham.

Sedangkan saham-saham yang melemah antara lain PGLI turun 6,98 persen ke Rp 250 per lembar saham, INTD yang turun 6,98 persen ke Rp 120 per lembar saham dan NZIA turun 6,95 persen ke Rp 174 per saham.

Dalam riset Ashmore, bursa saham AS ditutup sedikit berubah pada pekan kemarin. Penasihat ekonomi Gedung Putih Larry Kudlow mengatakan pemerintahan Trump menentang stimulus fiskal USD 2 triliun setelah angka ekonomi yang lebih kuat dari perkiraan.

Sementara Ketua DPR AS Nancy Pelosi kembali menolak paket bantuan pandemi yang diperkecil.

Sebanyak 5 dari 11 sektor utama dalam indeks S&P 500 ditutup lebih tinggi.

Saksikan video pilihan berikut ini:

2 dari 2 halaman

Bursa Saham Asia Melonjak Tanggapi Kemenangan Joe Biden

Sebelumnya, Bursa saham di kawasan Asia Pasifik dibuka menguat pada perdagangan di awal pekan ini. Investor bereaksi positif terhadap kekalahan calon presiden Donald Trump.

Untuk diketahui, Joe Biden telah mengantongi 290 suara elektoral, melebihi ambang batas kemenangan 270 untuk menjadi presiden Amerika Serikat, dalam Peta Hasil Pemilu AS 2020 versi The Associated Press, hingg Minggu (8/11/2020) pukul 00.40 WIB.

Mengutip CNBC, Senin (9/11/2020), indeks saham Nikkei 225 Jepang naik 1,11 persen. Pendorong utama kenaikan bursa saham di Jepang ini adalah saham Softbank Group yang melonjak 3 persen.

Sedangkan indeks Topix Jepang juga bertambah 0,84 persen.

Di Korea Selatan, indeks saham Kospi menguat 0,9 persen. Untuk bursa saham di Australia, S&P/ASX 200 juga menguat 1,33 persen.

Indeks MSCI Asia-Pasifik di luar Jepang yang merupakan indeks patokan bursa saham Asia diperdagangkan 0,29 persen lebih tinggi.

Mantan wakil presiden AS Joe Biden menang menyusul proyeksi kemenangannya di negara bagian Pennsylvania serta Nevada. Namun, Trump menolak untuk mengakui hasil pemilu tersebut dan mengklaim bahwa proses pemilu masih jauh dari kata selesai.

Di sisi data ekonomi, ekspor China melonjak 11,4 persen pada Oktober 2020 jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Sementara itu, infeksi virus Corona Covid-19 terus melonjak di Amerika Serikat. Negara tersebut baru-baru ini melaporkan lebih dari 126 ribu infeksi baru selama dua hari berturut-turut.

Secara global, Reuters menuliskan bahwa jumlah infeksi virus Corona Covid-19 melewati angka 50 juta pada hari Minggu.