Sukses

Terus Menguat, Rupiah Dekati Level Psikologis 14.000 per Dolar AS

Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak di kisaran 14.007 per dolar AS hingga 14.044 per dolar AS.

Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak menguat pada perdagangan Selasa pekan ini. Ketersediaan vaksin covid-19 jadi pendorong penguatan rupiah. 

Mengutip Bloomberg, Selasa (10/11/2020), rupiah dibuka di angka 14.044 per dolar AS, menguat jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya yang ada di angka 14.065 per dolar AS. Menjelang siang, rupiah terus menguat ke 14.025 per dolar AS.

Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak di kisaran 14.007 per dolar AS hingga 14.044 per dolar AS. Jika dihitung dari awal tahun, rupiah masih melemah 1,15 persen.

Sedangkan berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jidor) Bank Indonesia (BI), rupiah dipatok di angka 14.015 per dolar AS, menguat jika dibandingkan dengan patokan sebelumnya yang ada di angka 14.172 per dolar AS.

Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa mendekati level psikologis 14.000 per dolar AS seiring sentimen positif dari pasar global.

Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Selasa, mengatakan rupiah masih berpotensi menguat hari ini mengikuti sentimen positif yang terjadi di indeks saham AS semalam dan Asia pagi ini.

"Sentimen positif, selain dari efek Biden, juga datang dari laporan pengujian vaksin dari Pfizer yang menunjukkan efektifitas 90 persen dalam mencegah infeksi COVID-19," ujar Ariston dikutip dari Antara.

Ariston menuturkan, tersedianya vaksin akan menghentikan pandemi COVID-19 dengan cepat, yang menjadi sumber perlambatan ekonomi dunia.

"Indonesia menjadi sasaran aliran masuk modal asing karena tingkat imbal hasilnya masih lebih tinggi dibanding lainnya dan kondisi sospol yang stabil," kata Ariston.

Ariston memperkirakan hari ini rupiah berpotensi menguat di kisaran 14.000 per dolar AS hingga 14.150 per dolar AS.

Saksikan video pilihan berikut ini:

2 dari 2 halaman

Rupiah Diprediksi Tembus 13.500 per Dolar AS pada Pekan Ketiga November 2020

Sebelumnya, Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi memprediksi, nilai tukar rupiah akan terus menguat hingga menembus level 13.500 per dolar AS pada pekan ketiga November 2020. Tak hanya rupiah, ia juga memperkirakan Indeks Harga Saham Gabungan(IHSG) juga akan terus menghijau sampai level 5.600.

Menurutnya, penguatan rupiah dan IHSG tak lepas dari terpilihnya Joe Biden sebagai Presiden Amerika Serikat. Setelah mengalahkan petahana Presiden Donald Trump pada Pilpres AS 2020.

"Joe Biden menang Pemilu AS membuat harapan masyarakat menjadi kenyataan. Karena ada semangat baru untuk melahirkan sejumlah kebijakan yang lebih baik bagi perekonomian dunia dan pasar keuangan," kata dia saat dihubungi Merdeka.com, Senin (9/10/2020).

Ibrahim mengungkapkan, di bawah kepemimpinan presiden asal partai Demokrat itu diyakini AS akan meningkatkan realisasi Foreign Direct Investment (FDI) atau investasi langsung ke sejumlah negara berkembang. Termasuk Indonesia.

"Peluang ini lah yang direspons positif oleh pasar, sehingga akan banyak dana asing ke Indonesia. Masuknya dana asing ke Indonesia akan menguatkan nilai tukar rupiah juga IHSG," paparnya.

Pun, adanya wacana Biden untuk menghentikan kebijakan perang dagang antara AS dengan Cina dan Uni Eropa juga akan menjadi harapan tersendiri bagi pelaku pasar. Sebab, ketegangan yang ditimbulkan dalam perang dagang dinilai telah menghambat pertumbuhan ekonomi global.

"Jadi, seperti yang tadi saya perkirakan bahwa rupiah akan berpotensi untuk menguat hingga 13.500 pada pekan ketiga bulan ini. Sementara IHSG berpeluang di level 5.600 juga nantinya pada periode yang sama," tukasnya.

Â