Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan menganugerahi tanda jasa dan tanda kehormatan kepada 71 tokoh yang dinilai berjasa luar biasa untuk Indonesia. Salah satu tokoh yang akan mendapat anugerah tersebut adalah Airlangga Hartarto.
Airlangga Hartarto akan mendapat Bintang Mahaputera Adipradana berdasarkan Keppres Nomor 118/TK/TH 2020 tanggal 6 November 2020 tentang Penganugerahan Tanda Kehormatan Bintang Mahaputera.
Airlangga mendapat anugerah tersebut atas jasanya sebagai Menteri Perindustrian RI 2016-2019. Saat ini Airlangga masih berada di kabinet Jokowi dan menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian.
Advertisement
Bintang Mahaputera merupakan tanda kehormatan yang diberikan Presiden kepada seseorang yang dinilai mempunyai jasa yang besar terhadap bangsa dan Negara Indonesia.
Sebagaimana diamanatkan dalam UU No. 20 Tahun 2009 tentang Gelar, Tanda Jasa dan Tanda Kehormatan, yang menyatakan beberapa syarat khusus untuk menerima Bintang Mahaputera, antara lain berjasa luar biasa di berbagai bidang yang bermanfaat bagi kemajuan, kesejahteraan, dan kemakmuran bangsa dan negara.
Airlangga Hartarto adalah lulus jurusan Teknik Mesin di Universitas Gadjah Mada kemudian lanjut studi di Australia, yakni Master of Business Administration (MBA) dari Monash University (1997) dan Master of Management Technology (MMT) dari The University of Melbourne.
Orang tua dari Airlangga Hartarto juga merupakan Menteri Perindustrian, yakni Ir. Hartarto, dan menjabat di era Presiden Soeharto dan B.J. Habibie.
Semasa menjabat sebagai Menperin, Airlangga Hartarto fokus kepada klasterisasi industri, dunia otomotif, dan tentunya digitalisasi industri. Ia pun menghimbau agar dunia industri dan tenaga kerja di Indonesia tak takut dengan perkembangan teknologi.
"Apakah teknologi digital mengurangi lapangan kerja? Jawabannya terbalik, justru ini menciptakan lapangan kerja. Di balik robot ada manusia, dibalik platform e-Commerce ada call center, ada software programmer, ada customer service, dan banyak hal, sehingga totally create job," ujar Airlangga Hartarto di acara Inspirato Liputan6.com.
Â
Saksikan video pilihan berikut ini:
Aktif Berorganisasi
Awal Airlangga mulai mengenal dunia politik saat masih menjadi mahasiswa. Diawali dengan menjadi Ketua Umum Senat Mahasiswa Fakultas Teknik UGM, lalu menjadi Ketua Barisan Muda KOSGORO 1957.
Selain itu, anak dari mantan menteri perindustrian pada masa Kabinet Pembangunan IV, ini mempelopori Herman Johannes Award, suatu penghargaan bagi inovasi teknologi saat dirinya menjabat sebagai Ketua Keluarga Alumni Fakultas Teknik UGM (KATGAMA) pada 2003.
Sementara itu, Karier politik Airlangga dimulai ketika ia ditunjuk sebagai wakil bendahara dalam Pengurus DPP Partai Golkar periode 2004–2009.
Kemudian, suami dari Yanti K Isfandiary ini berhasil menjadi anggota DPR RI periode 2009-2014 setelah memenangi pemilu legislatif untuk daerah Pemilihan Jawa Barat V.
Airlangga juga terpilih sebagai Ketua Komisi VII DPR RI yang membidangi energi, lingkungan hidup, riset dan teknologi dari Fraksi Partai Golkar.
Kemudian pada 2009, dia kembali mencalonkan diri sebagai wakil rakyat untuk Daerah Pemilihan (Dapil) Jawa Barat V dan berhasil menjabat sebagai Ketua Komisi VI yang membidangi perindustrian, perdagangan, UKMK, investasi dan BUMN.
Di luar karier politiknya, pria kelahiran Surabaya, Jatim ini juga menduduki sejumlah jabatan penting.
Di antaranya Presiden Komisaris PT Fajar Surya Wisesa Tbk, Bekasi pada 1987. Lalu menjadi Presiden Komisaris PT Ciptadana Sekuritas, pada 1994.
Airlangga juga menduduki posisi Presiden Direktur dari PT Bisma Narendra, pada 1994 dan Komisaris PT Sorini Corporation Tbk Pandaan, Malang, pada 2004.
Advertisement