Liputan6.com, Jakarta - Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Laksana Tri Handoko mengatakan, pihaknya membuka kesempatan bagi para pelaku UMKM yang membutuhkan berbagai inovasi agar mendapatkan pendampingan dan pelatihan berjualan di masa pandemi Covid-19.
“Kami memang tidak bisa memberikan bantuan dalam bentuk pendanaan, tetapi Insyaallah kami bisa berikan bantuan dalam teknologi, pendampingan, pelatihan jadi tidak perlu khawatir Lipi tidak hanya hanya ada di Jakarta,” kata Laksana, dalam webinar Inovasi dan Teknologi Solusi Kebangkitan UMKM di Tengah Pandemi, Rabu (11/11/2020).
Baca Juga
Ia mengatakan, selama ini pun LIPI telah banyak membina UMKM dalam memberikan berbagai solusi teknologi yang diperlukan sesuai dengan kebutuhan UMKM di daerah masing-masing. Menurutnya memang tidak dapat dipungkiri dampak negatif Covid-19 untuk dunia usaha khususnya UMKM.
Advertisement
Namun dirinya yakin LIPI bisa membantu dalam hal pembinaan dan pelatihan. Ini lantaran LIPI merupakan salah satu lembaga riset yang terbesar dan tertua di negara ini, serta penghasil inovasi, hak paten terbanyak secara nasional.
“Artinya banyak inovasi yang juga sudah bisa dimanfaatkan dengan melalui mekanisme lisensi ke para pelaku usaha riil dari berbagai tingkatan,” ujarnya.
Ia menegaskan, lisensi dari LIPI itu tidak selalu harus ada royaltinya.
“Mengapa ini sangat penting karena kita tahu bahwa kita sudah tidak bisa lagi berbisnis dengan cara metode yang konvensional lagi, karena banyak orang enggan keluar rumah dan sebagainya. Sehingga kita harus mencari menemukan berbagai cara metode yang lain,” jelasnya.
Baik itu cara memproses maupun cara menjual produk UMKM. Sehingga bisa mengembalikan setidaknya omzet dari para pelaku UMKM.
“Kami siap membantu dengan melalui berbagai inovasi sudah kami miliki atau kalaupun belum Kami miliki dan itu problem baru tentu akan sangat menarik bagi para peneliti kami untuk mengembangkannya dan bisa memberikan solusi yang lebih baik bagi teman-teman di UMKM,” ungkapnya.
Menurutnya, meskipun pandemi ini membawa dampak buruk tetapi kita selalu tahu bahwa dibalik dampak buruk itu selalu ada hikmah. Jadi disitulah tergantung pada upaya kita untuk mencari sisi positif.
“Kita harus membuat rencana ini sebagai kesempatan opportunity baru, kesempatan untuk mengembangkan produk, untuk memperluas pasar yang tadinya hanya bisa jualan di depan rumah, dengan teknologi pengemasan mungkin itu bisa diperluas pasarnya bisa dijual online,” pungkasnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Erick Thohir Minta Sarinah Bawa 10 Produk UMKM Menduia
Menteri BUMN Erick Thohir mengapresiasi kerjasama antara PT Sarinah (Persero) bersama, Dufry dan grup industrilis Omega Mexico di KBRI Mexico City.
Dufry merupakan perusahaan terkemuka di bidang travel retail dengan lebih dari 2400 gerai di 400 lokasi didunia.
Erick Thohir berharap, dengan kerjasama ini, Sarinah juga dapat menitikberatkan pada kurasi dan seleksi produk UMKM dan Nusantara yang premium, kualitas dunia serta yang sesuai dengan minat dan selera pasar kategori produk-produk duty-free dunia.
Selain itu, kata Erick Thohir, Sarinah yang akan masuk ke liga pasar retail dan duty-free internasional juga perlu meningkatkan kapasitas baik kelembagaan maupun SDM melalui proses scouting dan pembelajaran manajemen retail dunia dari Dufry.
"Untuk tahap pertama saya targetkan setidaknya ada 10 produk unggulan Indonesia yang bisa dipasarkan melalui kerjasama ini dan nantinya diharapkan semakin terbuka lagi peluang produk lokal dan UMKM go global," ucap Erick Thohir, Senin (9/11/2020).
Prakarsa ini merupakan salah satu langkah strategis Sarinah bertransformasi dan berekspansi ke pasar global. Dengan menggandeng mitra strategis seperti Dufry dan Omega grup, maka gerbang pasar riil dunia khususnya di sektor ritel dan travel maupun leisure memberi peluang kepada produk UMKM masuk ke liga utama pemain dan pebisnis dunia.
MOU ini secara garis besar merumuskan beberapa peluang bisnis yang saling menguntungkan bagi perusahaan dan yang paling strategis adalah Sarinah sebagai satu-satunya BUMN retail dalam klaster pariwisata dan pendukung merintis pasar internasional dalam kerangka perdagangan multilateral.
Bagaimanapun, Sarinah harus selalu membawa kepentingan nasional dan nation brand di manca negara. Model kerjasama seperti ini diarahkan untuk mewujudkan identitas bangsa yang kaya keberagaman ini melalui showcase atau memamerkan secara permanen dipasar-pasar retail premium dunia.
Beberapa manfaat lain yang tertuang dalam Nota Kesepahamam ini adalah tersedianya Indonesian Corner dan House of Indonesia di berbagai gerai dan pusat perbelanjaan yang merupakan jejaring Dufry di dunia.
Advertisement