Liputan6.com, Jakarta - Bank Indonesia (BI) terus berupaya melakukan transformasi digital di lingkungannya. Hal itu sejalan dengan gagasan Presiden Joko Widodo yang menginginkan agar transformasi digital dapat dilakukan secara masif dan keseluruhan.
"Digitalisasi kunci untuk sumber ekonomi kita ke depan dan di sinilah transformasi digital yang digagas presiden sangat bagus," kata Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, dalam acara Indonesia Fintech Summit, secara virtual di Jakarta, Rabu (11/11/2020).
Perry menyebut sejauh ini sudah ada beberapa langkah dilakukan BI dalam upaya transformasi digital. Salah satunya melalui sistem pembayaran digital atau QRIS (Quick Response [QR] Code Indonesian Standard).
Advertisement
Bahkan, hingga saat ini sudah lebih dari 5 juta merchant yang tersambung melalui QRIS. "Progresnya sangat luar biasa," singkat Perry.
Upaya lainnya, BI juga melakukan digitalisasi melalui sektor perbankan. Di mana pihaknya mendorong agar perbankan menggunakan digital banking. Tercatat, sudah ada 15 bank yang menggunakan digitalisasi banking.
"Kita juga ingin sambungkan open banking, digital banking dengan fintech. Kita dalam proses sambungkan, standarisasi application programming interface, bahwa apapun yang diservice oleh open banking dan fintech akan tersambungkan melalui application programming interface," jelas dia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Meski Resesi, Gubernur BI Optimis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 6 Persen di 2025
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo mengaku optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan akan lebih baik pasca pandemi Covid-19. Perbaikan ekonomi, bahkan sudah terjadi di kuartal III-2020.
Di mana pada kuartal ke II-2020 pertumbuhan ekonomi nasional terkontraksi minus 5,32 persen. Kemudian di kuartal III-2020 ekonomi menunjukan perbaikan yakni tumbuh di minus 3,49 persen.
"Insya Allah kuartal IV positif. Tahun depan 5 persen dan 5 tahun ke depan 6 persen," kata dia dalam acara Indonesia Fintech Summit, secara virtual di Jakarta, Rabu (11/11/2020).
Perbaikan ekonomi tersebut, menunjukan bahwasanya kue ekonomi keseluruhan meningkat. Ditambah lagi koordinasi kebijakan antara pemerintah dan bank sentral serta Otoritas Jasa Keuangan semakin erat dalam upaya pemulihan ekonomi nasional.
"Moneter fiskal SSK reformasi struktural akan mendukung gimana pertumbuhan ekonomi kita sehingga keseluruhan ekonomi akan baik," katanya.
Bank Indonesia juga telah mengarahkan semua kebijakan untuk mendukung stabilitas mendorong pertumbuhan ekonomi. Berbagai upaya dilakukan. Lewat penurunan suku bunga, stabilitas nilai tukar rupiah, dan berbagai kebijakan termasuk pendalaman pasar keuangan dan digital.
Dwi Aditya Putra
Journalist at Merdeka.com
Advertisement