Liputan6.com, Jakarta - Selain menawarkan jasa gadai, PT Pegadaian (Persero) yang merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) juga menawarkan jasa penjualan emas.
Terdapat beberapa jenis emas yang dijual Pegadaian. Tercatat, emas Antam, emas Retro, emas Batik dan Emas UBS. Untuk penjualannya Pegadaian hanya menyediakan di outlet.
Baca Juga
Setiap hari, harga emas yang dijual Pegadaian terus berubah. Pada Kamis, 12 November 2020 ini, sebagian besar harga emas yang dijual di Pegadaian turun, namun ada juga yang stabil dan mengalami kenaikan.
Advertisement
Berikut ini adalah daftar lengkap harga emas PT Pegadaian (Persero) pada Kamis, 12 November 2020:
Harga Emas Antam
- 2,0 gram: Rp 1.972.000
- 3,0 gram: Rp 2.904.000
- 5,0 gram: Rp 4.864.000
- 10,0 gram: Rp 9.682.000
- 25,0 gram: Rp 23.988.000
- 50,0 gram: Rp 48.050.000
- 100,0 gram: Rp 96.137.000
- 250,0 gram: Rp 237.794.000
- 500,0 gram: Rp 475.868.000
- 1.000,0 gram: Rp 931.370.000
Â
Harga Emas Antam Retro
- 0,5 gram: Rp 456.000
- 1,0 gram: Rp 911.000
- 2,0 gram: Rp 1.813.000
- 3,0 gram: Rp 2.737.000
- 5,0 gram: Rp 4.553.000
- 10,0 gram: Rp 9.117.000
- 25,0 gram: Rp 22.769.000
- 50,0 gram: Rp 45.287.000
- 100,0 gram: Rp 90.273.000
Â
Harga Emas Antam Batik
- 0,5 gram: Rp 618.000
- 1,0 gram: Rp 1.167.000
Â
Harga Emas UBS
- 0,5 gram: Rp 516.000
- 1,0 gram: Rp 952.000
- 2,0 gram: Rp 1.883.000
- 5,0 gram: Rp 4.581.000
- 10,0 gram: Rp 9.162.000
- 25,0 gram: Rp 22.461.000
- 50,0 gram: Rp 45.173.000
- 100,0 gram: Rp 90.376.000
- 250,0 gram: Rp 225.585.000
- 500,0 gram: Rp 451.080.000
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Harga Emas Tergelincir Seiring Menguatnya Dolar AS
Harga emas turun 1 persen pada perdagangan Rabu (Kamis waktu Jakarta) karena melemahnya dolar. Sementara optimisme seputar potensi vaksin COVID-19 meningkatkan harapan untuk pemulihan ekonomi yang cepat, mendorong investor menuju aset berisiko.
Dikutip dari CNBC, Kamis (12/11/2020), harga emas di pasar spot turun 0,9 persen menjadi USD 1,860.61 per ounce. Sementara harga emas berjangka AS turun 0,9 persen menjadi USD 1,859.60.
"Emas memiliki dua hal yang berlawanan, ekuitas yang kuat dan dolar yang kuat pada saat ini. Sulit bagi emas untuk terus rally karena kedua pasar tersebut naik lebih tinggi," kata Bob Haberkorn, Ahli Strategi Pasar Senior di RJO Futures.
"Penerbangan ke tempat yang aman pada logam mulia yang kami miliki minggu lalu setelah pemilu AS hilang karena berita vaksin virus corona,"
Melemahkan daya tarik emas, indeks dolar naik 0,4 persen ke level tertinggi hampir satu minggu, membuat harga emas lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya. Sentimen risiko di antara investor naik karena prospek vaksin COVID-19 yang efektif menutupi kekhawatiran atas lonjakan infeksi.
Tetapi terobosan tersebut menyoroti tantangan logistik dalam mendistribusikan ratusan juta dosis setelah tersedia.
"Mengingat reaksi yang kami lihat terhadap berita vaksin dalam beberapa hari terakhir, risiko penurunan langsung untuk emas tidak diragukan lagi telah meningkat," kata analis OANDA Craig Erlam dalam sebuah catatan.
"Area utama tetap antara USD 1.850-USD 1.860 dan terlihat sangat rentan dalam waktu dekat. (Namun) Prospek harga emas jangka panjang sedang bullish, jalan menuju pemulihan akan memakan waktu dan membutuhkan lebih banyak dukungan bank sentral dan pemerintah," jelas dia.
Pembuat kebijakan Federal Reserve pada hari Selasa menyoroti perlunya dukungan fiskal yang lebih bertarget dari pemerintah.
Harga emas yang telah meningkat lebih dari 22 persen sepanjang tahun ini, cenderung mendapat manfaat dari langkah-langkah stimulus yang luas dari bank sentral karena secara luas dipandang sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan penurunan nilai mata uang.
Selain harga emas, harga perak tergelincir 1,4 persen menjadi USD 23,87 per ounce. Platinum turun 1,7 persen menjadi USD 867,99 dan paladium merosot 4 persen menjadi USD 2,355,69.
Advertisement