Sukses

Bukopin Optimis Makin Kompetitif dengan Masuknya Kookmin Bank

Bukopin optimistis semakin kompetitif dalam melayani nasabah dan memperkuat sektor UMKM nasional dengan masuknya KB Kookmin Bank.

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Bukopin Tbk optimistis semakin kompetitif dalam melayani nasabah dan memperkuat sektor UMKM nasional dengan masuknya KB Kookmin Bank sebagai pemegang saham pengendali.

Direktur Utama Bank Bukopin Rivan A Purwantoro mengatakan bergabungnya Bank Bukopin sebagai bagian dari KB Financial Group, induk KB Kookmin Bank, mulai berdampak positif, dengan kepercayaan nasabah yang terus meningkat.

"Kami bersyukur dalam situasi yang sangat dinamis dan menantang ini Kookmin hadir dengan dukungan yang besar. Kami berharap recovery ekonomi yang kini terus dilakukan pemerintah dan pelaku usaha juga semakin menguatkan bisnis Bukopin di masa mendatang," ujar Rivan dikutip dari Antara, Senin (16/11/2020).

Kekuatan jaringan dan reputasi Kookmin di Korea Selatan juga mendorong diversifikasi sumber dana Bukopin saat ini. Rivan menuturkan ke depannya Bukopin akan mengoptimalkan segmen pasar ritel, korporasi, BUMN dan Korean link yang menjadi salah satu komitmen Kookmin untuk untuk mensinergikan pelaku usaha dan nasabah Korea Selatan khususnya di Indonesia untuk mendukung penguatan bisnis Bukopin.

Sejak masuk ke Bukopin, KB Kookmin juga terus menambah aliran dananya ke bank yang identik dengan sektor UMKM itu senilai 780 juta dolar AS atau setara Rp11,08 triliun (kurs Rp14.200 per dolar AS) yang terbagi menjadi setoran modal dan sisanya dana simpanan.

"Kami gembira masuknya Kookmin membuka peluang besar bagi Bukopin untuk memperluas jangkauan nasabah. Kami yakin transformasi yang tengah dilakukan Kookmin dan Bukopin di berbagai aspek seperti product development dan digitalisasi perbankan membuat transisi semakin cepat dan mendorong pertumbuhan kinerja yang positif," kata Rivan.

Pengamat Pasar Modal dari PT Anugerah Mega Investama Hans Kwee menilai keberadaan Kookmin sebagai bank terbesar di Korea Selatan akan mampu memperkuat kepercayaan terhadap Bukopin. Apalagi investor Korea Selatan itu juga didukung oleh ribuan pelaku usaha dan masyarakat Korea Selatan yang banyak berinvestasi di Indonesia.

"Kekuatan Kookmin adalah mereka punya spesialisasi di sektor UMKM yang juga menjadi bisnis inti dari Bukopin. Ini akan semakin menguatkan kepercayaan nasabah terhadap bank," ujar Hans.

Saat ini terdapat sekitar 2.000 perusahaan besar, kecil, dan menengah asal Korea Selatan seperti Samsung, Hyundai Motor, LG dan lain-lain. Dari jumlah tersebut, sekitar 190 perusahaan merupakan nasabah Kookmin di Korea Selatan.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Perusahaan Korsel Berpotensi jadi Mitra Bukopin Usai Masuknya Kookmin Bank

Direktur Utama Bank Bukopin Rivan A. Purwantono mengatakan masuknya Kookmin Bank memberikan kesempatan luas kepada perseroan untuk membidik ribuan perusahaan Korea Selatan yang beroperasi dan berinvestasi di Indonesia.

"Bukopin terus menyiapkan sejumlah strategi khususnya dalam membangun ekosistem dengan potensi pasar yang baru ini. Kami sudah melakukan sinergi dengan beberapa perusahaan dan supply chain perusahaan tersebut. Sampai dengan saat ini trennya positif," ujar Rivan dikutip dari Antara, Jumat (6/11/2020).

Ia menuturkan dengan berjalannya transformasi, emiten berkode BBKP tersebut siap mengoptimalisasi potensi nasabah asal Korea sehingga mampu memberikan kontribusi bisnis dan mendorong kinerja perusahaan.

Apalagi dengan resminya Kookmin sebagai pemegang saham pengendali, akan menambah keberagaman segmen pasar baik dari perorangan maupun badan usaha serta memperkuat pengembangan sektor UMKM seiring dengan penguatan Bukopin di sektor digital.

Vice President Hyundai Motor Asia-Pacific Headquarter Lee Kang Hyun mengatakan masuknya Kookmin ke Bukopin memberikan optimisme yang tinggi bagi pelaku usaha Korea Selatan di Indonesia.

Saat ini terdapat sekitar 2.000 perusahaan besar, kecil, dan menengah asal Korea Selatan seperti Samsung, Hyundai Motor, LG dan lain-lain. Dari jumlah tersebut, sekitar 190 perusahaan merupakan nasabah Kookmin di Korea Selatan.

"Semua berpotensi menjadi nasabah Bank Bukopin ke depannya. Apalagi kekuatan Bukopin juga akan didukung sistem keuangan digital yang menjadi urat nadi perbankan di Korea Selatan,” ujar Lee.

Bergabungnya Kookmin diprediksi akan memberikan wajah baru bagi Bukopin sekaligus menjadikannya sebagai perbankan nasional dengan jaringan global. Kookmin merupakan bagian dari KB Financial Group yang berbasis di Korea Selatan dengan pencapaian laba bersih terbesar sepanjang tahun 2019.

Per 31 Desember 2019, Kookmin melayani 31,5 juta nasabah dan mengembangkan aplikasi perbankan digital dan platform mobile Star Banking dengan basis nasabah hingga 15,5 juta pengguna.

Lee yang juga mantan petinggi Samsung di Indonesia itu menambahkan masuknya Kookmin ke Indonesia melalui Bukopin memberikan harapan baru bagi pelaku usaha dan komunitas Korea Selatan lewat berbagai kebijakan yang diperuntukkan bagi mereka. Hadirnya Kookmin juga diharapkan mampu mengokohkan langkah Bukopin dalam memperkuat pendanaan khususnya untuk UMKM demi mendorong perekonomian nasional.

Proses transformasi dan transparansi yang sedang dibangun Kookmin di Bukopin pun telah mendapatkan respons positif dari berbagai lembaga rating. Terbaru, Fitch Ratings menaikkan kembali peringkat nasional jangka panjang Bukopin sebanyak empat notch menjadi idAAA. Hal itu tak lepas dari komitmen yang solid dari Kookmin untuk terus mendorong Bukopin menjadi salah satu bank terbesar di Indonesia.

Lee menyarankan Bukopin membuka lembaran baru sebagai bank berbasis digital dengan memanfaatkan teknologi keuangan yang berkembang pesat serta kecerdasan artifisial (artificial intelligence).

"Bukopin perlu mengambil langkah maju dengan menggabungkan pengetahuan metode manajemen risiko sistematik dan mengasah kemampuan digital untuk UMKM, ritel dan lain-lain dalam jangka panjang," kata Lee. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.