Sukses

Bekas Tambang di Kaltim Disulap Jadi Kawasan Eco-tourism

Dengan mengangkat konsep eco tourism, kawasan seluas 270 ha dengan telaga seluas 12,43 hektar ini telah direklamasi sejak 2001.

Liputan6.com, Jakarta Reklamasi adalah salah satu cara untuk mengembalikan lahan yang pernah dijadikan area pertambangan karena meninggalkan banyak lubang galian. Dengan adanya Reklamasi, lahan jadi bisa dimanfaatkan, salah satunya untuk tempat wisata.

"Reklamasi pasca tambang yang baik menjadi indikator bahwa perusahaan peduli dengan keberlangsungan lingkungan baik bagi lahan itu sendiri maupun membangun masyarakat sekitar. Untuk tempat wisata alam dan edukasi misalnya, jika dikelola dengan baik, bisa membuka lapangan pekerjaan untuk masyarakat sekitarnya," ujar Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerjasama Kementerian ESDM Agung Pribadi di Jakarta, Sabtu (14/11).

Bekas lahan tambang menjadi telaga cantik hadir pula di Telaga Batu Arang, Sangatta Kalimantan Timur, reklamasi pasca tambang milik PT Kaltim Prima Coal.

Dengan mengangkat konsep eco tourism, kawasan seluas 270 ha dengan telaga seluas 12,43 hektar ini telah direklamasi sejak 2001. Kini menjadi wisata edukasi, kebun botani dan hewani.

Berdasar keterangan resmi KPC disebutkan bahwa telaga di TBA yang sebelumnya kolam pengendapan telah berubah menjadi objek wisata utama, dan keanekaragaman hayati melalui rehabilitasi lahan juga telah mengundang berbagai hewan endemic.

Air dari telaga dikategorikan kelas A yakni air baku air minum oleh BPPT dan dapat menjadi sumber air PDAM. Selain telaga, beberapa area yang bisa dikunjungi saat ini yakni, Bukit Pandang menyajikan pemandangan ke berbagai arah mencakup Taman Nasional Kutai (TNK), Sungai Sangatta, Tambang KPC dan keindahan danau secara menyeluruh.

Hingga saat ini, Telaga Batu Arang masih dalam proses penyiapan infrastruktur dan ujicoba berbagai obyek wisata yang ada, sehingga baru dipakai untuk acara perusahaan dan kalangan terbatas. Diharapkan saat lokasi reklamasi pasca tambang ini sudah siap untuk objek wisata, akan menggerakan ekonomi masyarakat sekitar tambang.

 

(*)Â