Liputan6.com, Jakarta Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS), Setianto membeberkan masih ada beberapa komoditas ekspor Indonesia yang mengalami pelambatan pada Oktober 2020. Salah satunya terjadi pada logam mulia, perhiasan atau permata.
Dia mengatakan, kelompok barang tersebut pada Oktober 2020 hanya mencapai USD 587 juta. Angka tersebut turun sebesar USD 150 juta atau setara dengan 20,34 persen. Di mana pada posisi bulan sebelumnya, kelompok barang itu tembus USD 737 juta.
Baca Juga
"Komoditas alami penurunan yang terbesar utamanya logam mulia, perhiasan/permata sebesar minus USD 150,0 juta," kata dia dalam video conference, di Jakarta, Senin (16/11).
Advertisement
Selain itu, komoditas lain yang juga mengalami perubahan atau penurunan pada Oktober 2020 adalah pakaian dan aksesorisnya (bukan rajutan) yakni mencapai USD 85,8 juta atau 26,95 persen. Di mana pada Oktober 2020 kelompok barang ini hanya tercatat sebesar USD 232 juta, sementara posisi bulan sebelumnya USD 318 juta.
Selain itu, ekspor kelompok barang lainnya yang tercatat turun juga dialami oleh pupuk, kapal perahu dan struktur terapung, serta paiakan dan aksesorinya (rajutan). Adapun masing-masing diantaranya tercatat mengalami penurunan sebesar USD 67,8 juta, USD 32,2 juta, dan USD 25,7 juta.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Ekspor Naik
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekspor Indonesia pada Oktober 2020 mengalami peningkatan 3,09 persen dibanding September 2020. Ekspor Oktober tercatat sebesar USD 14,39 miliar sedangkan pada bulan sebelumnya ekspor sebesar USD 14,01 miliar.
"Nilai Ekspor Indonesia pada bulan Oktober mencapai USD 14,39 miliar. Atau naik sebesar 3,09 persen dibandingkan September bulan lalu," kata Deputi BIdang Statistik Distribusi dan Jasa, Setianto, dalam video conference di Kantornya, Jakarta, Senin (16/10).
Sementara jika dibandingkan periode Oktober tahun lalu nilai ekspor Indonesia minus 3,29 persen. Di mana, pada Oktober 2019 nilai ekspor Indonesia sebesar USD 14,88 miliar menjadi USD 14,39 miliar pada Oktober 2020.
Dia menyebut, peningkatan ekspor terjadi di Oktober 2020 ini terjadi karena sektor nonmigas mengalami kenaikan sebesar 3,54 persen. Di mana dari posisi USD 13,29 di bulan lalu kini menjadi USD 13,76 miliar pada Oktober 2020.
Sedangkan sektor migas mengalami penurunan sebesar minus 5,94 persen. Ekspor migas pada tercatat USD 0,63 miliar pada Oktober 2020, lebih rendah dibandingkan posisi September sebesar USD 0,67 miliar
Dwi Aditya Putra
Merdeka.com
Advertisement