Liputan6.com, Jakarta - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat perkembangan realisasi investasi di Indonesia Januari-September 2020 sudah mencapai Rp 611,6 triliun dari target investasi 2020 sebesar Rp 817,2 triliun.
Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan sebelumnya BKPM diberikan target realisasi investasi oleh Bappenas untuk tahun 2020 sebesar Rp 886 triliun, namun setelah ada pandemi covid-19 target tersebut direvisi menjadi Rp 817,2 triliun.
Baca Juga
“Dalam posisi itu sampai bulan September kita sudah realisasi Rp 611,6 triliun atau sama dengan 74,8 persen dari target realisasi investasi,” kata Bahlil dalam Market Outlook 2021 "Resilience to Counter Economic Turbulence - Day 1, Selasa (17/11/2020).
Advertisement
Menurutnya terdapat dua hal menarik dari realisasi investasi di tahun 2020, pertama adalah tujuan investor sekarang tidak lagi hanya fokus di pulau Jawa tapi juga luar pulau Jawa, ini terbukti sampai dengan kuartal III realisasi investasi di Jawa sebesar 50,3 persen dan luar Jawa 49,7 persen.
Kemudian hal menarik kedua yakni pembangunan infrastruktur 5 tahun kemarin itu cukup memberikan secercah harapan bagi pilihan-pilihan baru dari para investor yang akan menanamkan modalnya di Indonesia.
“Ini terbukti sekarang di Maluku Utara Salah satu tujuan investor terbesar dari provinsi kemudian Sulawesi Tenggara, juga masuk Sulawesi Tengah,” ujarnya.
Lanjut Bahlil menjelaskan, dari realisasi Rp 611,6 triliun tersebut berasal dari foreign investment atau Penanaman Modal Asing kita Rp 301,7 triliun (49,3 persen), sementara PMDN nya Rp 309,9 triliun atau setara dengan 50,7 persen.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Ada Corona, Investasi Jawa Barat Justru Meroket Sampai Rp 360 Triliun
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan nilai investasi Jawa Barat selama pandemi justru meroket hingga 6 kali lipat. Hal ini menunjukan kekuatan Jawa Barat sebagai wilayah primadona investasi, baik investasi dari dalam maupun luar negeri.
“Selama pandemi, investasi malah meningkat sampai Rp 360 triliun. Komitmen realisasi investasi menunjukan bahwa Jawa Barat disukai dan dicintai investor,” kata dia yang akrab disapa Kang Emil dalam West Java Investment Summit (WJIS) 2020, Senin (16/11/2020).
Kang Emil menjelaskan, 60 persen perusahaan yang berinvestasi di Indonesia tertuju ke Jawa Barat dengan nilai investasinya sekitar Rp 135,5 triliun.
Hal ini, kata Emil, karena produktivitas tenaga kerja di Jawa Barat yang mampu memuaskan keinginan investor. Sehingga, dengan UMR yang mungkin lebih tinggi dari sejumlah provinsi lain, tak jadi soal bagi investor.
Selain itu, Emil juga menyebutkan alasan mengapa harus investasi di Jawa Barat, yakni adanya dukungan infrastruktur. Termasuk peresmian Pelabuhan Patimban pada bulan depan. Dimana nantinya Patimban ini akan saling terkait dengan kawasan-kawasan yang menjadi penopang roda perekonomian baru di kawasan Rebana (Cirebon-Patimban-Kertajati).
Advertisement