Sukses

Kadin: Akibat Pandemi, Angka Pengangguran Terbuka Naik jadi 7,07 Persen

Kontraksi pertumbuhan ekonomi pada kuartal II dan kuartal III 2020 akibat pandemi menyebabkan terjadinya peningkatan pengangguran terbuka.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Rosan Perkasa Roeslani mengatakan kontraksi pertumbuhan ekonomi pada kuartal II dan kuartal III tahun 2020 menyebabkan terjadinya peningkatan pengangguran terbuka. Tercatat pada Agustus 2019 lalu sebesar 5,32 persen dan pada Agustus 2020 naik menjadi 7,07 persen.

"Kontraksi pertumbuhan ekonomi nasional tentunya meningkatkan pengangguran terbuka dari 5,32 persen Agustus 2019 menjadi 7,07 persen pada Agustus 2020," kata Rosan saat membuka acara Jakarta Food Security Summit-5 secara virtual, Jakarta, Rabu (18/11).

Meski begitu, Rosan mengapresiasi langkah cepat pemerintah dalam memitigasi dampak krisis kesehatan dan sosial-ekonomi yang terjadi akibat mewabahnya virus corona di tanah air. Beberapa langkah dilakukan pemerintah antara lain, memberikan stimulus bantuan langsung tunai dan bantuan sosial pangan.

Selain itu, pemerintah juga mempercepat penyaluran kredit usaha rakyat, termasuk KUR super mikro bagi ibu rumah tangga, dan korban PHK. Kemudian relaksasi kebijakan penundaan angsuran pokok KUR, dan tambahan subsidi bunga KUR.

Begitu juga dengan pemberian insentif perpajakan bagi pelaku UMKM dengan omzet dibawah Rp 4,8 miliar per tahun. Terakhir, merelaksasi dan merestrukturisasi kredit UMKM, memberikan stimulus modal kerja dan lain-lain.

Rosan mengatakan salah satu faktor untuk menjaga stabilitas ekonomi-sosial dan politik dalam situasi pandemi ini dengan meningkatkan pertumbuhan sektor pangan. Sektor ini menjadi sangat strategis karena pembangunan ekonomi berkelanjutan bila didukung ketersediaan padangan.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Pertumbuhan Ekonomi

Seperti yang diketahui dalam beberapa tahun terakhir perekonomian Indonesia menunjukkan pertumbuhan di angka 5 persen. Namun akibat pandemi, tahun mengalami goncangan yang memukul hampir semua sendi kehidupan baik global dan nasional.

Pertumbuhan ekonomi nasional ini juga mengalami kontraksi di kuartal II-2020 sebesar 5,23 persen dan kuartal III-2020 sebesar 3,49 persen.

"Tahun ini kita memasuki masa Covid-19, kita mengalami goncangan dahsyat yang memukul hampir semua sendi kehidupan, global dan nasional," kata dia.

Meski begitu, komponen penawaran dan permintaan pada PDB menunjukkan tren perbaikan. Sehingga ini akan menjadi modal penting untuk perbaikan pertumbuhan ekonomi pada kuartal IV-2020 dan tahun 2021.

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com