Liputan6.com, Jakarta Oliver Steil, Kepala Eksekutif perusahaan perangkat lunak Jerman bernama TeamViewer, mengatakan jika perusahaan akan tetap mengizinkan staf menghabiskan separuh waktu bekerja dari rumah setelah pandemi virus Covid-19 berlalu.
Melansir dari CNBC, Sabtu (21/11/2020), Oliver Steil menyatakan hal ini saat ditanya apakah perusahaannya akan tetap mengizinkan staf mereka untuk bekerja dari rumah sepanjang waktu.
Alih-alih menjawab kebijakan perusahaannya, dia justru memprediksi membiarkan karyawan kerja dari rumah juga akan dilakukan sebagian besar perusahaan akan mengadopsi pendekatan "hybrid".
Advertisement
Perusahaan Steil sendiri merupakan produsen perangkat lunak yang dirancang untuk memungkinkan bisnis yang dikelola melalui komputer dan perangkat lain dari jarak jauh.
Sebelumnya, Media sosial Twitter mengatakan bahwa beberapa tenaga kerjanya dapat bekerja dari rumah selamanya jika mereka mau.
Demikian pula Facebook mengatakan akan mengizinkan karyawan untuk bekerja dari jarak jauh hingga Juli 2021.
Saksikan Video Ini
Tak Bisa Semua Tugas
Namun memang tidak semua tugas yang diinginkan perusahaan dapat ditangani dari jarak jauh.
"Saya pikir banyak perusahaan perlu merekrut karyawan baru, mereka ingin bertemu pelanggan, mereka ingin mengadakan pertemuan fisik, kelompok kerja, sesekali," ujar Steil.
Berdasarkan percakapan yang dilakukan dengan pelanggan, Steil mengatakan perusahaan akan beralih sehingga staf dapat bekerja di kantor satu minggu dan jarak jauh pada minggu berikutnya. Atau mereka dapat menghabiskan dua hari di kantor dan mengerjakan sisanya di tempat lain.
Tidak hanya manajer dan pekerja kantor yang bekerja dari jarak jauh setelah pandemi. Ia yakin orang-orang dengan peran yang lebih ke bagian operasional juga akan dapat bekerja dari rumah.
Di masa depan, teknisi di suatu tempat seperti pabrik atau gudang akan dapat menerima instruksi dari ahli jarak jauh melalui kacamata pintar.
Sekedar informasi, TeamViewer merupakan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Frankfurt dan memiliki kapitalisasi pasar sebesar USD 9,03 miliar.
Advertisement