Liputan6.com, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat sejumlah alasan mengapa program kartu prakerja diminati oleh masyarakat. Pasalnya, sampai dengan gelombang 11 katu prakerja yang dibuka pada tahun ini, tercatat ada 43 juta pendaftar dari seluruh Indonesia,
Kepal j9knjv vcca BPS, Kecuk Suhariyanto menjabarkan, alasan paling banyak yang melatarbelakangi ketertarikan pendaftar kartu prakerja adalah untuk meningkatkan keterampilan kerja (Skill) yakni 48 persen. sisanya, 28 persen mangaku mengikuti program ini karena tergiur insentifnya.
Baca Juga
“Di tengah pandemi, hampir semua masyarakat mengalami pengurangan income. Alasan (kedua) ini sah-sah aja,” ujar dia dalam Survei BPS: Bicara tentang Kartu Prakerja, Senin (23/11/2020).
Advertisement
Selain itu, melalui Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) bulan Agustus 2020 ini, BPS mencatat 88,9 persen penerima Kartu Prakerja yang menyelesaikan pelatihan mengatakan program ini meningkatkan keterampilan kerja mereka.
Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso mencatat, penerima Program Kartu Pra Kerja hingga saat ini telah mencapai 5,9 juta orang.
"Hingga saat ini sampai Gelombang 11, sudah ada 5,9 juta penerima program Kartu Pra Kerja," kata dia.
Rinciannya, 5,4 juta dari total penerima telah melakukan pelatihan. Sementara 5,1 juta penerima yang telah menyelesaikan pelatihan. Artinya, masih ada sekitar 300 ribu penerima manfaat yang belum menyelesaikan pelatihan kartu prakerja yang akan ditutup hingga 15 Desember 2020.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
300 Ribu Penerima Kartu Prakerja Terancam Tak Dapat Insentif
Sekretaris Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso menyebutkan, ada 5,9 juta penerima manfaat kartu prakerja dari gelombang pertama hingga 11.
Dari jumlah tersebut, 5,4 juta diantaranya telah melakukan pelatihan. Lalu, dari 5,4 juta penerima yang telah membeli pelatihan, ada 5,1 juta penerima yang telah menyelesaikan pelatihan. Artinya, ada sekitar 300 ribu penerima manfaat yang belum menyelesaikan pelatihan.
Untuk itu, Susiwijono mengimbau para peserta Kartu Prakerja untuk segera menyelesaikan pelatihan pertama supaya mendapatkan insentif yang sudah dijanjikan pemerintah.
“Penerima yang belum selesaikan pelatihan pertama, segera selesaikan pelatihan. Karena kalau belum selesai sebelum 15 Desember, insentif sebesar Rp 2,4 juta tidak dapat diterima,” kata dia dalam Survei BPS: Bicara tentang Kartu Prakerja, Senin (23/11/2020).
Seperti diketahui, penerima kartu prakerja akan memperoleh insentif sebesar Rp 3.550.000 juta per orang selama empat bulan.
Rinciannya adalah bantuan pelatihan sebesar Rp 1.000.000, insentif penuntasan pelatihan sebesar Rp 600.000 per bulan selama empat bulan, dan insentif survei kebekerjaan sebesar Rp 150.000.
Susiwijono menambahkan, pemerintah akan terus melanjutkan Program Kartu Pra Kerja pada 2021 mendatang. Dengan catatan, penerima program pada 2020 tidak akan menjadi penerima pada 2021 demi pemerataan bagi seluruh angkatan kerja.
"Untuk itu saya menghimbau kepada para penerima Kartu Prakerja agar menggunakan saldo bantuan pelatihan semaksimal mungkin,” kata dia.
Advertisement