Liputan6.com, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mencatat, realisasi belanja pemerintah mencapai Rp 2.041,8 triliun hingga akhir Oktober 2020. Realisasi tersebut meningkat tajam sebesar 13,6 persen dari realisasi pada periode sama tahun lalu yang hanya Rp 1.797,7 triliun.
"Dari sisi belanja peranan APBN untuk countercyclical sudah terjadi sejak kuartal III 2020. Total belanja kita mencapai Rp 2.041,8 triliun atau tumbuh 13,6 persen," kata dia dalam APBN Kita, secara virtual, di Jakarta, Senin (23/11/2020).
Dia merincikan, belanja pemerintah tersebut terdiri dari belanja pemerintah pusat yang mencapai Rp 1.343,8 triliun atau tumbuh 19,9 persen dibandingkan periode sama tahun lalu. Jumlah itu juga setara dengan 68 persen dari target Perpres 72/2020 yang sebesar Rp 1.975,2 triliun.
Advertisement
Sementara untuk belanja K/L mencapai Rp 725,7 triliun. Di mana jumlah itu terdiri dari belanja pegawai sebesar Rp 201,1 triliun, belanja barang Rp 264, triliun, belanja modal Rp 89,7 triliun, dan belanja bantuan sosial Rp 170, triliun.
"Belanja bansos mengalami kenaikan luar biasa. Ini yang tadi melindungi masyarakat sehingga melihat kemampuan kita untuk mengurangi dampak Covid-19 dari kemiskinan," jelas dia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Belanja Non-K/L
Di sisi lain, untuk belanja non-K/L terutama yang menampung anggaran program pemulihan ekonomi nasional (PEN) di bidang kesehatan dan perlindungan sosial dan bantuan upah terlihat adanya kenaikan hingga 26,8 persen. Atau tercatat sebesar Rp618,2 triliun.
Di mana untuk belanja subsidi pada Oktober 2020 mencapai Rp 125,2 triliun dan belanja lain-lain mencapai sebesar Rp 113,7 triliun.
Kemudian untuk TKDD juga mengalami kenaikan sebesar 3,1 persen. Atau setara dengan Rp 698 triliun. Jumlah tersebut terdiri dari transfer ke daerah sebesar Rp 637,5 triliun dan juga dana desa sebesar Rp 604,7 triliun.
"Kalau kita melihat realisasi belanja yang mengalami akselerasi secara cepat di kuartal III menggambarkan bahwa seluruh K/L melakukan berbagai kegiatan yang bisa mendongkrak kembali ekonomi," tandas dia.
Reporter: Dwi Aditya Putra
Sumber: Merdeka.com
Advertisement