Sukses

E-commerce Indonesia Diprediksi Tumbuh 21 Persen 5 Tahun ke Depan

Sedangkan untuk transportasi online dan pengantaran makanan akan tumbuh 28 persen dalam lima tahun ke depan.

Liputan6.com, Jakarta - Laporan e-Conomy SEA yang disusun Google, Temasek, dan Bain & Company memperkirakan dalam 5 tahun ke depan, sektor e-commerce Indonesia bakal tumbuh 21 persen. Sedangkan untuk  transportasi online dan pengantaran makanan akan tumbuh 28 persen.

Managing Director Google Indonesia Randy Jusuf menjelaskan, dalam laporan ekonomi internet regional 2020 ini mencakup 5 sektor, yakni e-commerce, media online, transportasi online, perjalanan, dan layanan keuangan digital, serta menyentuh dua sektor baru diantaranya teknologi pendidikan dan kesehatan (EdTech dan HealthTech).

Ia menyebut sektor transportasi online selama pandemi covid-19 mengalami penurunan karena adanya PSBB. Kendati begitu setelah pandemi diperkirakan sektor tersebut akan meningkat lagi.

“Dalam lima tahun ke depan, kami memperkirakan sektor e-commerce di Indonesia mengalami pertumbuhan sebesar 21 persen dan sektor transportasi online dan pengantaran makanan juga tumbuh 28 persen,” kata Randy Jusuf dalam Laporan e-Conomy SEA 2020, Selasa (24/11/2020).

Lantaran pada 2020, lebih dari sepertiga konsumen layanan digital di Asia Tenggara mulai menggunakan layanan online baru karena COVID-19.

Bahkan di Indonesia lebih dari setengah konsumen digital baru meningkat 56 persen yang berasal dari daerah non-metro. Lalu 93 persen dari mereka berkata akan terus menggunakan setidaknya satu layanan digital seperti layanan e-commerce setelah pandemi berakhir.

“Di samping itu, waktu online rata-rata per hari selama pandemi untuk tujuan pribadi tercatat meningkat, dari 3,6 jam sebelum pandemi menjadi 4,7 jam selama PSBB dan kemudian 4,3 jam setelah PSBB,” ujarnya.

 

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

2 dari 2 halaman

Media Online

Selain itu, media online juga menunjukkan pertumbuhan positif sejauh ini pada 2020, dengan nilai Usd 4,4 miliar atau naik 24 persen dari USD 3,5 miliar pada 2019. Sektor ini diperkirakan akan terus bertumbuh sebesar 18 persen menjadi USD 10 miliar pada 2025.

Meskipun sektor perjalanan online turun 68 persen menjadi USD 3 miliar pada 2020, dari USD10 miliar pada 2019, walau diperkirakan akan bertumbuh dengan CAGR 36 persen dan mencapai USD 15 miliar pada 2025.