Liputan6.com, Jakarta - Akses masuk atau Pas Bandara Internasiona Soekarno Hatta (Soetta), bakal lebih diperketat oleh Otoritas Bandar Udara (Otban) Wilayah I Kelas Utama Soekarno-Hatta.
Permohonan Pas Bandara wajib melalui Airport Pass Management System. Permohonan ini berlaku untuk permohonan Pas bulanan ataupun tahunan.
Baca Juga
"Kita mengetatkan setengah mati, karena tidak bisa memberikan atau menerbitkan ini (Pas Bandara) kalau bukan untuk orang yang punya kegiatan dan pekerjaan di Bandar Udara," kata Kepala Otban Wilayah I Soekarno-Hatta Mohammad Alwi, Rabu (25/11/2020).
Advertisement
Alwi juga menjelaskan, pemohon Pas Bandara harus melalui tahapan yang sudah ditentukan dan semua tahap melalui sistem yang ketat dengan Information technology (IT) hingga Computer Based Test (CBT).
"Maka dari itu, kita programkan dengan IT ini enggak sembarangan. Karena nanti ada admin, setelah admin ada backgroundcheck-nya dan ada CBT-nya," jelasnya.
Namun demikian, penerbitan Pas Bandara di Bandara Soetta kini dapat selesai dalam sehari atau Same Day Service. Dengan catatan, berkas dan persyaratan pemohon lengkap dan telah sesuai dengan yang ditentukan.
"Permohonan Pas (Bandara) kita programkan dengan Full IT yang namanya Same Day Service, pelayanan 1 hari," ujar Mohammad Alwi.
Program Same Day Service tersebut bertujuan untuk meningkatkan pelayanan terhadap pemohon Pas Bandara.Tak hanya penerbitan Pas Tahunan saja yang diperketat, namun permohonan untuk Pas Bulanan pun dilakukan pengetatan.
"Pas mingguan itu kan sebenarnya hanya berlaku di sini (Terminal), tidak bisa masuk Airside. Terminal 2 Terminal 3 ini bisa. Karena pas mingguan ini hanya pas pengantar, temporary. Prosesnya juga sama dengan Pas Tahunan, selalu melalui IT," kata Alwi.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Jumlah Penumpang Pesawat Naik Signifikan di Oktober, INACA Beberkan Kuncinya
Indonesia National Air Carriers Association (INACA) terus berupaya untuk mendorong masyarakat melakukan perjalanan kembali menggunakan transportasi udara. Maka pihaknya kerjasama dengan para maskapai, pengelola bandara dan AirNav melakukan Safe Travel Campaign.
Sekretaris Jenderal INACA, Bayu Sutanto mengatakan sebagai upaya pihaknya mendorong kegiatan ini pihaknya mengkampanyekan aman bepergian dengan menggunakan transportasi udara yang dilakukan bersama seluruh maskapai anggota asosiasi di beberapa kota seperti di Bali di Medan, dan Yogyakarta yang diberi nama Safe Travel Campaign.
"Dalam kampanye tersebut, kami memberikan sosialisasi kepada masyarakat bahwa di dalam pesawat ada satu sistem yang kita kenal dengan HEPA, yaitu di mana sistem sirkulasi di dalam pesawat ini diganti setiap 2 menit sekali," kata Bayu dalam jumpa pers virtualnya saat RUA INACA 2020, Kamis (19/11/2020).
Dikatakan oleh Bayu, dari data yang ada kegiatan ini sangat efektif mendorong kembali masyarakat melakukan perjalanan kembali dengan pesawat.
Data dari PT Angkasa Pura (AP) II sepanjang Oktober 2020 cukup bergairah di tengah pandemi COVID-19. Pada 1-31 Oktober, jumlah penumpang di 19 bandara mencapai 2,14 juta orang atau melonjak sekitar 19 persen dibandingkan dengan 1-30 September sebanyak 1,79 juta orang.
Hal yang serupa terjadi pada trafik penerbangan di 15 bandara PT. Angkasa Pura (AP) I pada Oktober 2020 mengalami pertumbuhan cukup signifikan.
“Trafik penumpang mengalami pertumbuhan 16,9 persen dari 1.853.378 penumpang pada September menjadi 2.168.075 penumpang pada Oktober lalu,” pungkasnya.
Advertisement