Liputan6.com, Jakarta - PT PP (Persero) Tbk terus mengebut penyelesaian pembangunan Jalan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika yang akan digunakan untuk penyelenggaraan MotoGP Indonesia pada tahun 2021 mendatang.
Sampai dengan pekan ketiga November 2020, progress pembangunan tersebut telah mencapai 32,50 persen lebih cepat dari yang direncanakan sehingga Perseroan optimistis dapat menyelesaikan pembangunan tersebut pada pertengahan tahun 2021.
Baca Juga
Dibekali dengan berbagai pengalaman yang dimiliki, Perseroan yakin dapat menghasilkan pembangunan jalan dengan kualitas tinggi dan sesuai dengan standar internasional yang telah ditentukan oleh Fédération Internationale de Motocyclisme (FIM).Proyek pembangunan Jalan KEK Mandalika berlokasi di Desa Kuta Kabupaten Lombok Tengah ProvinsiNusa Tenggara Barat memiliki nilai kontrak sebesar Rp. 899 miliar.
Advertisement
“Perseroan sangat bangga diberikan kepercayaan untuk mengerjakan pembangunan street race circuit atau sirkuit jalan raya MotoGP pertama di dunia," kata Direktur Utama PTPP Novel Arsyad di Jakarta, Rabu (25/11/2020).
Adapun lingkup pekerjaan yang dilakukan oleh Perseroan, antara lain pekerjaan aspal, track lane, verge & kerb, run off, inner & outer service road, hauraton drainage, concrete barrier, tunnel, gravel bed, dsb. Proyek yang dimiliki oleh Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) memiliki masa pelaksanaan pekerjaan selama 350 hari kalender.
Pembangunan Jalan KEK Mandalika dengan panjang lintasan 4,31kilometer memiliki 17 tikungan diharapkan dapat menjadi pesaing utama pegelaran balap MotoGP di Buriram United International Circuit (BRIC) di Thailand.
"Perseroan merupakan kontraktor pertama di Indonesia yang diberikan kepercayaan untuk mengerjakan jalan dan sirkuit untuk perhelatan besar MotoGP. Berbekal pengalaman yang dimiliki oleh Perseroan dalam mengerjakan berbagai proyek berskala besar, seperti New Yogyakarta International Airport (NYIA) dapat dituntaskan oleh Perseroan dengan kualitas terbaik dan dalam waktu yang sangat singkat dari target yang telah ditetapkan," jelas dia.
Tahun depan, Indonesia dijadwalkan akan menjadi tuan rumah seri ke-15 MotoGP setelah sebelumnya diselenggarakan di negara Malaysia dan Thailand. Pembangunan Jalan KEK Mandalika nantinya akan memiliki area paddock sampai dengan 40 garasi, lebih dari 50.000 kapasitas tempat duduk Grand Stand, 138.000 area berdiri, dsb.
Jalan KEK Mandalika merupakan sirkuit jalan raya pertama di dunia yang dibangun dengan konsep menawarkan pemandangan indah yang dikelilingi oleh hamparan perbukitan, lagoon dan pantai.
Di mana hal tersebut merupakan kekayaan alami yang terdapat di kawasan pariwisata di selatan Pulau Lombok ini. Selain itu, sirkuit ini juga akan menjadi sirkuit jalan raya (street race circuit) pertama di dunia yang menyelenggarakan perhelatan MotoGP. Sementara itu, pembangunan tersebut dapat memberikan dampak ekonomi langsung bagi masyarakat lokal sekitar.
"Sampai saat ini, Perseroan terus mengebut pembangunan Jalan KEK Mandalika yang akan digunakan pada perhelatan akbar MotoGP dimana Indonesia secara resmi akan menjadi tuan rumah dalam acara tersebut di tahun 2021 mendatang,” tutup Novel Arsyad.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Bakal jadi Tuan Rumah MotoGP 2021, Intip Progres Pembangunan KSPN Mandalika
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus melakukan pembangunan infrastruktur Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Mandalika Lombok di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) untuk menjadi salah satu destinasi wisata unggulan kelas dunia. Hal ini sejalan juga dengan rencana pelaksanaan MotoGP di Mandalika pada 2021 nanti sekaligus upaya Indonesia untuk menjadi tuan rumah Olimpiade 2023.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, pembangunan infrastruktur pada setiap Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) direncanakan secara terpadu baik penataan kawasan, jalan, penyediaan air baku dan air bersih, pengelolaan sampah, sanitasi, dan perbaikan hunian penduduk melalui sebuah rencana induk pembangunan infrastruktur.
"Untuk pariwisata, pertama yang harus diperbaiki adalah infrastrukturnya, kemudian amenities dan event, baru promosi besar-besaran. Kalau hal itu tidak siap, wisatawan datang sekali dan tidak akan kembali lagi. Itu yang harus kita jaga betul. Prinsipnya adalah merubah wajah kawasan dengan cepat, terpadu, dan memberikan dampak bagi ekonomi lokal dan nasional," kata Menteri Basuki di Jakarta, Sabtu (5/9).
Dukungan Kementerian PUPR di Mandalika di antaranya meliputi konektivitas. Misalnya pengendali banjir serta sarana dan prasarana penunjang pariwisata.
Kemudian, di bidang konetivitas Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal Bina Marga melakukan pembangunan jalan akses Bypass Bandara International Lombok (BIL) dengan typical desain overpass yang dibangun pada awal tahun 2020 dengan total panjang 17,4 kilometer yang terdiri dari 4 jalur dan lebar 50 meter dengan 2 jalur cepat dan 2 jalur lambat. Kegiatan terdiri dari 2 paket dan akan mulai pelaksanaan konstruksi pada minggu ke-2 September 2020 dengan Skema MYC.
Sebelumnya, Kementerian PUPR juga telah menyelesaikan pembangunan Ruas Jalan Tana Awu Sengkol sepanjang lima kilometer dan Ruas Jalan Sengkol Kuta sejauh 10 kilometer.
Dengan adanya ruas jalan ini, dapat memangkas waktu tempuh perjalanan dari BIL menuju Mandalika yang sebelumnya memakan waktu 40 menit perjalanan, menjadi hanya 15 menit waktu tempuh perjalanan saja.
Selain itu, Kementerian PUPR melalui Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara I Ditjen Sumber Daya Air tengah membangun saluran pengendali banjir KEK Mandalika sepanjang 5 km.
Progres fisik pembangunan saluran pengendali banjir KEK Mandalika saat ini mencapai 51.25 persen dan ditargetkan dapat selesai pada Desember 2020. Anggaran pembangunan pengendali banjir ini Rp 75 miliar.
Untuk penataan kawasan, Kementerian PUPR melalui Ditjen Cipta Karya menata Kawasan Wisata di desa-desa yang berada di Mandalika salah satunya Desa Kuta.
Di lokasi ini Kementerian PUPR membangun landmark Desa Kuta dengan desain patung peselancar, pedestrian, ruang terbuka hijau dan juga pembenahan saluran drainase. Kementerian PUPR juga membangun Ruang Terbuka Publik (RTP) berupa taman yang dilengkapi sarana bermain anak-anak yang bisa dinikmati warga sekitar maupun wisatawan.
Advertisement