Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah mengimbau kepada penerima Kartu Prakerja agar segera menyelesaikan pelatihan yang telah dibelinya. Sebab, jika sampai dengan 15 Desember 2020 pelatihan tak segera rampung, maka penerima kartu prakerja tidak akan menerima insentif sebesar Rp 2,4 juta.
“Saya mendorong bagi penerima yang belum menyelesaikan pelatihan yang pertama, agar segera menyelesaikan pelatihannya. Karena apabila tidak diselesaikan sebelum tanggal 15 Desember 2020, maka insentif sebesar Rp 2,4 juta tidak dapat diterima," ujar Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso seperti dikutip, Rabu (25/11/2020).
Cara Cairkan Insentif Kartu Prakerja:
Advertisement
- Selesaikan pelatihan hingga mendapat sertifikat;
- Jika mengikuti lebih dari satu pelatihan, maka insentif Pelatihan hanya Anda terima di pelatihan pertama;
- Beri ulasan ke Lembaga Pelatihan;
- Beri penilaian ke Lembaga Pelatihan;
- Pastikan nomor rekening bank/dompet digital sudah terverifikasi/sudah versi premium.
Bagaimana cara memverifikasi dompet digital (Ovo, Gopay, dan LinkAja?
- Buka aplikasi dompet digital- Buka bagian Pengaturan Akun
- Lakukan verifikasi data berupa Foto KTP dan Foto swafoto/selfie dengan KTP
- Tunggu proses verifikasi dari pihak aplikasi selesai
- Akun dompet digital Anda sudah berstatus premium.
Informasi saja, penerima Kartu Prakerja akan memperoleh insentif sebesar Rp 3.550.000 juta per orang. Rinciannya, bantuan pelatihan sebesar Rp 1.000.000, insentif penuntasan pelatihan sebesar Rp 600.000 per bulan selama empat bulan (Rp 2,4 juta), dan insentif survei kebekerjaan sebesar Rp 150.000.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Ini Dia Manfaat Kartu Prakerja yang Wajib Diketahui
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat sejumlah alasan mengapa program kartu prakerja diminati oleh masyarakat. Pasalnya, sampai dengan gelombang 11 katu prakerja yang dibuka pada tahun ini, tercatat ada 43 juta pendaftar dari seluruh Indonesia,
Kepala BPS, Kecuk Suhariyanto menjabarkan, alasan paling banyak yang melatarbelakangi ketertarikan pendaftar kartu prakerja adalah untuk meningkatkan keterampilan kerja (Skill) yakni 48 persen. sisanya, 28 persen mangaku mengikuti program ini karena tergiur insentifnya.
“Di tengah pandemi, hampir semua masyarakat mengalami pengurangan income. Alasan (kedua) ini sah-sah aja,” ujar dia seperti dikutip, Selasa (24/11/2020).
Selain itu, melalui Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) bulan Agustus 2020 ini, BPS mencatat 88,9 persen penerima Kartu Prakerja yang menyelesaikan pelatihan mengatakan program ini meningkatkan keterampilan kerja mereka.
Menanggapi itu, Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja Denni P. Purbasari menegaskan komitmennya untuk menjaga kualitas pelatihan dalam ekosistem Kartu Prakerja. Serta memastikan penerima kartu prakerja dapat memperoleh manfaat semaksimal mungkin dari program ini.
Seperti diketahui, PMO Kartu Prakerja telah melakukan 3 survei evaluasi. Survei evaluasi pertama diikuti oleh 2,4 juta peserta dan survei kedua dengan 293 ribu peserta. Sementara, survei ketiga masih berlangsung saat ini.
Hasil survei mencatat bahwa 81 persen Peserta belum pernah mendapatkan pelatihan atau kursus sebelumnya. Lebih dari 84 persen menyatakan bahwa pelatihan Prakerja meningkatkan kompetensi, baik skilling, reskilling maupun upskilling. Selain itu, 92 persen menyatakan akan melampirkan Sertifikat Pelatihan Prakerja pada saat melamar pekerjaan.
“Jadi hasil survey ini sejalan dengan temuan BPS bahwa pelatihan Prakerja meningkatkan keterampilan kerja Peserta,” pungkas Denni.
Advertisement
Jumlah Peserta
Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso mencatat, penerima Program Kartu Pra Kerja hingga saat ini telah mencapai 5,9 juta orang. "Hingga saat ini sampai gelombang 11, sudah ada 5,9 juta penerima program Kartu Prakerja," kata dia.
Adapun 5,4 juta dari total penerima telah melakukan pelatihan. Sementara 5,1 juta penerima yang telah menyelesaikan pelatihan. Artinya, masih ada sekitar 300 ribu penerima manfaat yang belum menyelesaikan pelatihan kartu prakerja yang akan ditutup hingga 15 Desember 2020.
Untuk itu, Susiwijono mengimbau para peserta Kartu Prakerja untuk segera menyelesaikan pelatihan pertama supaya mendapatkan insentif yang sudah dijanjikan pemerintah.
“Penerima yang belum selesaikan pelatihan pertama, segera selesaikan pelatihan. Karena kalau belum selesai sebelum 15 Desember, insentif sebesar Rp 2,4 juta tidak dapat diterima,” kata dia.
Rinciannya, bantuan pelatihan sebesar Rp 1.000.000, insentif penuntasan pelatihan sebesar Rp 600.000 per bulan selama empat bulan, dan insentif survei kebekerjaan sebesar Rp 150.000.
Susiwijono menambahkan, pemerintah akan terus melanjutkan Program Kartu Pra Kerja pada 2021 mendatang. Dengan catatan, penerima program pada 2020 tidak akan menjadi penerima pada 2021 demi pemerataan bagi seluruh angkatan kerja.
"Untuk itu saya menghimbau kepada para penerima Kartu Prakerja agar menggunakan saldo bantuan pelatihan semaksimal mungkin,” kata dia.