Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perdagangan (Mendag) Agus Suparmanto menegaskan bahwa Kementerian Perdagangan akan terus melakukan penguatan pasar rakyat, baik fisik maupun nonfisik. Salah satu upaya nonfisik melalui peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) di pasar rakyat, terutama pedagang melalui program Sekolah Pasar.
Hal ini disampaikan Mendag saat meninjau kegiatan Sekolah Pasar dan harga barang kebutuhan pokok (bapok) di Pasar Badung, Denpasar, Bali pada Kamis (26/11/2020). Pada peninjauan ini, Walikota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra, Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Neger, beberapa Pejabat Eselon I Kemendag, serta Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali, Wayan Jatra.
Baca Juga
"Sekolah Pasar merupakan salah satu upaya revitalisasi nonfisik yang dilakukan Kementerian Perdagangan sebagai media pembelajaran bagi pedagang yang bertujuan untuk menambah pengetahuan serta kompetensi pedagang. Selain itu, sekolah pasar menjadi momen untuk para pedagang agar selalu menjaga protokol kesehatan di pasar rakyat,” kata Mendag.
Advertisement
Mendag menyampaikan, sekolah pasar merupakan salah satu program Kementerian Perdagangan dalam menggiatkan pasar rakyat. Sekolah pasar dirancang untuk mendekatkan fasilitas perbankan kepada pedagang. Selain itu, program ini dirancang agar pedagang Pasar Rakyat dapat menerapkan pola hidup bersih, menjaga lingkungan, menata dagangan dengan baik, maupun melayani konsumen dengan ramah sehingga dapat bersaing dengan pasar modern serta dapat meningkatkan perekonomian daerah.
“Kami mendorong Pemerintah Daerah dapat menduplikasi program ini di pasar rakyat wilayahnya. Program sekolah pasar memerlukan dukungan Pemerintah Daerah dan para pemangku kebijakan lainnya agar berkembang lebih cepat,” ungkap Mendag.
“Perdagangan harus terus bergerak, Pasar harus terus buka dan beroperasi, pedagang harus tetap berdagang, petani tetap menyalurkan hasil panennya ke pasar, karena masyarakat tetap membutuhkan bahan pokok untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari," sambung Mendag
Sementara itu, Dirjen Syailendra menyampaikan Sekolah Pasar untuk pedagang pasar rakyat sudah dilaksanakan sejak 2017. Hingga 2020, program pasar rakyat telah diikuti 1.640 pedagang dari 29 pasar rakyat dan ditargetkan dapat diikuti 4.200 pedagang pada 2021.
“Pelaksanaan Sekolah Pasar di Pasar Rakyat Badung merupakan penutup dari pelaksanaan Sekolah Pasar 2020. Kami memahami dengan jumlah pedagang di Pasar Badung yang mencapai 826 tidak semuanya dapat mengikuti program ini. Diharapkan pedagang yang telah mengikuti sekolah pasar dapat menyebarluaskan dan mengaplikasikan informasi yang diperoleh kepada pedagang lainnya,” terang Syailendra.
Dikatakan Syailendra, selain program Sekolah Pasar yang menyasar pedagang, Kemendag juga memberikan pelatihan kepada pengelola pasar. Pelatihan diberikan dengan tujuan agar pasar-pasar yang telah dibangun dapat dikelola dengan baik dan memberikan kenyamanan bagi pengunjung dan pedagang.
“Pada pelatihan ini, pengelola mendapat pelatihan untuk melakukan berbagai kegiatan aktivasi pasar sehingga dapat mendatangkan pengunjung. Diharapkan melalui melatihan ini dapat meningkatkan omzet pasar serta kesejahteraan pedagang. Pada 2021, pelatihan ini ditargetkan dapat diikuti 210 orang pengelola pasar,” jelas Syailendra.
Syailendra menambahkan, Kemendag juga mendorong semua kabupaten/kota untuk menerapkan Digitalisasi Pasar yang bekerja sama dengan Pelaku Perdagangan Melalui Sistem Elektronik (PPMSE).
“Kemendag mengapresiasi Provinsi Bali, khususnya Kota Denpasar yang mayoritas pasarnya telah mengadopsi teknologi digital dalam sistem pembayaran dan e-retribusi. Dengan diterapkan PMSE, pemenuhan barang kebutuhan pokok masyarakat dapat dilakukan secara daring maupun luring,” tutupnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Beri Bantuan Penanganan Covid-19
Selain meninjau sekolah pasar, Mendag juga memberikan bantuan untuk penanganan Covid-19 untuk lima pasar di pasar pantauan di wilayah Provinsi Bali, yaitu Pasar Badung, Pasar Kreneng, Pasar Nyanggelan, Pasar Anyar, dan Pasar Seririt. Bantuan diserahkan secara simbolis kepada pengelola Pasar Badung.
Bantuan tersebut berupa masker, pelindung wajah, partisi pembatas antara pembeli dengan pedagang, alat semprot disinfektan, dan bak cuci tangan portabel.
Untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional akibat pandemi, Kemendag memberikan bantuan kepada 216 pasar rakyat di 19 provinsi dan 67 kabupaten/kota di seluruh Indonesia. Bantuan diserahkan kepada sekitar 160 pedagang pedagang yang pada akhir November hingga Desember 2020. Sebelumnya Kemendag melalui “Kemendag Peduli” telah menyerahkan bantuan berupa alat pelindung diri (APD) kepada para pedagang dan pengelola pasar di 157 pasar rakyat di Jawa dan Sumatera.
“Kami menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada para pengelola pasar dan para pedagang karena tetap bertahan di masa pandemi, membuka peluang-peluang baru, serta menciptakan inovasi yang sebelumnya tidak pernah terpikirkan. Untuk itu, diharapkan pasar rakyat berjalan, namun dengan menjalankan protokol kesehatan yang telah ditetapkan,’’ ungkap Mendag.
Pantauan Harga Bapok Jelang Natal dan Tahun Baru
Pada kunjungannya ke Pasar Badung, Mendag beserta rombongan juga meninjau harga dan pasokan barang kebutuhan pokok. peninjauan ini untuk mengantisipasi permintaan bapok khususnya menjelang hari Natal 2020 dan Tahun Baru 2021.
“Harga bapok di Bali, khususnya Pasar Badung relatif stabil dan pasokannya cukup. Secara umum harga barang kebutuhan pokok relatif stabil dibanding minggu sebelumnya, kenaikan harga hanya terjadi untuk komoditas daging ayam ras yang naik 8 persen menjadi Rp38.000/kg dari Rp35.000/kg,” pungkas Mendag.
Di Pasar Badung, beras medium dijual dengan harga Rp11.000/kg, beras premium Rp12.000/kg, gula pasir Rp13.000/kg, minyak goreng curah Rp12.000/liter, minyak goreng kemasan Rp14.000- 15.000/liter, terigu Rp9.000/kg, telur ayam ras Rp24.000/kg, bawang merah Rp30.000/kg, bawang putih Rp25.000/kg, cabe merah keriting Rp30.000/kg, cabe merah besar Rp30.000/kg, cabe rawit merah Rp30.000/kg, daging sapi Rp110.000/kg.
Advertisement