Sukses

Cara Bangun Relasi dengan Bos Saat Kerja dari Rumah

Sekarang ini adalah saat yang tepat untuk berbican dengan atasan serta tim anda, tentang preferensi gaya kerja mereka," ujar Mary Abbajay, seorang Presiden dari Carrerstone Group

Liputan6.com, Jakarta Terdapat satu orang ditempat kerja yang dibutuhkan untuk memiliki hubungan baik demi karir, seorang bos adalah jawabannya. Tapi hampirj arang dari kalangan pekerja untuk melakukan hal tersebut.

Bekerja dari jarak jauh pun dapat menyebabkan tegangan hubungan kerja semakin tegang dan rentang.

"Jika ada suatu konflik seputar pekerjaan, maka bekerja secara jarak jauh mungkin akan membuat hal tersebut jauh lebih buruk atau setidaknya membentuk sebuah salah pengertian," ujar Marie Mclyntre, seorang pelatih karir di Atlanta sekaligus penulis buku "Secret to Winning at Office Politics."

Adanya sebuah perubahan peraturan di lingkungan kerja, sebenarnya bisa menjadi kesempatan yang baik untuk bisa mendefinisikan ulang relasi kamu dengan bos. Ini adalah cara-cara memulainya:

 Tentukan Masalahnya

Mencari tahu akar masalah utama dari hubungan kamu dengan bos adalah hal pertama yang bisa dilakukan untuk memperbaiki hubungan tersebut.

Menurut Steve Arneson, penulis dari "What Boss Really Wants From You", biasanya ada 3 alasan yang menjadi penyebab adanya sebuah konflik antara pekerja dan seorang bos: Kualitas kerja, loyalitas atau masalah kerja tim dan perbedaan sifat kepribadian serta sistem kerja.

Jika konflik yang ada merupakan akibat dari kualitas kerja kamu, maka berusaha untuk memperbaik hal itu bisa menjadi solusinya. Cari cara untuk bisa melakukan sesuatu lebih dari ekspektasi, seperti menyelesaikan sesuatu sebelum tenggat waktu, dan membantu proyek dari tim lain, seperti melansir CNN Business, Kamis (26/11/2020).

Mulai untuk mengambil lebih banyak tanggung jawab, berinisiatif untuk mengambil proyek baru dan tanya kepada atasan jika ada hal-hal yang bisa meringankan beban mereka. Tapi jika masalahnya adalah seputar loyalitas, Arneson menyarankan untuk menunjukan sebuah usaha dukungan kepada bos ataupun perusahaan. Atau coba untuk jauh lebih kolaboratif dengan kolega-kolega lainnya.

"Selesaikan masalah tersebut dengan menunjukan perilaku yang positif, sehingga lingkungan sekitar bisa melihat bahwa kamu berusaha untuk memperbaiki situasi yang ada," kata Arneson.

Jika masalahnya adalah karena perbedaan gaya kerja, luangkan waktu untuk refleksi diri dan coba untuk lebih mudah beradaptasi dengan preferensi gaya kerja orang lain.

Tapi jika sampai sekarang, kamu tidak bisa menemukan akar permasalahannya, Arneson menyarankan untuk mencoba mendekati atasan untuk berbicara hal ini:"Hubungan kerja saya dengan anda nampaknya tidak berada di posisi yang diinginkan, bisakah anda dan saya membicarakan hal itu?"

Mudah-mudahan pun cara itu bisa membuka solusinya. Jika masih belum bisa, maka coba tanyakan kepada rekan kerja tepercaya tentang apa yang menjadi penyebab utamanya.

 

 

Saksikan Video Ini

2 dari 2 halaman

Kenali Gaya Kerja Mereka

Jika mempunyai seorang bos yang lebih memilih berkomunikasi melalui e-mail daripada meeting, dan kamu selalu mencoba menelpon dirinya, hal itu pun bisa menjadi sebuah masalah nantinya.

Jika sampai sekarang masih belum mengenal gaya kerja bos kamu sendiri, maka gunakan kesempatan kerja jarak jauh ini sebagai sebuah keuntungan.

"Sekarang ini adalah saat yang tepat untuk berbican dengan atasan serta tim anda, tentang preferensi gaya kerja mereka," ujar Mary Abbajay, seorang Presiden Carrerstone Group dan penulis buku "Managing Up: How to Move Up, Win at Work, and Succeed with any type of Boss."

Coba perhatikan apa yang telah dan belum berhasil saat bekerja dari jarak jauh selama beberapa bulan terakhir, lalu gunakan pengetahuan tersebut untuk pemandu sebuah dialog. Mungkin dari situ, mulai diketahui bahwa atasan kamu memilih check-in mingguan yang lebih lama daripada yang singkat tapi dilakukan setiap hari. Atau mungkin lebih suka menelepon untuk membericarakan sebuah masalah darpada mendiskusikannya secara langsung.

 

Buat Sebuah Ekspektasi

Jika kamu tidak mengetahui atasan sendiri, maka akan sulit untuk menemui ekspektasi dari dirinya.

Dari awal sebuah proyek, Mclyntre menyarankan untuk berkomunikasi dengan atasan tentang seberapa sering dirinya menginginkan informasi update, dan seberapa besar dirinya ingin terlibat didalam prosesnya. Selain itu bicarakan juga soal prioritas dan ekspektasi tenggat waktu yang diiginkan.

Jika kamu mempunyai atasan yang cenderung lebih lepas tangan, maka informasi kejelasan dibutuhkan jauh lebih banyak. McIntyre merekomendasikan untuk menyusun permintaan seperti: "Akan sangat membantu menurut saya, jika kita bisa mengadakan pertemuan proyek" atau "Apakah kita bisa setuju untuk membahas pembaruans etiap minggu?"

"Mulailah permintaan dan coba jelaskan sistem kerja yang bisa membantu kamu menyelesaikan pekerjaan lebih baik. Bukan dalam hal bagaimana komunikasi tidak pernah dijalin antara atasan dengan diri kamu sendiri," kata McIntyre.

 

Hindari Masalah Kepercayaan

Jangan pernah memberikan sebuah alasan kepada atasan sendiri untuk berfikir bahwa kamu bukanlah pekerja keras.

Kepercayaan adalah bagian penting untuk menerapkan kerja jarak jauh, dan beberapa bos, terutama manajer mikro, mengalami kesulitan dalam perubahan ini, karena tidak mengetahui keberadaan dari karyawan mereka sendiri.

Banyak karyawan yang sekarang berlomba-lomba untuk bekerja dari rumah, dan banyak perusahaan menawarkan jadwal tersebut. Tapi jangan pernah biarkan atasan sendiri menebak-nebak ketersediaan waktu kamu untuk bekerja.

"Selalu pastikan, bahwa mereka mengetahui jadwal kamu sendiri,"."Jika mereka menghubungi dan kamu tidak menjawab, biasanya mereka akan selalumengasumsikan hal buruk," jelas McIntyre.

 

Reporter: Yoga Senjaya Putra