Sukses

Akankah Indonesia Beli Vaksin Pfizer dari AS?

Menko luhut membawa oleh-oleh dari Amerika Serikat terkait vaksin Covid-19 racikan Pfizer.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan beberapa waktu lalu sempat mengatakan, ia telah pulang membawa oleh-oleh dari Amerika Serikat terkait vaksin Covid-19 racikan Pfizer.

Saat berdiskusi dengan Wakil Presiden AS Mike Pence, Luhut menyatakan AS akan bantu pengadaan vaksin Covid-19 untuk Indonesia. Dia mengungkapkan sudah ada kesepakatan antara Pfizer dengan Bio Farma untuk melakukan kerja sama tersebut.

Menyikapi pernyataan tersebut, Direktur Operasi PT Bio Farma M Rahman Roestan menyampaikan, pihaknya akan selalu mengkaji setiap usul kerjasama vaksin Covid-19 dari negara luar.

"Sekali lagi untuk potensi kerjasama kita harus kaji betul. Karena beberapa parameter harus kita pertimbangkan," kata Rahman dalam sesi teleconference, Kamis (26/11/2020).

Bukan hanya masalah kecepatan dan kecukupan, ia menambahkan, tapi juga soal kepraktisan peredaran vaksin Covid-19 di lapangan. Sebab itu akan diukur lewat keberhasilan pendistribusiannya di berbagai provinsi.

"Kita kan negara kepulauan dengan kondisi negara tropis. Tentunya akan ada penyesuaian yang harus kita kaji betul," ujar dia.

"Jadi sama secara umum, semua potensi kerjasama dengan global partner harus kita review secara komprehensif," tandas Rahman.

Senada, Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny Lukita mengatakan, pihaknya akan melakukan pendampingan untuk melihat apakah vaksin Covid-19 tersebut laik disuntikan secara massal di Indonesia.

"Jawaban saya sebenarnya sama. Badan POM dalam hal ini apapun keputusan dari pemerintah untuk memilih vaksin Covid-19 mana yang akan masuk ke Indonesia, kami siap mendampingi melihat aspek mutunya, aspek keamanannya dan aspek khasiatnya," tuturnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Badan POM Jamin Mutu dan Keamanan Vaksin Covid-19 Produksi Bio Farma

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menjamin mutu dari vaksin Covid-19 yang diproduksi PT Bio Farma (Persero). Pernyataan itu diberikan setelah dilakukan peninjauan langsung produksi vaksin di Bandung.

Kepala BPOM Penny K Lukito mengatakan, ia telah berbincang dengan Bio Farma untuk proses aspek mutu, khasiat dan keamanan vaksin Covid-19.

"Dapat kami laporkan, Alhamdulillah mutu vaksin dari BPOM bersama Bio Farma dan MUI aspek halal, dapat dikatakan produk itu dapat diproduksi dengan baik," ujar Penny, Kamis (26/11/2020).

Penny menyampaikan, Bio Farma juga berupaya untuk mendapatkan data klinis fase 3 yang dilakukan di Bandung, dan hasil uji klinik di negara lain seperti di Brazil.

"Dapat kami laporkan, hasil uji klinik hasil dari analisa sampel darah, analisa imuginitas, parameter ukur untuk scientific aspek keamanan, didapatkan aspek keamanan menunjukan data lebih jauh lagi," ungkapnya.

Tak hanya bermutu dan aman, ia juga menekankan adanya khasiat yang baik. Itu dapat dilihat dari imuginitas bagaimana vaksin bisa timbulkan antibody di badan pengguna.

"Itu kemudian bisa dinetralisir ketika kita terpapar virus. Itu ada tahapan pengambilan sampel. Dan netralisasi dari vaksin terhadap virus bisa lebih lama. Itu buruh beberapa waktu, pemantauan 80 hari, suntikan pertama, 3 bulan 6 bulan," paparnya.

Data Sinovac untuk beberapa tahap pengujian disebutnya menunjukan data yang baik. Oleh karenanya BPOM positif bahwa data-data selanjutnya dapat berjalan dengan baik.

"Ini yakinkan kita, pemerintah hanya berikan vaksin akan percepat dengan EUA, dan persetujuan berbasiskan pembuktian bahwa berikan jaminan dari mutu yang baik, aspek keamanan dan efisiensi," tandasnya.