Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki memastikan program 10 juta UMKM Go Digital sudah tercapai. Sebab, per 26 November jumlah UMKM yang telah memasuki ekosistem digital telah menembus 16 persen atau mencapai 10,25 juta.
"Saat ini telah terdata ada 16 persen (10,25 juta) UMKM yang hadir dalam ekosistem digital," tegas Menteri Teten dalam webinar UMKM Go Digital : From Local to Global Champion, Kamis (26/11).
Teten mengatakan, lompatan besar itu tak lepas dari mulai tumbuhnya kesadaran pelaku UMKM untuk memanfaatkan penjualan secara daring. Mengingat adanya tiga manfaat positif yang dirasakan pelaku UMKM.
Advertisement
Pertama, peningkatan skala usaha. "Karena dalam berproduksi skala besar biaya lebih. ekonomis," paparnya.
Kedua, adanya peningkatan kualitas produk. "Ini agar bisa bersaing dengan usaha besar dan di market digital," terangnya.
Manfaat terakhir atau ketiga, ketertarikan untuk meningkatkan literasi digital. Mengingat kepiawaian pelaku UMKM dalam ketrampilan digital akan menentukan kesuksesan bisnis. "Seperti mengoperasikan perangkat elektronik, aplikasi, dan lainnya," tutupnya.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan menyebutkan, pemerintah tengah mendorong 10 juta usaha mikro kecil menengah (UMKM) terhubung dengan platform digital lewat program tersebut. Sebab, saat ini baru 13 persen atau 8 juta pelaku UMKM yang go digital.
"Kita harus bekerjasama untuk mencapai produk 2 juta UMKM masuk go digital. Karena sudah ada 8 juta lebih UMKM yang sudah bisnis secara online," kata dia dalam webinar via Zoom, Rabu (1/7).
Luhut optimis target tersebut dapat dicapai pada tahun ini. Menyusul melejitnya tren belanja online selama pandemi Covid-19 berlangsung diyakini dapat mendongkrak jumlah UMKM yang akan go digital.
Merdeka.com
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Mendag Dorong UMKM Pasarkan Produk Secara Online
Menteri Perdagangan (Mendag) Agus Suparmanto mengatakan, para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dapat memasarkan produk mereka secara hybrid, yaitu secara daring juga luring di tengah pandemi.
Hal ini dilakukan agar kontribusi UMKM terhadapa ekonomi nasional bisa terjaga.
"Dengan segala perubaha, UMKM diharapkan bisa bergeser menjadi hybrid agar bisa menjaga kontribusinya terhadap PDB sebesar 60 persen, ekspor nasional 14 persen dan penyerapan tenaga kerja 96 persen," jelas Mendag Agus dalam pembukaan Bazaar Produk Eksotik Nasional 2020, Rabu (25/11/2020).
Mendag Agus melanjutkan, Kementerian Perdagangan sendiri telah melakukan upaya pemasaran UMKM secara daring melalui Virtual Expo Pernak-Pernik Unik serta secara luring melalui pameran di berbagai pusat perbelanjaan.
Mendag juga berharap Apindo bisa terus membantu pemerintah menjaga stabilitas harga dan pasokan, membantu UMKM meningkatkan usahanya melalui program kemitraan dan program lain serta membantu peningkatan penjualan barang produksi dalam negeri.
Mendag pun turut mengapresiasi Aprindo atas penyelenggaraan promosi usaha yang telah dilakukan baik luring dan daring.
"Semoga kegiatan ini bisa jadi ajang menambah akses pasar, meningkatkan kreativitas dan inovasi serta jadi ajang untuk turut menjaga stabilitas pertumbuhan konsumsi nasional di tengah pandemi," ujar Mendag.
Advertisement