Liputan6.com, Jakarta - Berkat peningkatan harga saham Tesla, kekayaan bersih miliarderElon Musk naik hampir empat kali lipat selama pandemi Covid-19. Harta Elon Musk melonjak dari USD 24,6 miliar pada pertengahan Maret, menjadi USD 126,8 miliar di November ini.
Kendati begitu, pria berusia 49 tahun ini rupanya belum menjadi orang paling kaya di dunia.
Baca Juga
Dilansir dari laman Forbes, Jumat (27/11/2020), saat ini Musk berada di posisi ke-3, di belakang Jeff Bezos, dengan kekayaannya yang mencapai USD 182,6 miliar, dan taipan barang mewah Prancis Bernard Arnault, senilai USD 140,6 miliar.
Advertisement
Dengan lonjakan nilai saham Tesla minggu ini, harta Elon Musk melampaui Bill Gates, yang kini berada di posisi keempat, dengan kekayaan di angka USD 119,4 miliar.
Musk memiliki bagian 21 persen dari saham Tesla. Namun ia telah menjaminkan lebih dari setengah sahamnya untuk pinjaman pribadi.
Selain Tesla, Musk juga memiliki saham sekitar 48 persen dari SpaceX, nilai perusahaan roket yang baru-baru ini melakukan peluncuran pertamanya dengan astronot di dalamnya. Investor menilai SpaceX pada USD 46 miliar pada bulan Agustus.
Saham Tesla telah meningkat 36 persen sejak 17 November lalu, ketika S&P Global mengumumkan bahwa perusahaan mobil listrik akan masuk ke dalam indeks S&P 500 pada 21 Desember.
Artinya, dengan masuknya saham perusahaan milik Elon Musk ini maka akan lebih banyak perusahaan sekuritas atau manajer investasi yang akan membeli saham Tesla.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Berkicau Piramida Dibangun Alien, Orang Terkaya Dunia Elon Musk Ditantang Datang ke Mesir
Salah satu pejabat tinggi pemerintahan Mesir mengundang miliarder Elon Musk, untuk melihat sendiri bangunan piramida kuno.
Ini setelah salah satu orang terkaya dunia tersebut mengklaim bahwa alien-lah yang telah membangun piramida. Pada Jumat pekan lalu, CEO Tesla tersebut memang berkicau di Twitter bahwa Alien membangun piramida.
Melansir laman Business Insider, Rabu (5/8/2020), kicauan tersebut mendapatkan lebih dari 550 ribu like. Kicauan itu rupanya memancing Menteri Kerjasama Internasional Mesir Rania al-Masha untuk secara pribadi mengundang miliarder dunia itu untuk datang ke negaranya.
Ia meminta bos SpaceX tersebut untuk mempelajari sejarah piramida dari dekat.
"Saya mengikuti karya Anda dengan penuh rasa kagum. Saya mengundang Anda dan SpaceX untuk menjelajahi sejarah tentang bagaimana piramida dibangun dan juga untuk mengunjungi makam para pembangun piramida. Mr. Musk kami menanti Anda," tulis Rania sebagai balasan atas kicauan Musk tersebut.
Salah satu orang terkaya di dunia ini lantas menindaklanjuti kicauannya dengan sebuah link yang merujuk pada artikel BBC. Artikel tersebut mengulas kehidupan orang-orang yang membangun piramida.
"Artikel BBC ini menyediakan kesimpulan yang cukup tentang bagaimana itu dibangun," kicaunya.
Namun kicauan tersebut tak hanya memicu satu petinggi Mesir saja untuk berbicara. Arkeologis Mesir Zahi Hawass yang menemukan makam para pembangun piramida di Giza bahkan mengatakan Musk sedang berhalusinasi.
"Saya menemukan makan para pembangun piramida dan membagikan informasi bahwa para pembangunnya adalah warga asli Mesir dan mereka bukan budak," terang Hawass.
Advertisement