Liputan6.com, Jakarta - Kasus positif Corona Covid-19 di Indonesia belum menunjukan tanda-tanda penurunan. Kehadiran vaksin Corona Covid-19 masih dinanti oleh sebagian besar orang. Oleh karena itu, pemerintah terus berpacu dengan waktu mencari vaksin dari beberapa perusahaan atau negara lain.
Selain itu, di Indonesia sendiri pemerintah mengembangkan vaksin merah putih yang ditargetkan akan selesai 2021 dan didistribusikan pada awal 2022.
Upaya pencarian vaksi Corona Covid-19 tersebut sudah memperlihatkan titik terang. Pemerintah sudah mendapatkan beberapa komitmen pasokan vaksin dari beberapa perusahaan atau negara.
Advertisement
Lantas vaksin Corona Covid-19 apa dan dari negara mana saja yang menjadi kandidat pemesanan oleh Pemerintah Indonesia? Berikut daftarnya telah dirangkum oleh Liputan6.com, Jumat (27/11/2020).
1. Vaksin G42/Sinopharm
Vaksin Sinopharm merupakan vaksin Corona Covid-19 yang dikembangkan oleh Grup Farmasi Nasional China.
Sinopharm telah melakukan uji klinis fase tiga di Uni Emirat Arab sejak akhir Juni 2020. Ini bertujuan agar mendapat persetujuan dari National Medical Products Administration untuk pemasaran pada Desember 2020.
Uji coba melibatkan sekitar 15.000 peserta dan dua jenis vaksin.
G42/Sinopharm menyanggupi memasok 15 juta dosis vaksin (dual dose) untuk Indonesia tahun ini. Rencananya 5 juta dosis akan mulai datang bulan ini.
2. Vaksin SinoVac
Pemerintah Indonesia melobi untuk membeli vaksin yang diproduksi oleh raksasa perusahaan biofarmasi Tiongkok, Sinovac Biotech Ltd.
Vaksin corona covid-19 buatan Sinovac dari China diprediksi akan dijual sekitar Rp 200 ribu di Indonesia. Sinovac bekerja sama BUMN PT Bio Farma (Persero) untuk mengembangkan vaksin tersebut di Tanah Air.
Adapun Sinovac menyanggupi 3 juta dosis vaksin hingga akhir Desember 2020.Â
3. Vaksin Cansino
Selanjutnya vaksin Cansino yang dikembangkan bersama oleh CanSino Biologics dan tim yang dipimpin oleh ahli penyakit menular Chen Wei telah mendapatkan paten dari China.
Untuk tahun ini, Cansino menyanggupi 100.000 vaksin Covid-19 (single dose) dan sekitar 15-20 juta untuk 2021. Untuk kehalalan vaksin Cansino akan dijamin melalui partisipasi MUI dalam proses pengujian data.
4. Vaksin Pfizer
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan beberapa waktu lalu sempat mengatakan, ia telah pulang membawa oleh-oleh dari Amerika Serikat terkait vaksin corona covid-19 racikan Pfizer.
Saat berdiskusi dengan Wakil Presiden AS Mike Pence, Luhut menyatakan AS akan bantu pengadaan vaksin Covid-19 untuk Indonesia. Dia mengungkapkan sudah ada kesepakatan antara Pfizer dengan Bio Farma untuk melakukan kerja sama tersebut.
Perusahaan farmasi AS Pfizer dan perusahaan bioteknologi Jerman BioNTech memulai uji coba kandidat vaksin corona covid-19. Jika terbukti vaksin buatan mereka ampuh, pemerintah AS akan memesan 100 juta dosis vaksin corona covid-19 dengan masing-masing dosis seharga USD 19,50 (Rp 285 ribu).
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
5. Vaksin AstraZeneca
Pemerintah Indonesia bersama perusahaan farmasi Inggris AstraZeneca secara resmi bekerja sama untuk penyediaan AZD1222, calon vaksin corona covid-19 yang dikembangkan perusahaan tersebut bersama Oxford University.
Kedua pihak mengadakan pertemuan untuk membahas penyediaan AZD1222 dan menandatangani Letter of Intent dengan tujuan untuk menyetujui Perjanjian Pembelian Awal (Advance Purchase Agreement) sebelum akhir Oktober.
Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan Oscar Primadi, mengatakan bahwa mereka senang dapat berdiskusi dengan AstraZeneca mengenai pembelian awal calon vaksin corona covid-19 yang dikembangkan oleh AstraZeneca dan Oxford.
"Dengan menandatangani Letter of Intent ini, Kementerian Kesehatan dan AstraZeneca bertujuan untuk menyelesaikan pembelian sebelum akhir Oktober, sehingga kami dapat memberikan akses ketersediaan vaksin corona covid-19 kepada masyarakat Indonesia," kata Oscar seperti dikutip dari siaran pers, Kamis (15/10/2020).
6. Vaksin Sputnik V
Perwakilan pemerintah Rusia di Indonesia menyatakan siap bekerja sama dengan BUMN farmasi dalam pengembangan vaksin Sputnik V. Harga vaksin itu disebut akan lebih murah.
Duta Besar Rusia di Indonesia, Lyudmila Vorobyova, berkata negaranya masih negosiasi dengan Indonesia terkait kerjasama vaksin. Namun, Rusia berminat jika BUMN seperti Bio Farma, Kimia Farma, dan Indofarma ingin bekerja sama.
"Sejauh yang kami tahu, Bio Farma dan Kimia Farma sedang bekerja dengan China dan Korea Selatan, tetapi jika mereka menunjukan ketertarikan untuk bekerja dengan Rusia, kami siap," ujar Dubes Rusia pada konferensi pers virtual, Rabu (11/11/2020).
Nama vaksin Sputnik V terinspirasi dari satelit pertama di dunia buatan Uni Soviet.
Pada Agustus 2020, pihak Rusia juga berkata sudah melakukan negosiasi dengan pemerintah Indonesia. Sayangnya, hingga kini belum ada perkembangan.
Saat ini, penelitian vaksin Sputnik V sudah diadakan di beberapa negara seperti Belarusia, India, Brazil, dan Uni Emirat Arab. Rusia juga mengembangkan dua vaksin corona covi-19 lagi yang masih berada di tahap awal.
Â
Advertisement