Sukses

Wishnutama Ingin Pariwisata Indonesia Tetap Utamakan Budaya Lokal

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Wishnutama Kusubandio akan melakukan transisi besar-besaran pada wisata dalam negeri.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Wishnutama Kusubandio akan melakukan transisi besar-besaran pada wisata dalam negeri. Yakni dari pariwisata yang berbasis pada kuantitas, menuju pariwisata yang berbasis pada kualitas.

“Langkah besar kepariwisataan kita tahun depan adalah shifting dari quantity tourism menuju quality tourism,” ujar dia dalam Rapat Koordinasi Nasional Percepatan Pengembangan Lima Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP), Jumat (27/11/2020).

Hal ini merujuk pada posisi pariwisata Indonesia yang masih tertinggal. Dalam catatannya, Wishnutama menyebutkan jumlah wisatawan Singapura bisa mencapai 18 juta per tahun, Malaysia 25 juta, Tahiland 39 juta, dan bahkan Vietnam telah menyusul dengan 18 juta wisatawan per tahun. Sementara Indonesia sekitar 16 juta di tahun 2019.

Untuk menunjang transformasi tersebut, Wishnutama menekankan pada pentingnya mempertahankan keunikan dan karakter asli destinasi pariwisata dalam negeri.

“Jangan sampai kita menjadi (mohon maaf), bikin sesuatu yang terlalu modern akhirnya experience yang diharapkan wisatawan, keunikan dan budaya yang diharapkan jadi hilang,” kata dia.

Selain itu, juga dari sisi kuliner. Dimana Indonesia memiliki cita rasa dan resep yang lebih beragam. Namun ini tak cukup menjadi daya tarik wisatawan untuk datang ke Indonesia.

“Kuliner iu adalah salah satu strategi daya tarik pariwisata ke depan yang akan kita kembangkan karena Indonesia dibandingkan Thailand menunya lebih banyak, tapi kenapa negara lain bisa lebih diatas kita,” kata Wishnutama.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Indonesia Harus Memiliki Daya Saing

Sebelumnya, dalam kesempatan yang sama Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Panjaitan menyampaikan Indonesia harus dapat menandingi negara-negara kompetitornya di kawasan Asia Tenggara.

Dimana saat ini, tercatat Thailand lebih mendominasi sektor pariwisata dari berbagai kategori. Diantaranya kategori alam dan petualangan, belanja, MICE, kebudayaan, dan kesehatan.

“Dari segi alam dan petualangan, tidak mungkin Thailand lebih indah dari kita. Tapi kita kurang jual Indonesia,” kata Luhut. Ia a menyebutkan sejumlah destinasi wisata Indonesia yang menurutnya tak kalah indah. Seperti Labuan Bajo, Mandalika, Bali, dan Toba. Sementara untuk kategori kuliner dan hiburan masing-masing ditempati oleh Filipina dan Singapura.