Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, pemerintah bersungguh-sungguh mempersiapkan Pelabuhan Patimban di Kabupaten Subang, Jawa Barat yang akan soft opening pada Desember 2020.
"Tahap awal pengoperasian Pelabuhan Patimban untuk pasar otomotif. Maka peran pelabuhan yang akan memperkuat ketahanan ekonomi, khususnya dalam mendukung aktivitas perdagangan dalam bidang manufakturing," ujarnya dalam sesi webinar bersama Liputan6.com, Jumat (27/11/2020).
Baca Juga
Untuk rencana ke depannya, Luhut menyampaikan, Pelabuhan Patimban dipersiapkan untuk mendukung kegiatan ekspor dan impor sebesar 16,5 juta TEUs pada tahun 2025.
Advertisement
Selain itu, ia juga berjanji untuk membuka lapangan kerja baru di Pelabuhan Patimban bagi masyarakat di Kabupaten Subang. Proyeksi ini selaras dengan target yang pernah diungkapkan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, yang memperkirakan Pelabuhan Patimban bisa menyediakan 4,3 juta lapangan kerja hingga 10 Ahun mendatang.
"Pelabuhan Patimban juga akan memberikan manfaat kepada masyarakat sekitar, karena akan membuka 149 ribu lapangan kerja baru untuk warga Kabupaten Subang dan sekitarnya," kata Luhut.
"Angka ini terus bertambah dengan target 4,3 juta lapangan kerja dalam 10 tahun ke depan," dia menambahkan.
Luhut melanjutkan, erdasarkan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam rapat terbatas (Ratas) pada 22 September 2020 tentang Percepatan Proyek Strategis Nasional Pelabuhan Patimban, pemerintah juga akan membuka sekolah/tempat pelatihan bagi nelayan lokal di Pelabuhan Patimban.
"Pemerintah melalui kementerian/lembaga terkait telah dan akan membantu nelayan dan masyarakat terdampak dengan memberikan pelatihan pendidikan, vokasi, serta menyediakan sarana dan prasarana yang memadai seperti pemberian bantuan alat tangkap ikan dan kapal," tuturnya.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Alasan Pemerintah Bangun Pelabuhan Patimban di Subang
Pemerintah Indonesia menargetkan industri otomotif nasional bisa menjadi pemain internasional lewat ekspornya, salah satunya melalui Pelabuhan Patimban. Ditargetkan tahun 2025 mendatang, Indonesia bisa memproduksi kendaraan listrik sebesar 20 persen dari kapasitas produksi nasional.
Sekretaris Jenderal, Kementerian Perindustrian Achmad Sigit Dwiwahjono mengatakan rencana capaian ini sebagai realisasi pemerintah untuk menurunkan target penurunan emisi sebesar 29 persen pada 2030.
"Target tersebut akan dapat mendukung target pemerintah dalam menurunkan emisi gas rumah kaca sebesar 29 persen pada 2030," kata Sigit dalam Dialog Publik Online Kementerian Perhubungan bertajuk Pelabuhan Patimban dan Geliat Ekonomi Nasional, Jakarta, Jumat (20/11/2020).
Sigit melanjutkan Indonesia akan menarik investasi industri komponen utama. Sebab valuasi ekonomi produk dari komponen ini sangat tinggi dan mendorong hilirisasi bahan baku batre di Indonesia.
Untuk mewujudkan capaian tersebut, saat ini pemerintah sudah membangun Pelabuhan Patimban di Subang, Jawa Barat. Pada tahap pertama, pelabuhan ini akan dipergunakan untuk kegiatan ekspor produk otomotif Indonesia.
Menurut Sigit, pelabuhan memegang peran penting dalam perdagangan internasional. Pelabuhan menjadi gerbang utama dalam setiap proses bongkar muat ekspor dan impor.
Sisi lain, pelabuhan juga memberikan manfaat bagi perekonomian pemerintah pusat maupun pemerintah daerah lewat peningkatan pajak.
"Melalui peningkatan pajak dan pendapatan negara sebagai dampak meningkatkan konsumsi dan produksi," kata dia.
Sigit menambahkan, Pelabuhan Patimban memiliki peran penting dalam pengembangan industri otomotif nasional. Sebab itu, pelabuhan itu memang didedikasikan menggenjot perekonomian nasional.
"Pelabuhan Patimban didedikasikan untuk menjadi hub besar dalam produksi kendaraan motor di sini, maupun di pasar global," kata dia.
Maka dari itu, dia mengajak semua pelaku industri otomotif, komponen spare part dan industri bahan baku menjadikan Pelabuhan Patimban sebagai mitra strategis dalam aktivitas bongkar muat kegiatan ekspor impor. Sehingga di masa depan, pelabuhan ini menjadi pusat perdagangan internasional.
Advertisement