Liputan6.com, Jakarta Pemerintah memastikan memberikan dukungan teknis dalam pelaksanaan pelayanan kepabeanan di Pelabuhan Patimban, Kabupaten Subang, Jawa Barat.
Direktur Jenderal Bea dan Cukai Heru Pambudi mengatakan, pihaknya terus menyiapkan dukungan teknis operasional di lapangan di Pelabuhan Patimban.
Tim Bea dan Cukai disebutkan, sejak awal telah mendapat arahan untuk menyiapkan pelayanan dan fasilitas kepabeanan sedini mungkin di Patimban.
Advertisement
"Sekarang (layanan kepabeanan) Pelabuhan Patimban di bawah kantor Purwakarta. Tentunya dengan proyeksi (industri) kontainer dan juga otomotif yang akan dikembangkan di sini, kita akan membangun kantor khusus di Patimban," kata Heru dalam sesi webinar bersama Liputan6.com, Jumat (27/11/2020).
Heru menyatakan, DJBC terus melakukan koordinasi guna membangun Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) di Pelabuhan Patimban.
Jika nanti pembangunan gedung sudah siap, maka DJBC siap menyebarkan sumber daya manusia (SDM) di kantor kepabeanan baru tersebut.
"Untuk sementara kita masih dilakukan secara terpusat di Purwakarta. Tetapi kita akan membuat kantor khusus di Patimban," sambungnya.
Selain itu, pemerintah juga sudah melakukan secara teknis penetapan kawasan pabean, sarana prasarana dan SDM khusus di Pelabuhan Patimban. Sehingga urusan kepabeanan antara Patimban dan kantor-kantor lainnya tidak akan tercampur.
Yang tak kalah pentingnya, Heru melanjutkan, pemerintah lewat arahan Instruksi Presiden (Inpres) memiliki program National Logistic Ecosystem. Salah satu pilarnya mengenai tata ruang, terutama di pelabuhan utama.
"Ini tentunya bagian dari program yang kami (DJBC) dengan Dirjen Hubla dan Hubdar (Kemenhub) ini komunikasi kuat. Sehingga antara kementerian semua programnya secara kolaboratif, tidak masing-masing. Kami pastikan seluruh program kita kolaboratif dengan (Kementerian) Perhubungan. Saya kira ini sudah jalan di lapangan (Pelabuhan Patimban)," tuturnya.
Â
Saksikan Video Ini
Kawasan Pelabuhan Patimban Bakal Jadi Titik Ekonomi Baru
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan, kawasan Pelabuhan Patimban akan menjadi salah satu titik kekuatan ekonomi dengan multiplier effect yang besar.
Hal itu dikarenakan akan banyak industri yang tumbuh di kawasan tersebut. Selain menciptakan lapangan kerja, Pelabuhan Patimban juga bakal mendorong ekonomi daerah.
"Jadi nanti terjadi suatu klaster kota baru yang besar, yang menghidupkan masyarakat dengan kurang lebih, kalau Pak Gubernur (Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil) bilang, 1 juta orang di sana, mereka akan mendapatkan pendapatan dari efek (pembangunan) Patimban," ujar Menhub Budi Karya dalam Webinar Kemenhub 3: Pelabuhan Patimban dan Kinerja Logistik Nasional, Jumat (27/11/2020).
Menhub menjelaskan, masyarakat di kawasan Pelabuhan Patimban sebagian besar akan bekerja sebagai petugas pelabuhan. Kendati, dengan munculnya industri lain, maka lapangan kerja yang tersedia akan semakin beragam.
"Ini jadi suatu titik kekuatan yang luar biasa. Bentuk lokomotifnya sudah ada jalan tol, kereta api," ujar Menhub Budi.
Kawasan Pelabuhan Patimban, secara garis besar, akan dibagi menjadi kawasan pelabuhan dan kawasan perkotaan. Di kawasan pelabuhan akan dibangun pelabuhan itu sendiri, industri yang berkaitan hingga gudangnya. Sementara di kawasan perkotaan, akan dibangun area residensial, komersial hingga mixed use.
"Di sana kita rencanakan juga ada kantor, hotel, jadi ini bisa disinergikan. Lalu di kawasan komersial ada mall, pasar, warung dan sebagainya," tutur Menhub.
Tentunya, pengembangan kawasan tersebut harus memikirkan seluruh aspek, mulai dari segi pekerja, pekerjaan, trafik, hingga layanan hiburan.
"Industri ini harus saling bertautan. Kita harus memikirkan bagaimana industri bisa bertanggung jawab terhadap pengembangan kawasan yang ada dan akan datang," tegas Menhub.
Advertisement