Liputan6.com, Jakarta - Sebagai salah satu negara dengan Sovereign Wealth Fund (SWF) terbesar di dunia mencapai USD 1 triliun, Norwegia tercatat telah investasi pada 9.202 perusahaan di 74 negara, termasuk Indonesia.
“Hingga tahun 2019, SWF investasi pada 79 perusahaan Indonesia bernilai USD 1,86 miliar,” papar Duta Besar RI untuk Norwegia, Todung Mulya Lubis dalam webinar bertajuk ‘Mendorong Peningkatan Investasi Melalui Indonesia-EFTA CEPA (IE-CEPA)’, Jumat (27/11/2020).
Adapun sejumlah perusahaan yang menerima investasi ini diantaranya dari BUMN, ada Bank Mandiri, BNI, Adhi Karya, WIKA, PT Timah. Kemudian dari sektor telekomunikasi ada Telkomsel, Indosat, XL Axiata.
Advertisement
Lalu sektor mineral dan migas ada Antam, El Nusa, Pertamina, PGN. Serta dari sektor industri makanan ada Indofood, Mayora, dan Sido Muncul.
Todung menambahkan, Menteri BUMN Erick Thohir telah memintanya untuk menjajaki pertemuan dengan SWF Norwegia. Hal ini berkaitan dengan rencana pemerintah Indonesia untuk turut membentuk SWF Indonesia.
“Kita sedang arrange satu pertemuan virtual dengan pihak SWF Norwegia karena kita juga sedang dalam proses membentuk SWF di Indonesia. Mudah-mudahan kita bisa mendapatkan beberapa masukan dari apa yang dilakukan disini. Walaupun kalau saya melihat konsep SWF di Norwegia dan SWF di Indonesia sedikit agak berbeda, karena kita mungkin lebih dekat kepada equity fund,” jelas dia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Oleh-Oleh Luhut dari AS, Bawa Investasi Rp 28 Triliun untuk SWF Indonesia
Perusahaan pembiayaan Amerika Serikat atau The US International Development Finance Corporation (DFC) akan menggelontorkan dana investasi sebesar USD 2 miliar atau setara Rp 28,3 triliun (kurs 14.152 per dolar AS) untuk Lembaga Pengelola Investasi atau Sovereign Wealth Fund (SWF) Indonesia.
CEO US DFC Adam Boehler telah menandatangani Letter of Interest (LOI) untuk rencana investasi ke SWF Indonesia di Washington DC, Kamis (19/11). Penandatanganan LOI turut disaksikan Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.
Keterangan tertulis Kemenko Kemaritiman dan Investasi di Jakarta, Senin, menyebutkan bahwa Pemerintah Indonesia terus mengembangkan opsi pembiayaan dan investasi sektor swasta terhadap proyek strategis nasional dan prioritas lainnya sebagai bagian dari reformasi ekonomi.
DFC menjadi salah satu yang tengah melakukan evaluasi komprehensif terhadap investasinya di Indonesia, sehingga bisa ikut menarik sektor swasta AS berinvestasi di pasar dengan potensi ekonomi yang besar seperti Indonesia.
"Kerja sama itu juga dinilai akan memperkuat ikatan ekonomi antara Amerika Serikat dan Indonesia. DFC juga akan bekerja sama dengan mitranya di Jepang, Uni Emirat Arab, dan Singapura untuk ikut berinvestasi di dana abadi Indonesia itu," tulis keterangan pers Kemenko Kemartiman dan Investasi dikutip dari Antara, Senin (23/11/2020).
Sebelumnya, Luhut menyebut Peraturan Pemerintah (PP) yang mengatur soal Sovereign Wealth Fund kini tengah dalam finalisasi dan diharapkan sudah mulai berjalan pada November ini.
Pada tahap awal, pemerintah Indonesia akan menyuntikkan sekitar 5 miliar dolar hingga 6 miliar dolar AS ke dana abadi tersebut.
Setidaknya ada enam sektor pembangunan yang nantinya didorong melalui dana SWF, mulai dari kesehatan, pertanian, infrastruktur, sampai dengan pembangunan ibu kota.
Advertisement