Sukses

Kunjungi Stasiun Dukuh Atas, Menhub Cek Progress Pembangunan LRT Jabodebek

Pada kunjungannya, Menhub Budi berdiskusi dengan stakeholder yang terlibat dalam pembangunan LRT Jabodebek.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi melakukan kunjungan kerja ke proyek pembangunan LRT Jabodebek di Stasiun LRT Dukuh Atas, Jakarta, Minggu, 29 November 2020.
 
Pantauan Liputan6.com, Menhub Budi datang meninjau LRT Jabodebek pukul 14.59 WIB bersama rombongan. Secara terpisah, Wakil Menteri BUMN Kartika Wiryoatmodjo turut hadir mendampingi Menhub. 
 
"Hari ini saya bersama Wamen BUMN, KAI, kontraktornya Adhi Karya, Dirjen KA (Perkeretaapian), BPTJ, untuk mencari suatu bentuk yang terbaik untuk interkoneksitas angkutan masal Jakarta," ujar Menhub Budi di Stasiun LRT Dukuh Atas. 
 
Sebelumnya, rombongan Menhub Budi sempat melakukan peninjauan ke Stasiun Manggarai. Menhub meminta agar pengembangan Stasiun Manggarai dapat dipercepat, mengingat stasiun ini menjadi pusat koneksi jalur kereta di Jabodetabek. 
 
"Sebelum di sini, kami ke Manggarai dan kami lihat progress berjalan dengan baik tapi memang saya minta ada percepatan," tuturnya. 
 
Pada kunjungannya, Menhub Budi berdiskusi dengan stakeholder yang terlibat dalam pembangunan LRT Jabodebek, seperti Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo, Direktur Utama PT Adhi Karya Entus Nawawi, Kepala Badan Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Polana B. Pramesti serta direktur lainnya. 
 
Adapun, saat ini progres pembangunan LRT Jabodebek sudah mencapai 79,52 persen. 
"Untuk lintas pelayanan 1 dari Cibubur sampai dengan Cawang 98,36 persen, kemudian lintas pelayanan 2 itu 74 persen sedangkan lintas pelayanan 3 adalah 86 persen," jelas Direktur Operasional II Adhi Karya Pundjung Setia Brata dalam kesempatan yang sama. 

Saksikan Video Ini

2 dari 2 halaman

KAI Terus Bersiap Menuju Operasional LRT Jabodebek di 2022

LRT Jabodebek ditargetkan beroperasi pada pertengahan tahun 2022. Menjelang pengoperasian tersebut, KAI bersama pihak-pihak terkait terus melakukan persiapan, salah satunya adalah pengujian sarana.

“Saat ini KAI bersama para stakeholder rutin melakukan uji dinamis sarana LRT Jabodebek untuk memastikan sarana dalam kondisi siap operasi,” ujar VP Public Relations KAI Joni Martinus, Selasa (17/11/2020).

Sebelum dapat beroperasi secara komersial, setiap sarana LRT Jabodebek harus dilakukan pengujian secara bertahap. Pengujian meliputi Factory Acceptance Test, Uji Dinamis Sarana, Uji Komunikasi, Uji Integrasi dan Trial Run, serta Uji Kelaikan Operasi.

Sesuai Peraturan Presiden Nomor 49 Tahun 2017 pasal 8A dan 16, KAI ditugaskan untuk melakukan penyelenggaraan Sarana dan Prasarana LRT termasuk pendanaan pembangunan prasarana LRT Jabodebek.

KAI telah membentuk Divisi Light Rail Transit Jabodebek yang bertugas untuk merencanakan, mengevaluasi, dan mengoptimalkan penyiapan penyelenggaraan kegiatan Sarana dan Prasana LRT sesuai penugasan Pemerintah.

Dalam hal kesiapan penyelenggaraan sarana, KAI melakukan kontrak pengadaan sebanyak 31 trainset atau 186 kereta LRT Jabodebek dari PT Industri Kereta Api dengan nilai mencapai Rp 3,9 triliun.

Saat ini Inka telah menyelesaikan 11 Trainset LRT dan ditempatkan di mainline antara Stasiun Harjamukti - Stasiun Ciracas untuk selanjutnya dilakukan pengujian oleh pihak-pihak terkait. Sisanya, sedang dalam proses antrian pengiriman dan finishing oleh Inka di pabriknya di Madiun, Jawa Timur.

“KAI membeli sarana LRT Jabodebek dari Inka dimana hal tersebut merupakan bentuk dari kolaborasi antar BUMN. Sebagai salah satu konsumen dari produk-produk Inka, KAI bangga dan yakin akan kualitas yang ditawarkan oleh Inka,” ujar Joni.

Setiap trainset/rangkaian LRT Jabodebek terdiri atas 6 kereta. Dalam kondisi normal, setiap rangkaian mampu melayani 740 penumpang, terdiri dari 174 dalam posisi duduk dan 566 dalam posisi berdiri. Dalam kondisi padat, kapasitasnya mampu mencapai 1.308 penumpang.