Sukses

Rupiah Berpeluang Menguat Ditopong Sentimen Positif Vaksin Covid-19

Rupiah dibuka di angka 14.070 per dolar AS, menguat tipis jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya,

Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah melemah pada perdagangan awal pekan ini. Namun potensi penguatan masih terbuka lebar.

Mengutip Bloomberg, Senin (30/11/2020), rupiah dibuka di angka 14.070 per dolar AS, menguat tipis jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya yang ada di angka 14.090 per dolar AS. Namun menjelang siang, rupiah melemah ke 14.095 per dolar AS.

Dari pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak di kisaran 14.070 per dolar AS hingga 14.090 per dolar AS. Jika dihitung dari awal tahun, rupiah melemah 1,65 persen.

Berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), rupiah dipatok di angka 14.128 per dolar AS, melemah jika dibandingkan dengan patokan sehari sebelumnya yang ada di angka 14.145 per dolar AS.

Nilai tukar rupiah pada awal pekan berpeluang menguat didukung sentimen vaksin COVID-19.

"Dolar AS terlihat melemah pagi ini karena pernyataan Trump di akhir pekan lalu soal vaksin akan mulai didistribusikan di awal Desember ini," kata Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Senin.

Ariston menuturkan, indeks dolar mencetak level terendah baru pada 2020 pagi ini di kisaran 91,67.

"Ini mendorong sentimen positif di pasar keuangan dan memicu penguatan nilai tukar terhadap dolar AS, termasuk nilai tukar emerging market," ujar Ariston.

Ariston memperkirakan hari ini rupiah bisa bergerak menguat di kisaran Rp14.000 per dolar AS hingga Rp14.150 per dolar AS.

Pada Jumat (27/11) lalu, rupiah ditutup menguat 10 poin atau 0,07 persen ke posisi Rp14.090 per dolar AS dibandingkan hari sebelumnya Rp14.100 per dolar AS. 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 3 halaman

Rupiah Diprediksi Ada di Kisaran 13.250-13.750 per Dolar AS pada 2021

Ekonom sekaligus Direktur Riset CORE Indonesia, Piter Abdullah, memprediksi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) akan cenderung menguat pada tahun 2021. Bahkan, Rupiah diyakini mampu kembali mendekati nilai fundamentalnya dikisaran Rp13.250 -Rp13.750 per USD.

"Kita perkirakan pada 2021 Rupiah akan punya potensi untuk lebih menguat. Rupiah yang saat ini sudah mulai bertahan menguat berpotensi kembali mendekati nilai fundamentalnya dikisaran Rp13.250-Rp13.750 per USD," ujar Piter dalam webinar bertajuk "CORE ECONOMIC OUTLOOK 2021," Rabu (18/11).

Piter mengatakan, penguatan nilai tukar Rupiah dipicu oleh membaiknya kinerja perdagangan Indonesia yang mengalami surplus hingga mencapai USD 13,5 miliar per September 2020. Dan diprediksi tren positif ini terus berlangsung hingga akhir tahun.

"Kita yakini neraca perdagangan yang sudah surplus ini terus melanjutkan kinerja baiknya hingga akhir tahun. Sehingga mendorong Rupiah untuk menguat," paparnya.

Selain itu, kemenangan Joe Biden di Pilpres Amerika Serikat (AS) 2020 diyakini akan berdampak baik bagi ekonomi Indonesia. Salah satunya peningkatan realisasi Foreign Direct Investment (FDI) atau investasi langsung dari AS ke Tanah Air.

"Peralihan kekuasaan dari Trump ke Biden jika berjalan lancar diyakini akan meningkat dan mendorong lahirnya investasi. Sehingga menciptakan emarging market (pasar yabg berkembang cepat) termasuk ke Indonesia," jelas dia.

Maka dari itu, Piter menyebut tak berlebihan jika nilai tukar Rupiah akan menguat tajam pada tahun depan. "Karena kita tahu neraca perdagangan surplus kemudian capital inflow itu akan mensupport supply dollar AS, jadi rupiah kita perkiraan 2021 akan punya potensi untuk lebih menguat," tutupnya.

Reporter: Sulaeman

Sumber: Merdeka.com 

3 dari 3 halaman

Infografis Rupiah dan Bursa Saham Bergulat Melawan Corona