Sukses

Kemenangan Joe Biden Bisa Jadi Cuan untuk Investor di Asia

Saham kawasan Asia sendiri melihat peningkatan beberapa minggu lalu, ditengah berita kemenangan dari mantan Wakil Presiden Barrack Obama tersebut. Indeks MSCI terluas (tidak termasuk negara Jepang), terus naik sejak informasi tersebut diumumkan

Liputan6.com, Jakarta - Kemenangan Presiden terpilih Joe Biden atas Presiden Donald Trump, beberapa waktu lalu telah membawa beberapa keuntungan bagi investor pasar modal. Salah satu sentimen yang mendasarinya adalah pasar merayakan kembalinya situasi kestabilan.

Menurut para ahli yang telah berbicara kepada CNBC Make it, investor di Asia juga dapat memperoleh keuntungan dari kemenangan Biden. Perubahan kebijakan yang dinilai sesuai sesai dengan keadaan global, memberikan kabar baik kepada pelaku pasar di kawasan tersebut.

Bursa saham kawasan Asia sendiri mengalami peningkatan beberapa minggu lalu, di tengah berita kemenangan dari mantan Wakil Presiden Barrack Obama tersebut. Indeks MSCI Asia Pasifik (tidak termasuk negara Jepang), terus naik sejak informasi tersebut diumumkan, seperti melansir CNBC Make it, seperti dikutip Kamis (3/12/2020).

Namun menurut kepala investasi Freddy Lim, agenda kebijakan dari Trump dan Biden yang berlawanan bisa menciptakan lingkungan politik "bipolar", dimana beberapa pihak menilaiakan munculnya beberapa "pemenang dan pecundang".

Meredakan Perang Dagang AS-China

Salah satu hal yang diantisipasi oleh banyak pihak dari kepemimpinan Joe Biden nanti untuk pasar internasional adalah pengaturan ulang hubungan dagang AS dengan China.

Meskipun Biden diantisipasi untuk tetap meningkatkan kebijakan perdagangannya internasionalnya, pendekatannyamungkin tidak akan seberat Trump. Menurut Lim, ketika saat pemerintahan administrasi Trump mengandalkan sistem unilateralisme dan tarif, Biden diharapkanmenghapus pungutan dan mengadopsi pendekatan yang lebih kolaboratif.

Reo Liao, seorang analis di platform perdagangan IG, menyatakan bahwa meredanya hubungan perdagangan antara Amerika dan China akan membawa manfaat jauh lebih besar dari kedua pasar negara tersebut.

"Jika Biden bisa mengadopsi kebijakan yang lebih longgar pada perdagangan global, misalnya dengan mencabut sistem tarif perdagangan, dan memperbolehkanberurusan dengan AS dengn cara yang tidak kaku, banyak industri pada kawasan Asia Timur, tidak hanya China, akan mendapatkan manfaatnya," ujar Liao.

 

2 dari 3 halaman

Sektor Barang Konsumen, Properti, dan Energi

Menurut Liao, saham sektor barang konsumen, terutama produsen produk kelas menengah ke atas seperti elektronik, pakaian jadi dan mobil akan mendapatkan keuntungan terbesar jika perubahan kebijakan dagang di bawah kepemimpina Biden dilakukan. Hal itu mencatat, industri-indsutri yang mengandalkan ekspor sendiri adalah bisnis yang paling terpukul oleh kebijakan tarif.

Nada serupa pun diserukan oleh Lorainne Tan, direktur penelitian ekuitas Morningstar, menyatakan perusahaan-perusahaan seperti Samsonite akan melihat "Dari segi material, keuntungan langsung akan dirasakan karena adanya perubahan tarif di AS."

Tetapi walaupun begitu, menurut Tan, industri teknologi mungkin tidak mengalami hal serupa. Saham teknologi dinilai bisa menghadapi jalanbergelombang, mengingat peningkatan regulasi di Amerika dan China. Namun dorongan globa untuk konektivitas 5G akan menjadi sebuah kemenangan besar bagi perusahaan-perusahaan teknologi besar di Asia seperti SK Hynix, Yageo, Tencent dan Alibaba.

3 dari 3 halaman

Fokus Pandemi

Perubahan kebijakan dalam administrasi Amerika di masa mendatang pun pastinya masih berada di bayang-bayang pandemi Covid-19. Kesehatan dan pemulihan prospek investasi yang lebih luas, akan tetap bergantung dengan kondisi virus selama beberapa bulan kedepan, hingga memasuki tahun 2021.

“Covid-19 tetap akan menjadi pendorong utama kinerja pasar saham selama enam bulan ke depan,” catat laporan Morningstar.

Karena itu, para ahli merekomendasikan untuk mengambil pendekatan yang beragam. StashAway yang merupakan perusahaan manajemen investasi mengatakan pihaknya bertujuan untuk membentuk "strategi segala cuaca" dimana strategi tersebut mencari keseimbangan antara perlindungan modal dan keuntungan.

Pialang saham dari India, Zerodha, menyatakan akan menerapkan langkah yang jauh lebih hati-hati. Walaupun pengembangan vaksing lobal serta milik India sendiri, Bioligical E, bisa memberikan kabar baik. Nikhil Kamath yang merupakan seorang kepala investasi di Zerodha, menyatakan bahwa peronnya tersebut akan memasuki tahun baru dengan "sebanyak 50 persen" dari portofolionya.

"Meskipun kami telah melihat kondisi pasar membaik, terdapat perlambatan yang luas dalam momentum ekonomi global dan kami berpendapat bahwa sekarang lebih penting untuk lebih berhati-hati dalam melakukan alokasi portofolio," kata Lim dari StashAway.

Reporter: Yoga