Sukses

Bursa Saham Asia Menguat, Berlawanan dengan Gerak Wall Street

Indeks MSCI saham Asia Pasifik di luar Jepang yang menjadi indeks patokan bursa Asia diperdagangkan 0,18 persen lebih tinggi.

Liputan6.com, Jakarta - Bursa saham Asia Pasifik menguat pada pembukaan perdagangan Selasa pagi ini. Investor tengah menunggu rilis survei aktivitas manufaktur China.

Mengutip CNBC, Selasa (1/12/2020), indeks Nikkei 225 Jepang naik 0,88 persen di awal perdagangan. Sementara untuk indeks Topix Jepang juga bertambah 0,78 persen.

Di Korea Selatan, indeks Kospi menguat 1,03 persen. Sedangkan indeks S&P/ASX 200 Australia naik tipis 0,59 persen.

Indeks MSCI saham Asia Pasifik di luar Jepang yang menjadi indeks patokan bursa Asia diperdagangkan 0,18 persen lebih tinggi.

The Caixin/Markit manufacturing Purchasing Managers Index untuk November diperkirakan akan keluar sekitar pukul 9.45 waktu singapura pada Selasa ini.

Sedangkan sebelumnya atau pada Senin kemarin, angka PMI manufaktur resmi untuk November berada di 52,1. Angka ini tertinggi dalam lebih dari tiga tahun. Angka PMI di atas 50 menandakan ekspansi, sedangkan di bawah level tersebut menunjukkan kontraksi.

Bank Sentral Australia juga akan mengumumkan keputusan suku bunganya sekitar pukul 11.30 waktu Singapura pada Selasa ini.

Saksikan video pilihan berikut ini:

2 dari 2 halaman

Wall Street Jatuh di Akhir November

Wall Street jatuh dalam pada penutupan perdagangan Senin (Selasa pagi waktu Jakarta). Pendorong utama pelemahan bursa saham di Amerika Serikat tersebut karena investor melakukan aksi ambil untung pada perdagangan di akhir November ini.

Mengutip CNBC, Selasa (1/12/2020), Dow Jones Industrial Average turun 271,73 poin atau 0,9 persen dan ditutup pada 29.638,64. Sebelumnya pada hari itu, Dow Jones turun lebih dari 400 poin.

Sedangkan indeks S&P 500 turun 0,5 persen menjadi 3.621,63. Untuk Nasdaq Composite ditutup lebih rendah 0,1 persen ke level 12.198,74.

Saham The Travelers dan juga Chevron menjadi pendorong utama pelemahan indeks saham Dow Jones. masing-masing turun 3,6 persen dan 4,5 persen.

Sektor energi memimpin pelemahan di S&P 500 dengan kehilangan kekuatan 5,4 persen dan membukukan hari terburuk sejak 24 Juni.

Saham-saham perusahaan kapal pesiar dan maskapai penerbangan, dua grup dengan kinerja terbaik bulan ini, mengalami kesulitan pada perdagangan hari Senin.

Saham Carnival turun 7,4 persen, dan Norwegian Cruise Line turun 3,4 persen. American Airlines turun lebih dari 5 persen, dan Delta mundur 2 persen.

Meskipun mengalami penurunan yang sangat dalam pada perdagangan hari Senin, rata-rata indeks utama membukukan keuntungan bulanan yang tajam.

Saham-saham blue-chip di indeks Dow Jones naik 11,8 persen pada November, kinerja bulanan terbaik sejak Januari 1987. Pendorong utama kenaikan ini adalah perkembangan vaksin yang menjanjikan meningkatkan kepercayaan akan pembukaan kembali ekonomi.

S&P 500 dan Nasdaq masing-masing naik 10,8 persen dan 11,8 persen pada bulan November, kenaikan bulanan terbesar sejak April.

"Reli yang panjang pada bulan ini menunjukkan kepada kami bahwa pasar bisa rentan terhadap beberapa sentimen pada level ini," tulis John Stoltzfus, kepala analis Oppenheimer Asset Management.