Liputan6.com, Jakarta - Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC PEN), Erick Thohir tidak mau ada perdebatan terkait merek vaksin Covid-19 yang bagus dan tidak bagus.
Menurutnya semua jenis vaksin Covid-19 yang sudah ada di Indonesia sudah bagus dan telah terdaftar di Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
"Saya juga tidak mau ada perdebatan jenis ini, merk ini bagus. Semua vaksin terdaftar di WHO, masuk uji klinis 1 dan 2 dan 3, kualitasnya baik," kata Erick dalam Webinar Persiapan Infrastruktur Data dan Layanan Vaksinasi Covid-19, Jakarta, Selasa (1/12).
Advertisement
Terpenting kata Erick vaksin yang digunakan di Indonesia harus sesuai dengan cuaca dan iklim di Indonesia. Vaksin yang bisa digunakan di Indonesia harus bisa didistribusikan dalam suhu 2 derajat celcius sampai 8 derajat celcius.
"Kita harus cari vaksin yangs esuai dengan sistem distribusi itu," kata Erick.
Namun keputusan penggunaan jenis vaksin yang bakal digunakan di Indonesia ada di tangan Kementerian Kesehatan. Selain itu, proses vaksinasi juga akan dilakukan sesuai target.
Pelaksanaan vaksinasi akan dilakukan sesuai jadwal. Maka sejak dini, masyarakat diharapkan sudah melakukan pendaftaran. Khususnya bagi mereka yang berada di kelompok menengah yang diharapkan melakukan vaksinasi mandiri.
"Makanya semua harus didaftar, kapan disuntik, kapan antre, kapan suntik kedua. Kita kembali seperti balita ya disiplin," ungkap Menteri BUMN ini. Vaksinasi tahap awal akan diberikan kepada mereka yang berada di rentang usia 18 tahun sampai 59 tahun. Namun hasil riset terus berkembang dan bukan tidak mungkin mereka yang berusia di atas 59 tahun bisa divaksin.
"Jangan kaget usia di atas 59 juga bisa divaksin. WHO kan (bilang) bisa juga ada berbagai macam vaksin," kata Erick mengakhiri.
Reporter: Anisyah Al Faqir
Sumber: Merdeka.com
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Pemerintah Gandeng Swasta Lakukan Program Vaksin Mandiri
Menteri BUMN, Erick Thohir mengatakan Kementerian BUMN mendapat mandat untuk melakukan program vaksin mandiri bagi kelompok masyarakat menengah. Namun dalam prosesnya Erick mengaku pihaknya tidak bisa mengerjakan ini sendiri karena memiliki keterbatasan.
"Kita tidak menutup mata, kemampuan BUMN terbatas," kata Erick Thohir dalam Webinar Persiapan Infrastruktur Data dan Layanan Vaksinasi Covid-19, Jakarta, Selasa (1/12/2020).
Untuk itu, Erick meminta perusahaan swasta untuk ikut bekerja sama dengan pemerintah dalam melakukan vaksinasi. "Kita juga mengajak komponen swasta dan industri kesehatan untuk bekerja sama dengan kami," sambung Erick.
Dalam program ini, ditargetkan ada 75 juta kelompok masyarakat menengah yang ikut dalam program vaksin mandiri.
"Kita berharap dengan tugas 75 juta ini vaksinasi berjalan secepatnya," kata dia. Dari data base yang dimiliki untuk mencapai target, setidaknya dalam satu bulan ada 13 juta sampai 15 juta orang menjalani vaksin mandiri. Sehingga program vaksinasi mandiri ii bisa diselesaikan dalam waktu 9 bulan.
"Kalau kita ditugaskan 75 juta ya insya allah 8 sampai 9 bulan selesai," kata Erick.
Erick optimis proses vaksinasi mandiri bisa sesuai target bila dilakukan dengan gotong royong bersama perusahaan swasta. Sisi lain, diharapkan masyarakat yang memiliki pendapatan berlebih disarankan untuk melakukan vaksinasi mandiri.
Alasannya, pemerintah sudah memiliki beban yang berat untuk menanggulangi dampak pandemi Covid-19.
"Nah makanya kita mengetuk hati, bagaimana kita bergotong royong, kita harapkan untuk yang ekonominya mampu masuk ke program vaksin mandiri," kata dia mengakhiri.
Anisyah Al Faqir
Merdeka.comÂ
Advertisement