Liputan6.com, Jakarta - Bisnis berkembang atau gagal karena kualitas nilai-nilai internal. Nilai-nilai yang dianut perusahaan dapat menciptakan lingkungan kerja yang ramah bagi para profesional atau menghasilkan tingkat turnover yang besar dan tidak berkelanjutan.
Memformalkan nilai-nilai perusahaan mungkin tidak tampak seperti prioritas bagi bisnis baru, terutama dengan begitu banyak hal yang perlu dikhawatirkan. Namun, kehilangan kesempatan untuk mengabadikan nilai-nilai perusahaan tersebut sejak dini dapat mempersulit penerapannya di masa mendatang.
Baca Juga
Melansir dari Forbes, Jumat (3/12/2020), berikut 12 cara yang diambul dari omongan ahli Forbes Human Resources Council melihat bagaimana bisnis dapat membangun dan menerapkan nilai-nilai ini sejak awal masa hidup perusahaan.
Advertisement
1. Pertimbangkan Identitas Organisasi
Saat menetapkan nilai-nilai perusahaan, pikirkan tentang identitas organisasi Anda. Apakah keharusan mutlakada dalam hal perilaku dan apa pemecah kesepakatan absolut, tidak peduli seberapa sukses kinerja seseorang? Nilai-nilai akan membentuk budaya Anda dan juga kurangnya merangkul nilai-nilai itu secara situasi akan memengaruhi budaya Anda. (Nicole Roberts, MVAH Partners, LLC)
2. Penilaian Budaya
Bersikaplah autentik dan jangan meniru budaya pihak lain. Menetapkan nilai-nilai yang tidak pernah dijalani, adalah hal terburuk. Lakukanlah penilaian budaya. Ini akan membantu memahami nilai apa yang sudah ada di dalam organisasi Anda, karena nilai yang sebenarnya adalah nilai yang dijalani oleh orang-orang di perusahaan atau organisasi. (Lotus Buckner , NCH)
3. Pastikan Nilainya Unik
Pastikan nilai-nilai yang akan dijalani unik untuk perusahaan. Luangkan banyak waktu lakukan untuk menetapkan nilai-nilai tersebut. Hal tersebut juga harus cukup spesifik untuk membantu dalam merencanakan masa depan. (Brandon Batt , Savoury)
4. Proses Inklusif
Lakukan survei kepada karyawan dan minta mereka berbagi wawasan tentang nilai mana yang paling menggambarkan perusahaan. Ini akan menciptakan persetujuan awal dan adopsi yang lebih baik dari nilai-nilai perusahaan. Proses ini juga akan memastikan nilai-nilai perusahaan terintegrasi dengan baik dengan budaya perusahaan, karena nilai-nilai tersebut akan menjadi cerminan sejati dari seluruh karyawan. (Ana Flor , Solusi Data ATTOM)
5. Tanyakan Pelanggan Anda
Masukan pelanggan dapat berpengaruh pada pengaturan nilai perusahaan. Bagaimana pelanggan menggambarkan perusahaan Anda? Apa yang mereka pandang sebagai kekuatan? Apa yang membedakan dengan penyedia lain?
Jawaban mereka memberikan petunjuk tentang perilaku yang merupakan bagian dari perusahaan dan kemungkinan besar nilai-nilai perusahaan. Mereka juga menawarkan wawasan atau usul tentang bagaimana nilai-nilai Anda mungkin perlu diperluas ke ruang-ruang baru. (Karen Crone , Paycor, Inc)
6. Terima Masukan Dan Dukungan Dari Sebuah Kepemimpinan
Nilai yang paling sulit untuk diterapkan adalah yang tidak diwujudkan oleh para pemimpin, dan sebagian besar budaya perusahaan datang langsung dari tindakan pemimpin. Nilai-nilai yang dijalani oleh tim kepemimpinan akan dengan cepat dianut oleh karyawan. Berusahalah untuk maju, tetapi bukan me ngejar kesempurnaan. (Susan Tohyama, Ceridian)
7. Tetapkan Nilai yang Dapat Dijalani
Untuk menetapkan nilai, pahami perilaku dan cara kerja saat ini dan kemudian lakukan rekayasa balik untuk memetakan nilai apa yang dicerminkan oleh perilaku ini. Ketika tindakan sesuai dengan nilai-nilai, karyawan dapat melihat sebagian dari keyakinan mereka pada nilai-nilai dan mewujudkannya. (Vineet Gambhir, Penasihat Kepemimpinan Kontemporer)
8. Pastikan Bisa Ditindaklanjuti
Saat menciptakan nilai-nilai perusahaan, penting untuk memastikan bahwa hal tersebut dideskripsikan dengan gaya yang dapat ditindaklanjuti, mereka harus praktis untuk memastikan para pemimpin menggunakannya dalam proses pengambilan keputusan mereka.
Untuk menjaga nilai-nilai tetap hidup, itu harus digunakan untuk membuat pertanyaan wawancara, dan program pengakuan harus dibuat untuk memberi penghargaan kepada karyawan yang menunjukkan nilai-nilai itu. (Angeles Escalante, SPHR , Tyson)
9. Bersikaplah Penuh Perhatian
Setiap organisasi memiliki nilai, meskipun tidak secara eksplisit dinyatakan. Mereka datang dalam setiap tindakan yang diambil. Nilai-nilai perusahaan yang baik harus otentik dan bermakna. Mereka yang bekerja di sana pasti merasakan nilai-nilai perusahaan dalam kesehariannya.
Bersikaplah terarah dan bijaksana dalam nilai yang Anda buat. (Ben DeSpain , Velocity, Perusahaan Jasa Terkelola)
Advertisement
10. Ikat Nilai Ke Misi Perusahaan
Nilai-nilai perusahaan harus berasal dari misi perusahaan dan harus merupakan representasi yang disederhanakan tentang bagaimana perusahaan mengharapkan untuk menyampaikan misinya kepada pelanggan, karyawan, dan pemegang saham. Meskipun ini harus menjadi upaya kolaboratif oleh kepemimpinan di seluruh bisnis, kontribusi dari karyawan adalah kunci dalam membangun kejelasan seputar memasukkan nilai-nilai dalam budaya organisasi. (Suchi Kommi , Pendirian Hubbell)
11. Pastikan Karyawan Adalah Refleksi Yang Akurat
Kuncinya adalah memastikan bahwa nilai-nilai adalah cerminan yang akurat dari kenyataan. Mereka seharusnya tidak aspiratif. Ini bukan tentang kata-kata, namun tentang bagaimana nilai-nilai ini hadir dalam pekerjaan yang kita lakukan, keputusan yang kita buat dan proses yang kita ikuti. (Paul Phillips , Avanade)
12. Pastikan Karyawan Sejajar Dengan Model Anda
Saat menetapkan nilai-nilai perusahaan, pastikan nilai-nilai tersebut selaras dengan model bisnis dan apa yang diperlukan agar organisasi Anda sukses. Perusahaan terbaik memiliki keselarasan antara nilai, budaya perusahaan dan perilaku yang membawa kesuksesan bagi organisasi mereka. (David Windley , IQTalent Partners, Inc.)