Sukses

Teguran Erick Thohir untuk Perumnas

Menteri BUMN Erick Thohir mmeberikan teguran terhadap kinerja Perum Perumnas

Liputan6.com, Jakarta - Menteri BUMN Erick Thohir mmeberikan teguran terhadap kinerja Perum Perumnas. BUMN yang memiliki bisnis dalam pembangunan perumahan tersebut, saat ini sedang terpuruk.

Bahkan, teguran Erick Thohir ini disampaikannya di depan Komisi VI DPR RI beberapa hari lalu.

"Saya tidak mau Perumnas jadi Jiwasraya yang baru karena selalu nombok. Hanya andalkan utang," kata Erick Thohir.

Selama ini, pemerintah telah menugasi Perumnas selaku BUMN untuk membangun rumah murah. Namun, perseroan harus memulai dari awal dengan membeli lahan sendiri hingga membuat akses jalan.

"Kita suruh bangun rumah murah, tapi Perumnas tanahnya beli. Akses jalan belum nyambung, harga rumahnya Rp 150 juta. Ya enggak ketemu juga (tak bisa balik modal)," ungkap Erick.

Menindaki hal tersebut Erick Thohir telah berdiskusi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Hasilnya, Kementerian PUPR mau bantu membangun akses jalan ke kawasan perumahan murah itu.

"Alhamdulillah rapat dengan Kementerian PUPR mereka melihat di titik yang sama, kalau di titik ini dibangun pemerintah jadi jalan, rumah kami (Perumnas) yang bangun," ujar Erick Thohir.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Erick Thohir Bentuk Konsorsium 3 BUMN Produksi Baterai Mobil Listrik

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir tengah mengkoordinasikan 3 perusahaan milik negara, yakni PT PLN (Persero), PT Pertamina (Persero) dan PT Inalum. Konsorsium ini nantinya akan berkolaborasi memproduksi baterai mobil listrik.

"Ini contoh di inovasi bisnis. Bahwa kita sedang membuat konsorsium antara PLN, Pertamina dan Inalum supaya kita masuk hulu sampai hilir," kata Erick Thohir saat menggelar rapat dengan Komisi VI DPR RI, Senin (30/11/2020).

Selain urusan produksi, Erick Thohir juga ingin membentuk pasar baterai mobil listrik di tingkat domestik. "Nah jadi kita tidak mau juga istilahnya market kita, kita tidak jaga," tegasnya.

Khusus untuk produksi baterai mobil listrik, mantan Bos Inter Milan ini mau menugasi PLN untuk membentuk genset listrik dengan sistem power battery.

"Jadi listrik diganti listrik. Jadi tidak perlu lagi pakai minyak. Genset-nya berupa power battery, yang bisa menyimpan listrik. Ini sebuah bisnis model yang baru, yang kita harapkan tentu PLN juga (berpartisipasi)," imbuhnya.

Menurut Erick Thohir, energi hijau atau green energy merupakan sesuatu yang tak bisa ditolak untuk ke depannya. Oleh karena itu, ia ingin melakukan digitalisasi pembangkit dan pengadaan listrik, sekaligus meningkatkan investasi di sektor green energy.

"Tetapi tentu kita harus lindungi Jawa-Sumatera yang oversupply. Green energy-nya tetap kita bangun dari pinggir, dari pulau-pulau, yang memang juga kebutuhan energinya meningkat seperti hydro atau angin, atau seperti matahari," tutur Erick Thohir.Â