Liputan6.com, Jakarta - Awan hitam masih membayangi perekonomian dunia akibat penyebaran virus corona. Tak terkecuali di Indonesia, banyak orang yang pendapatannya berkurang hingga hilang karena dampak virus ini menjalar ke sektor perekonomian.
Mendapatkan pekerjaan baru di awal tahun menjadi keharusan bagi mereka yang terdampak finansialnya karena Pandemi Covid-19. Tak melulu pekerjaan baru, membuka usaha baru juga bisa dilakukan bagi mereka yang kehilangan pekerjaan atau pendapatannya berkurang.
Baca Juga
"Targetnya penghasilan baru, bisa mencari pekerjaan atau membuka usaha baru," kata Perencana Keuangan dari Advisors Alliance Group Indonesia, Andy Nugroho kepada merdeka.com, Jakarta, Minggu (6/12/2020).
Advertisement
Dalam melakukan perencanaan keuangan tahunan, Andy selalu memberikan penekanan untuk mengurangi beban hutang yang dimiliki. Semisal cicilan KPR atau kredit kendaraan motor yang ada.
"Ini jadi target kita dulu, target untuk melunasi utang-utang," kata dia.
Saat berkurangnya pendapatan penghasilan ini harus disiasati dengan cermat. Mengurangi biaya hidup dan gaya hidup bisa jadi alternatif dalam mengelola keuangan saat pendapatan berkurang.
"Bisa juga dengan mengurangi pengeluaran dengan menurunkan lifestyle," kata dia.
Namun Andy mengingatkan pengurangan biaya hidup harus dilakukan secara terukur dan jelas. Pengurangan biaya hidup bisa mengganggu kualitas hidup.
Merdeka.com
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Tips Hindari Jeratan Utang di Masa Pensiun
Memasuki masa pensiun, idealnya sudah tidak ada lagi beban utang. Namun, terkadang kenyataan berbicara lain. Di masa pensiun justru terbelit utang, padahal sudah tidak ada penghasilan sama sekali.
Advisor of WAM Indonesia Legowo Kusumonegoro berbagi tips bagi para pekerja yang masih produktif agar terhindar dari utang di masa pensiun kelak. Berikut ulasannya:
Siapkan dana pensiun sejak dini
Berdasarkan hasil riset Aging Asia yang dilakukan oleh Manulife, dengan semakin panjangnya usia harapan hidup masyarakat Indonesia, maka jumlah dana yang harus disiapkan oleh pasangan suami istri untuk masa pensiunnya kelak rata-rata sebesar 25,8 tahun pengeluaran.
Namun, sebaiknya Anda menambah lagi 6-11 tahun pengeluaran dalam perencanaan pensiun, menjadi 31,8-36,8 tahun pengeluaran, dengan pertimbangan kemungkinan istri hidup lebih lama.
Apakah Anda sudah punya dana simpanan sebanyak itu? Jika belum, segera siapkan. Manfaatkan gaji, THR, dan bonus Anda untuk diinvestasikan saat ini dan dimanfaatkan di masa pensiun kelak. Jika perlu, Anda bisa menambah penghasilan dari kerja sambilan selagi masih produktif.
Semakin dini Anda mulai menyiapkan dana simpanan untuk pensiun, semakin besar manfaat compounding interest yang bisa Anda nikmati. Jika saat ini Anda sudah menjelang usia pensiun namun belum mempunyai dana yang cukup, pertimbangkan untuk tetap bekerja di usia pensiun. Tujuannya, agar kebutuhan hidup Anda kelak dapat terpenuhi tanpa perlu berutang.
Bebaskan diri dari utang konsumtif
Utang konsumtif merupakan beban bagi cash flow. Dengan memiliki utang konsumtif - baik berupa utang kartu kredit, KTA, utang ke saudara/teman, dan lain sebagainya - maka porsi uang yang bisa Anda sisihkan atau investasikan untuk digunakan masa pensiun nanti menjadi lebih sedikit.
Tanpa disadari, utang konsumtif di masa produktif ini akan berdampak pada tingkat kesejahteraan Anda di masa pensiun kelak.
Mempersiapkan diri untuk pensiun
Sekarang, saya ingin mengajak Anda untuk mulai membayangkan seperti apa gaya hidup Anda di masa pensiun kelak. Yuk kita mulai! Saat pensiun nanti, Anda tinggal di rumah yang sebesar apa?
Rumah itu ada di kota atau daerah mana? Anda bepergian mengunjungi anak-anak, cucu-cucu, dan para kerabat serta sahabat dengan menggunakan kendaraan apa?
Dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, Anda akan mulai punya bayangan seperti apa masa pensiun Anda kelak. Untuk mewujudkan masa pensiun seperti yang ada di bayangan Anda tadi, sangat penting untuk mempersiapkan fisik, mental, dan keuangan Anda.
Dengan persiapan yang matang sejak jauh hari, Anda bisa menyesuaikan gaya hidup secara bertahap, sehingga bisa menikmati masa pensiun dengan bahagia, tanpa tergoda untuk meminjam uang kesana-kemari di masa pensiun kelak. Dengan begitu, kesehatan fisik dan mental Anda dapat lebih terjaga.
Advertisement