Sukses

KKP Salurkan Bantuan Budidaya Ikan Rp1,8 Miliar ke Kalimantan Barat

Bantuan diharapkan meningkatkan pendapatan dari efisiensi budi daya ikan sistem bioflok serta limbah yang dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyalurkan bantuan berupa paket budidaya sistem bioflok tahun anggaran 2020 dengan total nilai sebesar Rp 1,8 miliar untuk sebanyak 11 kelompok yang terdapat di kabupaten dan kota di Provinsi Kalimantan Barat.

"Pendistribusian bantuan budidaya ikan sistem bioflok memiliki potensi untuk meningkatkan kapasitas SDM di masyarakat karena dapat meningkatkan keterampilan pembudidaya melalui teknologi yang diadaptasi," kata Dirjen Perikanan Budi daya KKP Slamet Soebjakto dikutip dari Antara, Senin (7/12/2020).

Selain itu, ujar Slamet Soebjakto, paket bantuan tersebut juga diharapkan meningkatkan pendapatan dari efisiensi budi daya ikan sistem bioflok serta limbah yang dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik.

Bantuan yang diberikan berjumlah 11 paket bantuan dengan total nilai sebesar Rp1,8 miliar untuk 11 kelompok yang terdapat di kabupaten dan kota Provinsi Kalimantan Barat. Kabupaten dan kota tersebut terdiri dari Kota Pontianak, Kabupaten Mempawah, Landak, Kubu Raya,  Ketapang dan Melawi.

Pemerintah, kata dia, terus melakukan berbagai upaya untuk memulihkan ekonomi masyarakat melalui berbagai program bantuan yang disalurkan secara terukur serta berorientasi untuk meningkatkan produktivitas masyarakat.

Ia menilai bahwa bantuan ini dapat menjadi solusi akan penyediaan sumber protein bergizi tinggi dengan harga yang terjangkau di masyarakat.

"Dengan asupan protein yang terpenuhi, tingkat kesehatan dan gizi masyarakat dapat terjaga sehingga produktivitas masyarakat dapat terus meningkat di masa mendatang," ucapnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 3 halaman

Tingkatkan Produksi

Kepala Balai Perikanan Budidaya Air Tawar (BPBAT) Mandiangin Andy Artha Donny Oktopura mengungkapkan bantuan budi daya ikan sistem bioflok bertujuan untuk meningkatkan produksi perikanan budi daya, serta diseminasi teknologi budi daya ikan yang efisien, produktivitas tinggi dan ramah lingkungan.

Bantuan tersebut, kata dia, adalah sebagai stimulus usaha bagi masyarakat untuk penciptaan lapangan kerja dan ketahanan pangan, sehingga diharapkan dapat terus memberi manfaat ekonomi bagi kelompok penerima dan masyarakat sekitarnya.

"Kami berharap kepada semua kelompok penerima bisa memanfaatkan bantuan yang diberikan secara optimal, serta meningkatkan ketahanan pangan dan menstimulus usaha bagi masyarakat untuk penciptaan lapangan kerja," ucapnya.

Menurut dia, keuntungan budi daya ikan sistem bioflok antara lain masa budi daya yang lebih singkat, hemat air, tidak perlu lahan yang luas serta hemat pakan, dapat diintegrasikan dengan sayur, hasil panen dan keuntungan yang lebih tinggi.

Andy juga mengharapkan Bantuan Budi daya Ikan Sistem Bioflok dapat menstimulus usaha bagi masyarakat khususnya di tengah pandemi COVID-19, dapat direplikasi oleh masyarakat sehingga meningkatkan produksi ikan lele di Kalbar dan bisa dimanfaatkan serta dioperasionalkan oleh kelompok penerima dengan baik dan optimal.

3 dari 3 halaman

Infografis Protokol Kesehatan