Liputan6.com, Jakarta - Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti turut menyalurkan hak pilihnya dalam Pilkada serentak tahun ini.
Mengenakan kemeja corak, celana panjang hitam dan sepatu sneakers, lengkap dengan face shield, Susi datang ke TPS 02 Desa Pananjung Kecamatan, Kabupaten Pangandaran.
Baca Juga
Kedatangan Susi ini disambut hangat oleh warga di lokasi. Diketahui, ini merupakan kali pertama Susi mengikuti pilkada. Usai menyalurkan hak pilihnya di bilik suara, Susi mengutarakan sejumlah harapannya untuk pemimpin Pangandaran terpilih.
Advertisement
“Pangandaran semoga dapat pemimpin yang amanah, yang mau kerja, dan mensejahterkaan rakyat," kata Susi, Rabu (9/12/2020).
Sebagai informasi, sebanyak 270 daerah menyelenggarakan pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak 2020.
Rinciannya 9 daerah menggelar pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur. Kemudian 37 daerah menggelar pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota. Dan 224 daerah menggelarpemilihan Bupati dan Wakil Bupati.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Dampak Covid-19, Permintaan Kaos Atribut Pilkada Cuma Naik 20 Persen
Pilkada serentak tahun ini tidak berdampak signifikan terhadap permintaan kaos Pilkada sebagai bagian penting dari atribut kampanye. Hal itu disampaikan langsung oleh Azizah (40) selaku pelaku UMKM pembuat kaos Pilkada yang beralamat di Senen, Jakarta Pusat.
"Ehm ga begitu naiknya signifikan sih permintaan order kaos pada tahun ini. Kita kenakannya paling 10 persen sampai 20 persen," ujar dia saat dihubungi Merdeka.com, Rabu (9/12).
Dia menyebut anjloknya permintaan kaos pada Pilkada serentak tahun ini tak lepas dari dampak pandemi Covid-19. Mulai dari adanya pembatasan jumlah pemilih di Tempat Pemungutan Suara (TPS) hingga larangan berkumpul di seluruh kegiatan pesta demokrasi itu.
"Terkait turunnya permintaan kaos ini, kalau dari informasi yang diterima di daerah itu ada aturan ga boleh ramai di TPS. Selain itu ramai juga kan imbauan pelarangan berkumpul karena Covid-19," jelas dia.
Padahal, kata Azizah, penyelenggaraan pesta demokrasi itu menjadi ajang yang dinantikan oleh para pelaku UMKM pembuat atribut kampanye termasuk kaos. Sebagaimana yang kerap terjadi pada Pilkada di tahun sebelumnya.
"Bahkan, dari KPU kita tahun ini ga sama sekali ga dapet orderan kaya baju panitia seperti Pilkada tahun sebelumnya. Jadi, yang masuk cuma kaos untuk timses aja seperti dari Gorontalo atau daerah yang ada Pilkada aja," terangnya.
Maka dari itu, Azizah meminta pemerintah untuk lebih serius dalam memerangi penyebaran virus Covid-19 di seluruh wilayah Indonesia. "Supaya semua lancar, untuk kegiatan usaha juga bisa berlaku normal itu saja sih," keras dia mengakhiri.
Reporter: Sulaeman
Sumber: Merdeka.comÂ
Advertisement