Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyambut baik rencana pengembangan kendaraan listrik Toyota di Tahun 2021. Menurutnya, hal ini bisa menjadi peluang membuka lapangan kerja, sekaligus meningkatkan keterampilan angkatan kerja di Indonesia.
Dia menjelaskan, saat ini penyerapan tenaga menjadi permasalahan tersendiri untuk Indonesia. Apalagi Indonesia tengah menghadapi bonus demografi atau peningkatan jumlah penduduk usia produktif, sehingga pemerintah mengapresiasi investasi oleh Toyota ini.
Baca Juga
Apalagi, rencana investasi Toyota ialah membuat proyek EV Smart Mobility di Bali sebagai bagian untuk mendukung penggunaan kendaraan listrik dalam ekosistem eco-tourism di Nusa Dua, Bali. Toyota akan bekerjasama dengan Indonesia Tourism Development Corporation atau ITDC Nusa Dua.
Advertisement
"Alasan Bali dipilih sebagai lokasi proyek adalah karena sejalan dengan Pemerintah Daerah yang telah mengeluarkan Pergub No 45 tahun 2019 tentang energi bersih dan kendaraan listrik," tutur Airlangga dalam pernyataannya, Rabu (9/12).
Untuk itu, pemerintah merekomendasikan hilirisasi produk nikel sebagai bahan baku baterai mobil listrik untuk pengembangan industri kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBL–BB) nasional. Sehingga mendukung keberlanjutan model bisnis yang berkelanjutan dan juga peningkatan ekowisata Pulau Bali.
Tak hanya itu, Menko Airlangga juga menekankan, agar hasil produk KBL-BB tidak hanya untuk pasar domestik namun juga untuk ekspor, salah satunya ke Australia dan negara lainnya.
"Pemerintah akan memberi dukungan yang diperlukan oleh Toyota dalam rangka pengembangan KBL-BB dalam bentuk regulasi, insentif fiskal dan non fiskal," jelasnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Iklim Usaha Kondusif
Sementara itu, Asia Region CEO Toyota Motor Corporation, Yoichi Miyazaki mengungkapkan, manajemen Toyota mengapresiasi pemerintah Indonesia yang telah menciptakan iklim berusaha yang kondusif. Sehingga, Toyota mempertegas komitmennya atas keberlanjutan pengembangan otomotif dan juga industri otomotif di tanah air.
Salah satu caranya dengan mempersiapkan rencana pengembangan dan produksi kendaraan listrik hingga 2025 mendatang.
"Toyota berkomitmen penuh untuk mendukung upaya pemerintah Indonesia dalam mengurangi emisi, dan juga mengurangi impor minyak bagi kendaraan bermotor. Setidaknya, dalam 5 tahun ke depan, Toyota sudah menyiapkan 10 jenis kendaraan listrik bagi konsumen Indonesia. Teknologi kendaraan Toyota juga sudah siap untuk mendukung penerapan B30 di Indonesia," ucapnya.
"Toyota menyiapkan dana investasi hingga USD 2 Miliar dalam 5 tahun ke depan. Toyota juga memperkirakan konsumsi bahan bakar akan mengalami penurunan hingga 126 juta liter bahan bakar pada tahun 2025," imbuh dia.
Reporter: Sulaeman
Sumber: Merdeka.com
Advertisement