Liputan6.com, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, mengatakan Kementerian BUMN berkomitmen untuk membuka pasar yang luas dengan menerapkan sistem pasar digital UMKM atau PADI UMKM. PADI UMKM merupakan digital platform guna memperkuat UMKM dengan BUMN.
Ia menjelaskan awal perkembangan usaha mikro kecil dan menengah atau UMKM di Indonesia mengalami kemajuan sangat pesat, pemerintah mencatat hingga saat ini terdapat lebih dari 64 juta unit UMKM di Indonesia.
Baca Juga
Dengan adanya perkembangan digital saat ini tak dapat dipungkiri bahwa UMKM menjadi tulang punggung yang berkontribusi paling besar terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
Advertisement
Namun seperti yang terjadi di negara-negara lain, pandemi covid-19 telah memberikan dampak terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
Laju ekonomi Kuartal ketiga tahun 2020 pun mengalami kontraksi atau minus 5,32 persen YoY, terpuruknya perekonomian tersebut juga memberikan dampak kepada aktivitas UMKM yang mayoritas pendapatan usahanya berbasis harian dan tak konsisten.
“Namun kita tidak boleh menyerah momentum krisis ini bisa kita manfaatkan menjadi peluang dan lompatan bagi kita untuk berinovasi. Kita memerlukan strategi yang tepat untuk menyiapkan UMKM yang tangguh di pasar global,” kata Erick Thohir dalam sambutannya di opening ceremony Brilianpreneur UMKM Export 2020, Kamis (10/12/2020).
Menurutnya, jangan sampai Indonesia hanya menjadi tujuan pasar pelaku ekonomi dari negara lain, dalam hal ini pemerintah dan BUMN memberikan dukungan bagi UMKM berupa iklim usaha yang sehat, ketersediaan peluang pasar, serta berbagai kebijakan yang mampu mendukung dunia usaha agar bisa menjalankan bisnis dengan kondisi yang baik.
“Diharapkan dengan bergabungnya UMKM dalam ekosistem ini pelaku usaha dapat memperluas jaringan UMKM secara online, meningkatkan transaksi penjualan, dan memiliki suatu pengalaman dalam memasuki dunia transaksi digital, serta memperluas akses pembiayaan bagi UMKM yang memerlukan dukungan modal kerja,” pungkasnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Erick Thohir: Investor Jepang Ingin Kerja Sama dengan BUMN
Delegasi pemerintah Indonesia yang dipimpin Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan dan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir melakukan kunjungan ke Jepang. Dalam kunjungan ini delegasi pemerintah Indonesia bertemu dengan sekitar 20 perusahaan terkemuka Jepang.
Ini adalah kunjungan kedua dari wakil pemerintah Indonesia ke Jepang. Sebelumnya, pada awal November lalu Menteri BUMN juga berkunjung ke Jepang dalam rangka memperkuat kerja sama di sejumlah sektor bidang ekonomi dan kesehatan.
Rangkaian kunjungan juga menjadi komitmen kedua negara untuk memperkuat kerja sama. Komitmen ini tak terlepas dari kunjungan Yoshihide Suga ke Jakarta pada bulan Oktober lalu. Baik PM Suga dan Presiden Jokowi bersepakat memperkuat sinergi Indonesia-Jepang dalam konteks bilateral.
Kali ini, delegasi bertemu dengan beberapa instansi pemerintah Jepang dan sekitar 20 perusahaan terkemuka diantaranya Mitsubishi Estate, Mitsui, Hanwa, dan Sumitomo.
"Para investor Jepang sangat mendukung upaya kita untuk meningkatkan profesionalitas, transparansi, dan akuntabilitas dalam pengelolaan aset-aset BUMN”. Ujar Erick lewat keterangan tertulis, Sabtu (5/12/2020).
"Indonesia sedang mengalami transformasi besar-besaran, yang mana BUMN bergerak maju menuju tata kelola, transparansi, dan akuntabilitas yang lebih baik. Sehubungan dengan rencana pendanaan dan kerja sama dengan beberapa lembaga internasional pada awal 2021, kami sedang mempersiapkan beberapa aset infrastruktur strategis yang sedang dikerjakan BUMN seperti jalan tol, bandara, dan pelabuhan laut," tambah Erick.
Advertisement