Sukses

OJK Beri Penghargaan ke Daerah yang Percepat Akses Keuangan, Ini Daftarnya

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menggelar rapat koordinasi nasional (rakornas) Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD).

Liputan6.com, Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menggelar rapat koordinasi nasional (rakornas) Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) hari ini, Kamis (10/12/2020). Salah satu agenda rakornas tersebut ialah penyerahan penghargaan kepada TPAKD di tingkat provinsi dan kabupaten/kota.

Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso mengatakan, dalam rangka TPAKD Award 2020, telah dilakukan penilaian kepada 68 TPAKD eksisting dan 23 TPAKD pendatang baru.

"Penilaian ini dilaksanakan secara independen dengan melibatkan tim penilai utama yang terdiri dari Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Bank Dunia, akademi dan dari OJK," ujar Wimboh dalam Rakornas TPAKD 2020 secara virtual, Kamis (10/12/2020).

Selain penyerahan penghargaan, agenda rakornas kali ini juga turut mencakup peluncuran roadmap TPAKD 2021-2025 sebagai pedoman strategi dan arah kebijakan pengembangan TPAKD.

Fokus utama roadmap ini ada dua, yaitu pelaksanaan program tematik TPAKD "Akselerasi Pembukaan Rekening Tabungan dan/atau Pembiayaan yang Mudah, Cepat, dan Berbiaya Rendah, antara lain melalui Digitalisasi Produk/Layanan Keuangan" dan pelaksanaan Business Matching dengan tema Pemulihan Ekonomi Daerah Pasca Pandemi Covid-19.

Adapun, TPAKD Award ini diberikan kepada 4 TPAKD tingkat Provinsi, 4 TPAKD tingkat Kabupaten/Kota dan 2 TPAKD pendatang baru. Berikut daftarnya:

TPAKD Tingkat Provinsi:

•TPAKD Provinsi Sulawesi Selatan - Provinsi Dengan Implementasi Pembiayaan Melalui Pola Kemitraan Terbaik;

•TPAKD Provinsi Jawa Tengah - Provinsi Dengan Inovasi Pengembangan Program Inklusi Keuangan Terbaik;

•TPAKD Provinsi Jambi - Provinsi Dengan Program Pemberdayaan UKM Terbaik; dan

•TPAKD Provinsi Sumatera Utara - Provinsi Dengan Penyediaan Akses Keuangan Terbaik.

 

TPAKD Tingkat Kabupaten/Kota:

•TPAKD Kota Malang - Kabupaten/Kota Dengan Inovasi Terbaik Dalam Program Kredit/Pembiayaan Melawan Rentenir;

•TPAKD Kabupaten Kebumen - Kabupaten/Kota Dengan Implementasi Terbaik Dalam Program Pembiayaan Mikro Berbiaya Rendah Bagi UKM;

•TPAKD Kabupaten Kerinci - Kabupaten/Kota Dengan Implementasi Program Pemberdayaan Desa Terbaik; dan

•TPAKD Kabupaten Langkat - Kabupaten/Kota Dengan Penyediaan Akses Keuangan Terbaik.

 

TPAKD Pendatang Baru:

•TPAKD Kabupaten Kepulauan Selayar - Kabupaten/Kota Pendorong Pembiayaan Kepada Sektor Unggulan Terbaik; dan

•TPAKD Kabupaten Purbalingga - Kabupaten/Kota Pendorong Pembiayaan Kepada Sektor UKM Terbaik.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Deretan Upaya OJK Perluas dan Percepat Akses Keuangan Daerah

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso mengungkapkan, ketersediaan akses keuangan yang luas berperan penting terutama di tengah pandemi Covid-19.

Untuk itu, OJK terus melakukan beragam upaya meningkatkan akses dan literasi keuangan masyarakat di pelosok negeri. Beberapa inisiatif juga telah dilakukan dan akan terus dikembangkan, bekerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan.

"Misalnya, KUR Klaster, Jaring, Lakupandai, BumDes Center, BWM (Bank Wakaf Mikro), Simpel, KEJAR dan program keuangan inklusif lainnya," jelas Wimboh dalam Rakornas TPAKD 2020 secara virtual, Kmias (10/12/2020).

Mengutip data OJK, program-program initelah menunjukkan progress penyaluran kredit dan pembiayaan yang signifikan. Misalnya, Bank Wakaf Mikro (LSM Syariah) tercatat telah menyalurkan pembiayaan Rp 53 miliar kepada 37,4 ribu nasabah.

Lalu, KUR telah tersalurkan sebanyak Rp 151,73 triliun. Program JARING juga tersalurkan dengan total kredit Rp 34,96 triliun atau tumbuh 9,69 persen yoy.

Ada pula Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) dengan nilai premi Rp 141,51 miliar dan realisasi klaim mencapai Rp 95,42 miliar. Program Asuransi Usaha Ternak Sapi (AUTS) juga disalurkan ke 36.137 peternak dengan nilai premi Rp 15,56 miliar.

Program Laku Pandai terealisasi dengan nilai Rp 11,45 triliun dari 36,79 juta nasabah. Simpanan Pelajar (Simpel) juga teralisasi dengan nilai Rp 5,43 triliun dengan 25,7 juta rekening.

Sementara, kredit melawan rentenir sudah tersalurkan sebanyak Rp 587,5 miliar dengan jumlah debitur 47,8 ribu.

Wimboh juga menjelaskan, pihaknya turut mengembangkan ekosistem berbasis digital melalui pengembangan aplikasi seperti KURBali, BWM Digital dan UMKMMU. "Keseluruhan upaya ini dikoordinasikan implementasinya di daerah oleh TPAKD," tandasnya.Â