Liputan6.com, Jakarta - PT Asuransi Allianz Life Indonesia (Allianz) mencatat pertumbuhan pendapatan premi bruto atau Gross Written Premium (GWP) sebesar Rp 11,7 triliun pada kuartal III 2020. Perolehan itu naik 26 persen secara year on year (yoy) dari periode serupa tahun sebelumnya.
Country Manager dan Direktur Utama Allianz Life Indonesia, Joos Louwerier, tak memungkiri bahwa 2020 ini merupakan tahun yang sangat-sangat sulit bagi semua orang dan juga perseroan. Utamanya akibat wabah pandemi Covid-19.
"Tapi dalam hal bagaimana kami menyesuaikannya, kami melakukannya dengan sangat baik. Dan pada akhirnya kita mencapai seluruh tujuan kami, dan kami dapat menghasilkan pertumbuhan double digit tahun ini," ujar Joos dalam sesi interview bersama Liputan6.com, Jumar (11/12/2020).
Advertisement
Menurut dia, orang-orang saat ini gelisah dengan kondisi kesehatannya. Joos memaparkan, sekitar 25 persen di antaranya memang cemas dengan kondisi kesehatan masing-masing.
"Kita juga mengidentifikasi bahwa sekitar 35 persen di antaranya berpikir untuk menambah proteksi dari asuransi kesehatan," sambungnya.
Joos menyatakan, pandemi Covid-19 ini telah membuat banyak orang benar-benar berpikir untuk memberikan asuransi jiwa dan kesehatan, baik untuk dirinya sendiri maupun anggota keluarganya.
"Oleh karenanya kami sangat senang dengan itu. Kami juga percaya bahwa kami bisa melindungi masyarakat, dan kami akan melindungi lebih banyak lagi," tukas Joos.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Allianz Siapkan 3 Prioritas Utama untuk Bertahan saat Pandemi Covid-19
PT Asuransi Allianz Life Indonesia (Allianz) menyiapkan 3 prioritas utama demi menjaga kelangsungan bisnis dan kepercayaan nasabah asuransi selama masa pandemi Covid-19.
Country Manager dan Direktur Utama Allianz Life Indonesia Joos Louwerier mengatakan, bertahan di tengah pandemi bukan perkara mudah.
"Kami harus menyesuaikan diri, itu jadi hal yang paling sulit. Sekitar 90 persen orang saat ini working from home (WFH). Oleh karenanya kami menyiapkan 3 prioritas utama yang sangat ketat," paparnya dalam sesi interview bersama Liputan6.com, Jumat (11/12/2020).
Prioritas pertama, yakni memastikan kesehatan dari para pegawai Allianz. Joos menyatakan, seluruh pekerjanya, partner bisnis dan orang-orang yang terlibat bersama Allianz harus selamat dari ancaman pandemi.
"Hal pertama adalah keselamatan orang-orang kami. Kita fokus untuk itu. Jadi sekitar 20-50 persen pegawai kami sudah tak ada di kantor sejak Maret 2020. Kami hanya punya 10 persen pegawai yang kerja di kantor," ungkapnya.
Selanjutnya, Allianz dikatakannya tetap mempertahankan level pelayanan kepada seluruh pelanggan dan partners. Allianz disebutnya terus berupaya untuk menjaga pelayanan asuransi agar tetap baik dan cepat. Itu semua demi mempertahankan performa perusahaan.
"Allianz telah menyusun rencana untuk tahun ini sejak 2019. Tapi kemudian keadaan jadi seperti ini, mau tak mau harus kami terima. Tapi kami tetap menjaga tujuan kami," tuturnya.
Namun, Joos tetap berbangga diri, sebab berkat usaha dari seluruh tim di Allianz Indonesia, perusahaan tetap mampu mencapai target-targetnya pada tahun ini.
"Jadi kita identifikasi 3 prioritas tersebut untuk menangani krisis ini. Kami berupaya untuk semuanya, dan saya pikir semuanya telah dilaksanakan dengan sangat sukses," ujar Joos.Â
Advertisement