Liputan6.com, Jakarta - Uni Emirat Arab (UEA) mulai menyuntikkan vaksin Corona Covid-19 sejak Oktober 2020, setelah sebelumnya pada 15 September 2020 mengeluarkan izin penggunaan darurat (Emergency Use Authentication) untuk Vaksinasi Covid-19.
Sesuai peraturan kesehatan setempat, Kedutaan besar Indonesia di Abu Dhabi bekerjasama dengan pemerintah UEA juga melakukan penyuntikan Vaksin Covid-19 ini kepada 25 orang Staf KBRI di Abu Dhabi. Termasuk salah satunya adalah Duta Besar Indonesia untuk UEA Husin Bagis pada 21 Oktober 2020.
Baca Juga
Husin Bagis menceritakan pengalamannya kala mendapat suntikan vaksin Covid-19. Ia mengaku, semuanya berjalan lancar dan tidak ada kendala berarti.
Advertisement
“Alhamdulillah, sampai sejauh ini tidak ada hal-hal yang berbeda pada diri saya, kesehatan saya. Semuanya berjalan lancar, termasuk istri saya juga,” kata dia dalam Dialog produktif, Senin (13/12/2020).
Tak hanya Husin dan istri, seluruh staf KBRI di Abu Dhabi juga tidak merasakan hambatan atau hal mengganggu lainnya selama divaksin. “Ada satu dua yang waktu disuntik mungkin karena takut, ada ngeri sejam dua jam, setelah itu normal,” kata Husin.
Setelah vaksinasi ini, Husin mengatakan dirinya dan relawan lainnya diminta untuk tetap mematuhi protokol kesehatan yang merujuk pada ketentuan WHO. Selanjutnya, dalam waktu dekat juga akan dilakukan pemeriksaan ulang untuk mengetahui perkembangan vaksinasi sampai dinyatakan vaksinasi ini bekerja.
“Jadi ada tes berikutnya, untuk mengetes kemanjuran dari vaksin itu,” kata Husin.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Kemenkes Tegaskan Harga Vaksin Covid-19 Belum Ditetapkan
Sebelumnya, Juru bicara vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmidzi memastikan pemerintah belum menetapkan harga vaksin Covid-19. Dia menegaskan, harga vaksin Covid-19 yang beredar saat ini tidak bisa dijadikan rujukan.
"Pemerintah belum menetapkan harga vaksin Covid-19. Informasi yang beredar saat ini tidak dapat dijadikan rujukan dan kami imbau masyarakat untuk menunggu pengumuman resmi pemerintah terkait vaksin dan vaksinasi Covid-19," ujarnya, Minggu (13/12/2020).
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan ini mengatakan, ada enam vaksin Covid-19 yang bisa digunakan di Indonesia. Yaitu vaksin produksi Bio Farma, AstraZeneca, Sinopharm, Moderna, Pfizer atau BioNTech dan Sinovac.
Penentuan vaksin Covid-19 yang digunakan di Indonesia ini berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan nomor 9860 tahun 2020.
"Kehadiran dan penggunaannya dalam program vaksinasi di Indonesia masih dinamis mengikuti proses pengadaan dan izin penggunaannya," sambungnya.
Sebagai informasi, pemerintah telah mendatangkan 1,2 juta dosis vaksin Covid-19 buatan Sinovac Biotech. Vaksin asal China ini tiba pada Minggu (6/12).
Vaksin ini merupakan bagian dari pengadaan tahap pertama sebanyak 3 juta dosis. Vaksin tahap pertama ini rencananya akan diberikan kepada tenaga kesehatan yang berada di Pulau Jawa dan Bali.
Advertisement