Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat tipis pada perdagangan saham awal pekan ini. IHSG kembali ke level di atas 6.000 pada penurupan perdagangan kali ini.
Pada penutupan perdagangan saham, Senin(14/12/2020), IHSG ditutup naik 74,18 poin atau 1,25 persen ke posisi 6.012,51. Sementara, indeks saham LQ45 melemah 1,21 persen ke posisi 941,17.
Baca Juga
Selama perdagangan, IHSG berada di posisi tertinggi pada level 6.013,95 dan terendah 5.959,27.
Advertisement
Pada sesi penutupan pedagangan, 276 saham perkasa sehingga membawa IHSG ke zona hijau. Sementara itu, sebanyak 189 saham melemah dan 154 saham diam di tempat.
Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 1.325.153 kali dengan volume perdagangan 27,2 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 18,8 triliun.
Investor asing jual saham Rp 51,88 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.098.
Dari 10 sektor saham pembentuk IHSG, hanya satu sektor yang berada di zona merah yaitu sektor konstruksi yang amblas 0,82 persen.
Sementara sektor yang menguat dipimpin oleh sektor perdagangan yang melesat 2,5 persen. Disusul sektor pertambangan naik 2,08 persen dan sektor barang konsumsi naik 1,95 persen.
Saham yang menguat antara lain ATAP yang naik 34,81 persen ke Rp 182 per lembar saham. Kemudian APEX yang naik 25 persen ke Rp 340 per lembar saham dan INPS yang naik 25 persen ke Rp 3.250 per lembar saham.
Saham yang melemah sehingga menekan IHSG antara lain COCO yang melemah 7 persen ke Rp 930 per lembar saham. Kemudian BBYB turun 6,99 persen ke Rp 345 per lembar saham dan RELI turun 6,98 persen ke Rp 320 per lembar saham.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
IHSG Tembus 6.000 di Sesi I, Mampukah Bertahan?
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan sesi 1 Senin (14/12/2020) hari ini berhasil tembus Rp 6.000,69, menguat 62,36 poin atau 1,05 persen.
Total volume perdagangan saham di pasar modal hingga sesi I hari ini mencapai 16,043 miliar saham, dengan total nilai Rp 10,297 triliun. Dimana sebanyak 271 saham mengalami kenaikan, 183 saham turun, dan 149 saham lainnya stagnan.
Lantas, apakah penguatan IHSG ini mampu bertahan hingga tutup tahun 2020?
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Hoesen optimistis, pergerakan indeks saham ke depannya akan terus membaik.
"Berbagai data indikator pasar modal kita menunjukan bahwa kepercayaan publik dan calon emiten terhadap Pasar Modal Indonesia masih cukup tinggi. Dan saya optimis pasar modal kita ke depan masih akan membukukan kinerja yang lebih baik lagi," tuturnya dalam sesi webinar bersama Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (14/12/2020).
Pernyataan itu didasari oleh berbagai indikator. Seperti jumlah pencatatan saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) di Pasar Modal Indonesia yang jadi tertinggi di antara seluruh negara Asean selama pandemi Covid-19.
"Penambahan jumlah emiten tersebut juga merupakan yang tertinggi jika dibandingkan dengan seluruh negara di kawasan ASEAN," ujar Hoesen.
Advertisement