Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berkomitmen penuh mendukung upaya Satuan Kerja Khusus Hulu Minyak da Gas Bumi (SKK Migas) dalam mentransformasi hulu migas. Langkah strategis ini dimaksudkan untuk mencapai target produksi minyak satu juta barel.
Menteri ESDM Arifin Tasrif menilai tranformasi hulu migas sejalan dengan amanah Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 33 Ayat 3, sehingga dapat memberikan kesejahteraan kepada masyarakat.
Baca Juga
"Transformasi ini diharapkan bisa meningkatkan produksi migas nasional secara signifikan agar kontribusi hulu migas untuk pembangunan perekonomian nasional dapat ditingkatkan," kata Arifin, Selasa (15/12/2020).
Advertisement
Melalui tranformasi itu, sambung Arifin, SKK Migas bisa memastikan program kerja tahun 2021 sesuai dengan rencana jangka panjang yang telah ditetapkan guna mendukung pencapaian target produksi minyak 1 juta barel per hari (BOPD) dan gas sebesar 12 miliar standar kaki kubik per hari (BSCFD) di tahun 2030.
"Saya berharap rapat kerja ini dapat menghasilkan rencana kerja (tahun 2021) dan target-target yang jelas, terukur, dan dapat diturunkan, sehingga seluruh insan hulu migas dapat memberikan kontribusinya dengan baik," tegas Arifin.
Sementara itu, Direktur Jenderal Migas Tutuka Ariadji menekankan pentingnya proses roses digitalisasi, strategic alliance serta Enhanced Oil Recovery (EOR) dalam memenuhi rencana jangka panjang SKK Migas.
Makanya, dia mengharapkan SKK Migas secara rutin melakukan monitoring dan evaluasi bahkan menghadirkan inovasi atas permasalahan yang ada.
"Sumber kegagalan juga harus dilihat lagi, karena kadang-kadang sumber kegagalan juga menjadi kunci kesuksesan berikutnya," kata Tutuka.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Target SKK Migas
Sementara itu, Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto menyampaikan terima kasih atas dukungan yang diberikan oleh pemerintah terhadap industri hulu migas.
"Kami berterima kasih dan memberikan apresiasi atas dukungan Kementerian ESDM yang telah memberikan kemudahan dan insentif, termasuk dukungannya terhadap upaya SKK Migas mempercepat pembahasan Plan of Development (POD) sehingga memperkokoh pondasi produksi migas di masa mendatang," ujar Dwi.
Sebagai informasi, SKK Migas juga menargetkan produksi lifting minyak sebesar 705 ribu BOPD dan gas sebesar 5.638 MMSCFD. Selain itu, SKK juga menetapkan rencana jangka panjang (long term plan) di samping penetapan Key Performance Indicator (KPI).
Sulaeman
Merdeka.com
Advertisement