Sukses

Mesin Bor Raksasa Konstruksi Terowongan Kereta Cepat Pecahkan Rekor MURI

Museum Rekor- Dunia Indonesia (MURI) menyematkan pencatatan rekor pada mesin bor yang digunakan di Tunnel #1 Proyek KCJB.

Liputan6.com, Jakarta - PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) telah merampungkan konstruksi Tunnel #I proyek Kereta Cepat Indonesia-Bandung (KCJB) sepanjang 1,8 Km.

Sehubungan dengan proyek ini, Museum Rekor- Dunia Indonesia (MURI) menyematkan pencatatan rekor pada mesin bor yang digunakan di Tunnel #1 Proyek KCJB, sebagai Mesin Bor Terbesar Pembuat Terowongan di Indonesia.

Berdiameter sebesar 13,2 meter, TBM menggali struktur terowongan yang akan menampung dua lintasan kereta cepat di dalamnya.

Site Manager Tunnel #1 Sinohydro Han Jiping memaparkan, TBM KCJB memiliki panjang 102,3 meter dan beroperasi selama 13 bulan hingga Tunnel #1 berhasil ditembus.

“Rata-rata TBM beroperasi 113 meter/bulan. Namun dalam keadaan optimal, satu bulan TBM dapat beroperasi hingga mencapai 322 meter,” papar dia dalam Tunnel #1 breakthrough, Selasa (15/12/2020).

Didatangkan khusus untuk menggali struktur tunnel #1 Halim, TBM pertama kali mendarat di Indonesia pada Februari 2019 serta merampungkan proses perakitan dan commissioning di bulan Maret 2019.

Setelah mendapatkan izin operasi dari KKJTJ pada bulan Oktober 2019, TBM KCJB resmi beroperasi menggali struktur tunnel melintasi bagian bawah area - area kritis seperti LRT, gerbang & jalan tol Jakarta-Cikampek, perumahan dan fasilitas sosial seperti Masjid.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama KCIC Chandra Dwi Putra menyampaikan, metode penggalian Tunnel #1 dengan menggunakan TBM merupakan salah satu bentuk komitmen Proyek KCJB untuk tetap memperhatikan keamanan dan kenyamanan lingkungan sekitar selama proses pembangunan.

“Tunnel #1 dikonstruksikan dengan menggunakan mesin bor terbesar yang pernah ada di Indonesia dan Asia Tenggara, yang memungkinkan proses pengeboran dilakukan tanpa mempengaruhi aktivitas di permukaan,” kata dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 3 halaman

KCIC Dapat Diskon 85 Persen Sewa Aset Negara

Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Kementerian Keuangan memberikan diskon 85 persen atas sewa aset BMN untuk infrastruktur Kereta Cepat Indonesia–China (KCIC).

Keputusan ini diatur dalam Nomor (PMK) Nomor 115 Tahun 2020 tentang Pemanfaatan Barang Milik Negara (BMN) yang mengakomodir penyederhanaan proses bisnis dan penyesuaian tarif pemanfaatan aset negara atau BMN akibat kondisi tertentu.

“KCIC ini sudah terbit persetujuannya. Peraturan sebelumnya kan hanya 1 angka, 50 persen. Kemudian dengan PMK 115/2020 itu faktor penyesuai jadi 1-50 persen,” terang Direktur Pengelolaan Kekayaan Negara dan Sistem Informasi, Purnama T. Sianturi dalam video konferensi, Jumat (18/9/2020).

Adapun faktor penyesuai yang dimaksud, yakni adalah besaran final yang harus dibayarkan KCIC selaku penyewa, yakni 15 persen dari nilai totalnya.

“Dengan perhitungan keekonomian, ditetapkan jadi 15 persen. Kalau ditanya berapa 15 persen ini, sudah ada angka Rp 436 miliar. Ini sudah melihat semua aspek ekonomi dan kita harus lihat mendukung juga, dia menyediakan transportasi publik modern cepat murah dari Jakarta ke Bandung,” kata Purnama. 

3 dari 3 halaman

Infografis Jangan Lengah Protokol Kesehatan Covid-19