Sukses

Menko Airlangga Yakin Pasar Saham Pulih Lebih Cepat, Segini Prediksinya

Pemulihan sektor ekonomi sebagai dampak dari krisis ekonomi akibat Pandemi Covid-19 jauh berbeda dengan krisis yang pernah ada.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto meyakini jika pemulihan sektor pasar saham yang sebelumnya diprediksi berlangsung bertahun-tahun, kini hanya akan butuh waktu 9 bulan.

Dia mengatakan jika pemulihan sektor ekonomi sebagai dampak dari krisis ekonomi akibat Pandemi Covid-19 jauh berbeda dengan krisis yang pernah ada.

"Kalau kita bandingkan dengan krisis 98 itu, butuh 2-3 tahun market untuk kembali. Lalu krisis 2008 lebih dari 3 tahun market (pasar saham) kembali. Tetapi ini (Covid-19) dalam waktu 9 bulan sudah kembali," kata Airlangga di Jakarta, Selasa (15/12/2020).

Tanda-tanda pemulihan ekonomi juga sudah terlihat dari tingkat ekspor yang mulai meningkat. Airlangga menuturkan indeks pasar saham saat ini sudah berada di level 6.100.

JP Morgan menargetkan tahun depan bisa meningkat di level 6.800 dengan stabilitas rupiah di level 14.100. "Artinya market ini sudah pre crisis level," kata dia.

Selain itu, indeks PMI juga sudah di level 50,6 persen. Bahkan Airlangga menyebutkan saat ini para pengusaha kekurangan kontainer. Harganya pun sekarang naik.

Sehingga dia menilai sudah ada geliat ekonomi yang kembali bergerak menuju perbaikan. Untuk itu pemerintah akan memberi dukungan agar tahun depan pertumbuhan ekonomi kembali di angka 4,5 persen sampai 5, 5 persen.

"Nah, tentu ini yang akan kita dorong dan kita berharap di tahun depan pertumbuhan sesuai dengan perkiraan 4,5 persen sampai 5,5 persen," kata dia mengakhiri.

 

Reporter: Anisyah Alfaqir

Sumber: Merdeka.com

 

Saksikan Video Ini

2 dari 2 halaman

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Kuartal IV-2020 Bisa 0,6 Persen

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal IV-2020 akan mengalami pertumbuhan antara minus 2 persen hingga positif 0,6 persen.

Airlangga mengatakan kontraksi pada kuartal II-2020 memang merupakan yang terendah yaitu minus 5,32 persen. Kontraksi ekonomi kemudian membaik dengan minus 3,49 persen di kuartal III atau tumbuh 5,05 persen secara kuartalan.

“Jika momentum ini kita bisa jaga maka pertumbuhan di kuartal IV diperkirakan minus 2 persen sampai positif 0,6 persen,” ujar dia dalam Bisnis Indonesia Award 2020 di Jakarta, Senin (14/12/2020).

Ia menjelaskan Indonesia memiliki peluang perbaikan ekonomi hingga tumbuh 0,6 persen karena telah terdapat peningkatan permintaan domestik dan keyakinan konsumen yang tercermin dari meningkatnya konsumsi rumah tangga. Serta inflasi 1,59 persen secara year on year (yoy) di November 2020.

Kemudian, beberapa sektor turut memberikan pertumbuhan ekonomi positif seperti pertanian, perkebunan, pendidikan, informasi dan telekomunikasi, kesehatan, serta kegiatan sosial.

“Di samping itu industri pengolahan, perdagangan dan konsumsi yang berkontribusi besar terhadap PDB juga mengalami positif,” tambahnya.

Pasar Keuangan

Sementara di pasar keuangan, meski terjadi penurunan, namun indikator Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang kembali ke level 5.900 seperti sebelum pandemi covid-19 serta rupiah yang menguat ke Rp 14.100 per USD.

“Kita melihat aliran modal sudah kembali ke Indonesia dan tentu ini merupakan confident yang terus didorong dan menunjukkan aktivitas sektor riil untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di 2021,” katanya

Dari segi eksternal, neraca perdagangan menunjukkan tren positif yang berlanjut di 2020, yaitu pada Oktober sebesar USD 3,61 miliar. Sedangkan sejak Januari sampai Oktober sebesar USD 17,07 miliar.

”Itu menunjukkan ketahanan sektor eksternal kita dan kita mendorong optimisme dengan cadangan devisa kita 130 miliar dolar AS menunjukkan sektor keuangan kita memiliki resiliensi yang sama,” pungkas dia.