Liputan6.com, Jakarta - Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memberikan dua penghargaan kepada Perum Damri. Dua penghargaan tersebut adalah Wahana Adhigana dan Abdi Yasa Teladan 2020.
Direktur Komersial dan Pengembangan Bisnis Damri Sandry Pasambuna mengatakan, Damri Cabang Purworejo berhasil membawa pulang Peringkat 1 Penghargaan Wahana Adhigana dengan kategori AKAP Non-Ekonomi– Perusahaan Sedang.
Selain itu, Kementerian Perhubungan juga menganugerahkan Peringkat II Pemilihan Abdiyasa Teladan Tingkat Nasional 2020 kepada Nundang Permana pengemudi Damri Cabang Pontianak.
Advertisement
"Pemberian penghargaan Wahana Adhigana ini merupakan penghargaan yang diberikan Kementerian Perhubungan kepada para penyedia layanan transportasi yang memiliki pelayanan baik," kata Sandry, Rabu (16/12/2020).
Ia menjelaskan, penghargaan Abdiyasa Teladan adalah ajang tahunan yang digelar dalam rangka menciptakan kesadaran bagi para pengemudi tentang pentingnya keselamatan dan tata tertib selama berkendara.
Penghargaan ini juga merupakan bentuk komitmen Dinas Perhubungan untuk meningkatkan kualitas sumber daya pengemudi dalam upaya mewujudkan lalu lintas dan angkutan jalan yang aman, selamat, tertib lancar dan terpadu dengan moda angkutan lain untuk mendorong perekonomian nasional.
Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan memberikan para pengemudi pelatihan khusus tentang teknik berkendara, peraturan lalu lintas, serta memperhatikan resiko di jalan.
"Penghargaan ini menjadi dorongan untuk Damri agar selalu memberikan pelayanan terbaik, unggul, dan prima kepada masyarakat khususnya pada transportasi darat di tengah kondisi pandemi dengan mengedepankan D5K, yaitu Ketepatan, Keselamatan, Keamanan, Kenyamanan dan Kesehatan untuk penumpang dan pramudi," pungkasnya.
Saksikan video pilihan berikut ini:
DAMRI Bakal Serap 20 Persen Penggunaan Kendaraan Listrik Nasional
DAMRI berkomitmen untuk memberikan kontribusi dalam mewujudkan target jumlah kendaraan listrik berbasis baterai, yaitu sebesar 20 persen dari populasi kendaraan di Indonesia pada tahun 2025.
Direktur Teknik dan Fasilitas, Arifin mengatakan kendaraan listrik berbasis baterai atau Battery Electric Vehicle telah menjadi salah satu fokus pemerintahan Presiden Joko Widodo.
"Terdapat beberapa alasan strategis yang menjadikan kendaraan listrik berbasis baterai ini akan memainkan peranan penting di masa depan," kata Arifin, Selasa (15/12/2020).
Peranan itu di antaranya adalah emisinya yang rendah atau dapat mencapai nol sehingga mengurangi polusi, menurunkan ketergantungan Indonesia terhadap impor BBM sekaligus mengurangi subsidinya, dan yang terakhir target Indonesia menjadi pusat produksi kendaraan listrik dan baterainya.
Kata Dia, sebagaimana diketahui, Indonesia memiliki cadangan nikel yang sangat besar, yang bisa menjadi bahan baku utama baterai kendaraan listrik.
Sebagai bentuk implementasi dari fokus tersebut, sejak tahun 2019 pemerintah telah mengeluarkan serangkaian peraturan guna mempercepat perkembangan teknologi dan adopsi kendaraan listrik di Indonesia.
Perangkat pengaturan itu dimulai dari dikeluarkannya Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2019, Peraturan Pemerintah Nomor 73 Tahun 2019, Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 45 Tahun 2020, Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 13 Tahun 2020, dan yang terakhir Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 65 Tahun 2020 yang mengatur tentang legalitas proses retrofit pada kendaraan roda dua (sepeda motor).
"Salah satu bentuk nyata dari komitmen tersebut adalah melalui program retrofit bus listrik untuk transportasi umum yang dilakukan DAMRI pada acara Semiloka Retrofit Bus Listrik Untuk Transportasi Umum di Villa Back to Nature, Bogor pada 14-15 Desember 2020," jelasnya.
Beberapa rekan swasta dalam program ini adalah PT Spora Tehnika Indonesia (Spora EV), Danfoss, PT Optima Integra Tehnika, PT Widya Adidaya Nusantara, dan PT ZFAG Aftermarket.
Program retrofit secara umum adalah program yang mengubah kendaraan konvensional, dalam hal ini bus lama bermesin diesel atau gas, menjadi bus listrik yang lebih ramah lingkungan, serta lebih ekonomis dari sisi kebutuhan investasi dan lebih rendah biaya operasionalnya.
Purwarupa pertama program retrofit ini akan mulai dikembangkan pada semester pertama 2021 dan akan dilanjutkan dengan proses retrofit armada DAMRI secara bertahap.
"DAMRI juga berencana untuk membuka program retrofit ini bagi operator transportasi darat lainnya, baik dari pihak swasta, pemerintah daerah, maupun instansi pemerintah yang berminat," ujarnya.
Adapun dalam program retrofit ini, DAMRI bekerja sama dengan beberapa partner penyedia teknologi, baik dari pihak swasta maupun dengan BUMN lain yang berkompeten di bidangnya.
Advertisement